Sukses

Sering Kerja Nonstop Gunakan Gawai? Ini Cara Cegah Mata Kering

Kebiasaan kerja menggunakan gawai tak jarang membuat banyak orang lupa untuk mengistirahatkan mata. Padahal, kebiasaan satu ini bisa lho meningkatkan risiko mata kering.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak pandemi COVID-19 berlangsung, kebiasaan untuk work from home (WFH) atau kerja dari rumah menjadi lumrah dilakukan. Sayangnya, WFH dan seringnya kerja menggunakan gawai dapat meningkatkan risiko mata kering.

Misalnya, saat kerja nonstop menggunakan gawai, maka mata akan lebih jarang beristirahat. Alhasil, mata kering jadi efek samping yang berisiko muncul.

Berkaitan dengan hal tersebut, spesialis mata sekaligus Ketua Contact Lens Service JEC Hospitals and Clinics, Dr dr Tri Rahayu mengungkapkan bahwa penting tidak menunda untuk mengistirahatkan mata.

"Kalau work from home, jangan malah nanggung-nanggung, enggak berhenti-berhenti (pakai gawainya). Work from home itu malah tidak ada batas jamnya. Kalau di kantor ada jam kantornya, tapi kalo di rumah bisa sampai malam," ujar Tri saat peringatan Bulan Kesadaran Mata Kering yang berlangsung di RS Mata JEC Kedoya, Jakarta Barat ditulis Senin, (24/7/2023).

"Ingat bahwa mata kita perlu istirahat. Selain menyebabkan dry eyes, ada juga kelelahan mata. Itu mesti dicegah," sambungnya.

Atur Posisi Ketika Bekerja

Tri menambahkan, hindari pula menggunakan layar gawai yang terlalu besar. Hal itu lantaran dapat membuat mata terbuka semakin besar sehingga penguapan air mata bisa semakin sering.

"Jangan senang dengan monitor kita yang gede, yang tinggi. Itu membuat mata kita lebih banyak terbuka. Akan lebih nyaman kalau kita menggunakan laptop atau monitor yang lebih rendah sehingga kelopak mata kita enggak terlalu terbuka. Itu juga mengurangi penguapan dari air mata," kata Tri.

2 dari 4 halaman

Jangan Lupa Atur Posisi Duduk Saat Kerja

Lebih lanjut Tri mengungkapkan bahwa selain dengan dua cara di atas, Anda pun bisa membiasakan diri untuk mengatur posisi duduk saat bekerja.

"Posisi pada waktu bekerja dengan komputer, jangan langsung menatap AC, karena kalau langsung itu menambah penguapan (air mata)," kata Tri.

Pendapat selaras diungkapkan oleh spesialis mata dan Ketua Dry Eye Service JEC Hospitals and Clinics, Dr Nina Asrini Noor. Nina menjelaskan, meminimalisir mata kering sendiri bukan berarti harus berhenti kerja dengan gawai.

"Bukan berarti harus berhenti kerja dengan komputer, tapi coba modifikasi posisi (duduknya), durasinya, atau mungkin perbanyak istirahat jedanya," ujar Nina.

"Coba modifikasi hal tersebut untuk mengurangi mata kering," Nina menambahkan.

3 dari 4 halaman

Menghindari Mata Kering karena Berkendara

Dalam kesempatan yang sama, Nina turut menjelaskan bagaimana cara untuk meminimalisir mata kering akibat berkendara. Sebab, aktivitas berkendara dapat membuat seseorang sulit terhindar dari paparan angin berlebih.

Paparan angin tersebut itulah yang tak jarang membuat sebagian orang tak nyaman, bahkan menyebabkan mata kering. Menurut Nina, hal pertama yang dapat dilakukan adalah menggunakan helm full face bagi yang naik motor.

"Pertama, kalau motor, itu kan paparannya angin. Kalau bisa, pakai helm ditutup. Helmnya yang full face. Jadi anginnya enggak langsung kena ke mata," kata Nina.

4 dari 4 halaman

Mata Kering Saat Terkena Angin Berlebih

Nina mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki mata kering biasanya akan merasa tidak kuat jika terkena angin, maupun debu saat di jalan.

"Kalau ada partikel yang datang bersama angin, ketika matanya kering itu enggak akan kuat, pasti langsung sakit walaupun debu biasa. Kalau orang biasa kayak kelilipan biasa, tapi kalau orang mata kering itu langsung enggak kuat," ujar Nina.

"Jadi usahakan selalu (pakai helm) tertutup, gak langsung masuk (udara) ke mata angin atau partikel debunya," pungkasnya.