Sukses

Bangganya Dirut BPJS Kesehatan, Malaysia Bakal Tiru Konsep Layanan JKN

Keberhasilan BPJS Kesehatan membuat Malaysia akan meniru konsep layanan JKN yang ada di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Malaysia rupanya melirik keberhasilan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia yang diampu BPJS Kesehatan. Layanan JKN di Indonesia pun semakin meningkat dari tahun ke tahun, baik dari mutu layanan maupun kepesertaan JKN.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti ikut bangga atas kabar Malaysia yang ingin meniru JKN. Menurutnya, hal itu menjadi prestasi membanggakan bahwa perkembangan JKN di Indonesia sampai diperhatikan negara tetangga.

"Bahkan negara Malaysia saat ini mau mengikuti konsep jaminan kesehatan di Indonesia. Ini salah satu prestasi yang membanggakan bagi Indonesia,” ucap Ghufron saat pertemuan dengan Forum Pemimpin Redaksi di Jakarta baru-baru ini.

Sudah On the Right Track

BPJS Kesehatan, lanjut Ghufron, sudah berjalan di arah yang benar dengan peningkatan pelayanan dan pembayaran kapitasi juga klaim yang tepat waktu. Konsep gotong royong dalam kepesertaan JKN pun membantu para peserta JKN yang tidak mampu.

"Saat ini, BPJS Kesehatan sudah on the right track, kemampuan membayarnya sudah baik dan willingness to pay juga semakin baik," katanya.

"Dengan konsep gotong royong, kini orang tidak mampu dapat terbantu mendapatkan jaminan kesehatan, melalui iuran JKN yang dibayarkan oleh peserta JKN yang mampu."

2 dari 3 halaman

Berbagai Pencapaian Kesehatan Malaysia

Sebagai informasi, Malaysia telah meningkatkan berbagai pencapaian kesehatan secara luar biasa sejak kemerdekaannya. Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin telah turun secara signifikan karena program vaksinasi yang efektif, kejadian malaria telah menurun secara dramatis (bahkan negara ini telah memenuhi target eliminasi untuk malaria manusia).

Kemudian memenuhi target global untuk hepatitis B beberapa tahun lebih awal, hampir mengeliminasi filariasis limfatik, dan secara signifikan mengurangi angka kematian akibat demam berdarah.

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Malaysia juga terus membuat kemajuan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDGs) 3, yakni poin Good Health and Well-Being, terutama dengan cakupan imunisasi anak yang sangat tinggi untuk penyakit-penyakit di bawah Program Imunisasi Nasional dan penurunan angka kematian ibu dan kematian balita.

Komitmen Mencapai Health for All

Lebih lanjut, Malaysia berkomitmen untuk mencapai Health for All dengan menerapkan kebijakan untuk terus meningkatkan kinerja sistem kesehatan dan pencapaian penuh Cakupan Kesehatan Universal (Universal Health Coverage/UHC).

Komitmen politik yang kuat dan upaya multisektoral telah berkontribusi pada keberhasilan yang dicapai hingga saat ini dan akan terus mendorong kemajuan.

"Malaysia telah membuat kemajuan yang luar biasa dalam meningkatkan hasil kesehatan nasional, tidak terkecuali dalam pencapaian cakupan kesehatan universal yang efektif pada tahun 1980-an," kata Perwakilan WHO untuk Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura, Dr Rabindra Abeyasinghe dalam acara 'World Health Day 2023' pada 7 April 2023.

"Ini adalah pencapaian yang signifikan bagi negara mana pun, yang menawarkan perlindungan finansial dan akses ke perawatan berkualitas, mengangkat orang keluar dari kemiskinan, mempromosikan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, dan melindungi dari krisis kesehatan masyarakat."

3 dari 3 halaman

Kepesertaan JKN Tumbuh Pesat

Di Indonesia sendiri, khususnya dalam Program JKN, Ali Ghufron Mukti membeberkan, di tahun 2022 menjadi tahun yang mengesankan bagi BPJS Kesehatan dengan meningkatnya jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi 248.771.083 jiwa.

"Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 235.719.262 jiwa," ungkapnya.

Sediakan Akses Kesehatan yang Merata

Dengan pertumbuhan jumlah kepesertaan JKN, Ghufron menyebut, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menghadrikan pelayanan yang semakin baik dan mudah dijangkau oleh peserta.

“Capaian tersebut juga terdapat peran pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan cakupan Program JKN, dengan berlomba-lomba untuk mencakup minimal 95 persen dari seluruh penduduk di lebih dari 440 kabupaten/kota di Indonesia," imbuhnya.

"Hal ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk menyediakan akses kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia."