Liputan6.com, Jakarta Inseminasi dan bayi tabung adalah metode fertilisasi (pembuahan) yang dilakukan jika pasangan suami istri sulit mendapat keturunan.
Kedua metode ini termasuk dalam metode fertilisasi alternatif tapi keduanya adalah jenis metode fertilisasi yang berbeda.
Baca Juga
Inseminasi
Inseminasi atau Intrauterine Insemination (IUI) merupakan metode fertilisasi buatan di mana sel sperma dimasukan langsung melalui vagina ke dalam rahim wanita. Sehingga, mempersingkat waktu perjalanan sperma ke sel telur.
Advertisement
“Penggunaan inseminasi biasa dilakukan pada pasangan yang memiliki kesulitan dalam mencapai kehamilan dengan cara fertilisasi normal maupun ketidakmampuan untuk melakukan hubungan seksual karena keterbatasan fisik maupun psikologis,” kata dokter spesialis kandungan RSIA Family, Malvin Emeraldi, mengutip keterangan pers, Jumat (21/7/2023).
Dalam proses ini, dokter memisahkan sel sperma dengan cairan mani. Kemudian, seluruh sampel sperma yang diambil akan dimasukkan langsung ke dalam rahim menggunakan alat khusus untuk membuka vagina yang disebut speculum.
Selanjutnya, sel sperma disuntikkan melalui selang kateter yang telah dimasukan ke dalam rahim. Dengan itu, proses fertilisasi tetap dilakukan di dalam rahim wanita.
“Proses ini tidak memakan waktu lama, hanya akan memakan waktu beberapa menit hingga jam dan biasanya Anda diperbolehkan untuk langsung pulang setelahnya. Dokter akan menjadwalkan konsultasi lebih lanjut untuk melihat apakah proses inseminasi bekerja dengan baik atau tidak,” jelas Malvin.
Bayi Tabung
Sedangkan, bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) merupakan proses fertilisasi di mana dokter menggabungkan sel sperma pria dan sel telur wanita untuk pembuahan di dalam laboratorium atau di luar rahim.
Dalam metode ini, dokter mengambil sel sperma pria dan sel telur wanita kemudian menyuntikkan langsung sperma ke dalam sel telur agar pembuahan dapat terjadi.
Hasil fertilisasi kemudian akan dipantau dalam inkubasi laboratorium dan diawasi perkembangannya oleh dokter. Jika proses pembuahan berhasil, maka embrio akan terbentuk.
“Dokter kemudian dapat mengambil beberapa atau semua embrio yang berhasil mengalami pembuahan dan memasukkannya ke dalam rahim sehingga embrio dapat berkembang dengan baik di dalam rahim.”
Advertisement
Proses Bayi Tabung Lebih Lama dari Inseminasi
Berbeda dengan inseminasi, proses bayi tabung memerlukan langkah dan proses yang lebih lama. Proses ini memerlukan persiapan serta pertimbangan yang lebih matang bersama dokter.
Bayi tabung biasanya direkomendasikan untuk pasangan yang menghadapi situasi berikut:
- Infertilitas (ketidaksuburan) pada pria yang parah.
- Saluran tuba yang tersumbat.
- Telah melakukan proses inseminasi namun gagal.
- Kekhawatiran tentang mewariskan kelainan genetik tertentu.
- Gangguan organ reproduksi seperti miom, kista, endometriosis.
- Gangguan masa subur.
Fertilisasi Tanpa Hubungan Badan
Inseminasi dan bayi tabung merupakan metode fertilisasi yang dapat dilakukan oleh pasangan suami istri tanpa melakukan hubungan badan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak bisa melakukan proses fertilisasi melalui berhubungan badan dengan normal, di antaranya:
- Masalah kualitas sperma yang buruk
- Masalah pada lendir rahim
- Disabilitas fisik
- Risiko kelainan genetik
- Infeksi virus penyakit menular seksual.
Advertisement