Liputan6.com, Jakarta - Bukan cuma manusia, kucing pun bisa mengalami trauma. Efek pengalaman yang membuat traumatis bisa bertahan lama pada anakan bulu (anabul).
Jika kucing mengalami satu atau lebih insiden yang membuat mereka berada di bawah ancaman atau bahaya, hal itu dapat menyebabkan mereka ketakutan, stres, dan kecemasan yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-harinya.
Baca Juga
Untuk mengetahui apakah kucing kesayangan Anda mengalami trauma atau tidak, Anda memperhatikan perilaku keseharian mereka. Dengan mengetahui tanda-tandanya, Anda akan dapat memberikan bantuan yang tepat untuk kucing mengatasi trauma.
Advertisement
Tanda Trauma pada Kucing
Berikut beberapa tanda kucing mengalami trauma, dilansir dari laman cats.com:
1. Perilaku AgresifÂ
Saat kucing mengalami peristiwa traumatis, hal ini dapat membuat mereka cenderung menunjukkan perilaku agresif.
Ketika kucing merasa terancam, respons "lawan atau lari" mereka diaktifkan. Jika mereka tidak dapat melarikan diri karena terkekang, terpojok, atau terlalu dekat dengan bahaya yang diduga, mereka akan melakukan agresi untuk melindungi diri mereka sendiri.
Kucing trauma juga akan memiliki tingkat stres latar belakang tertentu yang dapat menyebabkan peningkatan gairah. Hal ini dapat mengakibatkan tanggapan berlebihan yang tidak proporsional dengan ancaman yang ada. Misalnya, Anda mungkin mendekati untuk membelai kepalanya dan ini bisa cukup untuk menyebabkan kucing menyerang Anda.
Â
2. Sering Bersembunyi
Kucing yang ketakutan dan cemas cenderung menghabiskan banyak waktu untuk bersembunyi karena hal itu membuat mereka merasa lebih aman dan terjamin. Dorongan untuk melarikan diri dan bersembunyi adalah bagian dari respons "lari" mereka untuk menjaga diri dari bahaya.
Bersembunyi adalah perilaku kucing yang normal, tetapi mengkhawatirkan jika berlebihan. Jika kucing Anda menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat persembunyiannya dan tidak menanggapi dibujuk dengan lembut, kemungkinan besar mereka mengalami banyak tekanan emosional.
Advertisement
3. Jadi Lebih Penyayang
Meskipun beberapa kucing akan menggunakan agresi sebagai mekanisme pertahanan, kucing lain yang mengalami stres emosional mungkin melakukan sebaliknya.
Anda mungkin melihat kucing Anda menjadi lebih lengket dan lebih penyayang setelah mengalami sesuatu yang menyusahkan.
Mereka mungkin ingin Anda temani dan merasa sulit untuk sendirian. Perilaku membutuhkan ini adalah cara mereka menemukan kepastian dari Anda agar merasa lebih aman.
4. Menyendiri
Seekor kucing yang mengalami trauma emosional cenderung menjadi lebih pendiam dan kurang mau berinteraksi dengan orang atau hewan peliharaan lain dalam keluarga. Mencoba melibatkan mereka dalam waktu bermain mungkin bisa membantu mereka mengurangi kecemasan akibat trauma.Â
Advertisement
5. Pola Tidur Berubah
Gangguan tidur dapat dilihat pada kucing yang menderita stres dan kecemasan tingkat tinggi. Mereka berada dalam keadaan gelisah dan gelisah. Akibatnya, mereka tidak bisa cukup santai untuk menetap. Anda mungkin juga menemukan mereka mondar-mandir di malam hari.