Liputan6.com, Jakarta - Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang istimewa dalam Islam. Pada bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal salih.
Pada bulan ini, ada hari-hari tertentu yang dimuliakan dalam Islam, seperti 10 Muharram. Salah satu amal salih yang dianjurkan pada 10 Muharram yakni berpuasa.
Baca Juga
Rasulullah SAW menjalankan puasa sunnah pada 10 Muharram sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas peristiwa penting bagi para nabi dan rasul terdahulu. Puasa ini disebut dengan puasa Asyura.
Advertisement
Keutamaan puasa Muharram (Tasu'a dan Asyura) tingkatannya persis di bawah puasa Ramadhan. Jika hukum puasa Ramadhan bersifat wajib, maka puasa Muharram hukumnya sunnah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Merujuk pada 1 Muharram yang jatuh pada 19 Juli 2023, maka puasa Asyura yang dilaksanakan setiap 10 Muharram akan bertepatan dengan 28 Juli 2023.
Bacaan Niat Puasa Asyura
Adapun niat puasa Asyura secara adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, h. 223).
Advertisement
Peristiwa Penting pada 10 Muharram
Pada 10 Muharam terjadi peristiwa penting. Di tanggal ini Nabi Adam a.s. diciptakan, Nabi Ibrahim a.s. dilahirkan, Nabi Ayyub a.s. disembuhkan dari penyakitnya, dan masih banyak lagi peristiwa besar lainnya.
Nabi Muhammad berpuasa pada hari tersebut dengan jumlah dua hari (9 dan 10 Muharam) dengan tujuan membedakan cara umat Yahudi dan Nasrani berpuasa pada waktu yang sama.
Dijelaskan pula oleh Ibnu Abbas RA dalam riwayat Bukhari dan Muslim, mengenai pertemuan Rasulullah SAW dengan orang Yahudi yang menjalankan puasa Asyura saat berada di Madinah.
Rasulullah bertanya alasan orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Lantas mereka menjawab demikian.
"'Allah telah melepaskan Musa dan umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah'. Nabi bersabda, 'Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka'. Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga."
Keutamaan Puasa Asyura
Berikut adalah beberapa keutamaan dari puasa Asyura.
1. Menghapus dosa setahun yang lalu
Seperti dalam hadits riwayat Imam Muslim yang menyebutkan, “Nabi SAW ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah. Beliau menjawab, puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura. Beliau menjawab, puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu”.
2. Melaksanakan Sunnah
Adapun puasa asyura merupakan puasa sunnah yang dimana rasul menganjurkan puasa tersebut dan Allah SWT mencintai hambanya yang juga mengikuti perilaku dari Nabi Muhammad SAW.
3. Mendekatkan diri dengan Allah SWT
Melakukan puasa sunnah merupakan salah satu cara juga untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan segala hal yang kita lakukan karena Allah tentunya Allah akan mendapatkan tempat yang terbaik di surga.
Advertisement