Sukses

Penyanyi Sinead O'Connor Meninggal Dunia, Semasa Hidup Alami Berbagai Gangguan Mental

Penyanyi nyentrik dan kontroversial Sinead O'Connor meninggal dunia di usia 56. Semasa hidup ia alami depresi, gangguan bipolar dan masalah kesehatan mental yang diungkapkan terang-terangan ke publik

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi nyentrik asal Irlandia, Sinead O'Connor meninggal dunia pada usia 56 tahun. Kepergian O'Connor untuk selama-lamanya disampaikan keluarga ke publik pada Rabu, 26 Juli 2023.

Pihak O'Connor tak ungkap penyebab Sinead O'Connor meninggal dunia. 

"Dengan sangat sedih kami mengumumkan meninggalnya Sinéad yang kami cintai. Keluarga dan teman-temannya sangat terpukul dan meminta privasi pada kondisi yang sangat sulit ini," begitu pernyataan resmi dari pihak Sinead O'Connor.

Semasa hidup, Sinead O'Connor dikenal dengan berbagai karya apik. Termasuk lagu berjudul "Nothing Compares to U".

Saat masih hidup, kehidupan pribadinya naik turun. Permasalahan kesehatan mental kerap menjadi bahasan yang diungkapnya.

Termasuk pada 2007, ia mengungkapkan bahwa idap bipolar disorder atau gangguan bipolar dalam The Oprah Winfrey Show. Sebelum mendapatkan diagnosis itu tepatnya sekitar empat tahun, ia mengalami ketakutan luar biasa dan ada pikiran untuk mengakhiri hidup.

"Saya seperti ember yang bocor," kata Sinead O'Connor mengutip Today, Kamis (27/7/2023).

Saat itu, dokter memberi O'Connor obat yang membuat suasana hati stabil dan antidepresan. Kehadiran obat itu membantu kestabilan mentalnya.

Ia pun mengatakan masih berproses dengan kondisi tersebut di kala itu. "Ketika bisa keluar dari titik itu adalah hal brilian," tuturnya ke Oprah Winfrey.

2 dari 6 halaman

Kesehatan Mental Pengaruhi Karier

Sinead O'Connor juga tak menutupi soal kondisi kesehatan mentalnya ke publik. Beberapa kali ia jujur mengatakan kondisi mentalnya memanguhi performanya di dunia tarik suara.

Seperti pada 2012, ia membatalkan konser karena merasa tak sehat.

"Tidak sehat karena gangguan bipolar," begitu keterangan yang keluar darinya.

Di tahun yang sama, ia juga melakukan pengobatan depresi. 

3 dari 6 halaman

Perjuangkan Kesehatan Mental

Pada 2017, O'Connor juga blak-blakan mengungkapkan bahwa kembali memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup. Ia menyebut bahwa keluarga telah meninggalkan dirinya.

"Orang yang paling menderita penyakit mental adalah orang paling rentan di Bumi. Orang-orang di sekitar kami harus menjaga kami lantaran kami tidak seperti orang-orang lainnya," kata O'Connor saat itu.

Ia juga mendorong para penggemarnya untuk mengecek siapa pun dalam hidup yang mungkin sedang berjuang dengan kesehatan mental.

“Jika Anda memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit mental, rawat mereka dengan kelembutan, kasih sayang, rawat mereka. Kunjungi mereka di rumah sakit, jangan buang mereka di rumah sakit, ” katanya.

4 dari 6 halaman

Masuk RS Usai Putranya Meninggal di 2022

Pada Januari 2022, putra O'Connor yang berusia 17 bernama Shane meninggal dunia. Kesedihan mendalam membuatnya kembali dalam dunia yang gelap.

Bahkan, seorang teman O'Connor menyebut bahwa kematian Shane membuat O'Connor yang jiwanya sudah tersiksa makin tersiksa.

Bagi O'Connor, Shane adalah penerang hidupnya. "Dia adalah cinta dalam hidupku, pelita jiwaku," tulis O'Connor sembari menggunggah foto Shane.

5 dari 6 halaman

Masa Kecil yang Kelam, Alami Kekerasan dari Ibu

Dalam memoar O'Connor "Rememberings" yang terbit pada 2021, ia menyebut semasa kecil mendapatkan kekerasan fisik dari sang ibu.

Lalu, dalam sebuah wawancara pada 2021, O'Connor menyebut kekerasan yang dialami saat kecil membuatnya mengalami krisis identitas.

Hal-hal yang ia alami saat kecil membuatnya mengalami masalah mental saat dewasa yang berujung diagnosis PTSD atau post-traumatic stress disorder.

"Saya menderita kondisi yang disebut PTSD kompleks, dari hal-hal yang saya alami saat tumbuh dewasa,” katanya dalam acara Today's Carson Daly di 2021.

 

6 dari 6 halaman

Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.shoppingmode google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.