Liputan6.com, Jakarta Tabir surya atau yang lebih sering dikenal sebagai sunscreen sudah semakin marak digunakan. Bahkan, hal-hal yang berkaitan dengan cara penggunaannya pun sudah menjadi topik langganan di media sosial.
Banyak ahli telah menyarankan sunscreen untuk diaplikasikan kembali (reapply) setelah digunakan selama beberapa jam. Namun, bagaimana sebenarnya aturan reapply sunscreen yang tepat?
Baca Juga
Apa perlu cuci muka dulu sebelum mengaplikasikan ulang sunscreen di wajah?
Advertisement
Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dhelya Widasmara mengungkapkan bahwa cara reapply sunscreen akan bergantung pada produk apa saja yang sedang digunakan pada wajah.
Bila memang wajah sedang tidak dilapisi dengan make up yang tebal, maka sunscreen boleh langsung diaplikasikan ulang tanpa cuci muka.
"Sebenarnya untuk reapply sunscreen, misalnya pakai foundation tebal itu memang harus cuci muka. Tapi misal cuma pakai sunscreen terus kemudian bedak, itu cukup reapply saja enggak apa-apa," ujar Dhelya dalam media briefing bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berlangsung Jumat, (28/7/2023).
"Toh nanti setelah pulang itu akan di double cleansing kan biasanya di rumah. Pakai milk cleanser (misal), dan sabun. Jadi enggak perlu membersihkan saat di kantor, misal tidak mau ribet," sambungnya.
Hal yang lebih penting menurut Dhelya justru memastikan bahwa wajah tercuci dengan benar-benar bersih setelah satu hari.
"Kalau enggak bersih, dia bisa menyumbat komedo dan di kemudian hari mengakibatkan jerawat. Intinya, cuci muka dahulu atau enggak harus dipastikan nanti malam yang punya muka bisa membersihkan dengan bersih atau tidak," kata Dhelya.
Sunscreen dengan SPF Tinggi Tidak Melulu Lebih Bagus
Lebih lanjut, Dhelya mengungkapkan penggunaan sunscreen pun sebenarnya tidak terlalu dipengaruhi oleh SPF di dalamnya. Sebab, memang, banyak yang menyebut SPF lebih tinggi lebih baik.
Hanya sajam menurut Dhelya, perbedaannya hanya sekitar 10 persen.
"Di jurnal ada yang membandingan SPF 30 dan 50, itu hanya 10 persen saja (lebih baiknya). Jadi pakai SPF 30 dengan 50, lebih tinggi memang perlindungan yang 50, jelas ya. Tapi hanya 10 persen saja," kata Dhelya.
Belum lagi, penting untuk mengingat jikalau sunscreen dengan SPF lebih tinggi punya kandungan comedogenic pula.
"Kalau SPF-nya lebih tinggi itu lebih comedogenic. Ini yang perlu diingat. Kalau Anda kulitnya dry (kering), gak ada masalah. Tapi kalau kulit berjerawat, itu prefer yang 30 saja, karena dia sama. Memang dia lebih tinggi 50, tapi dia lebih comedogenic," ujar Dhelya.
Advertisement
SPF Minimal pada Sunscreen
Sebelumnya, Dhelya turut menjelaskan bahwa sunscreen merupakan skincare dasar yang wajib digunakan. Khusus untuk area Asia seperti Indonesia, SPF minimal pada sunscreen adalah 30.
"Gunakan tabir surya dengan spektrum luas, yang dapat menghalangi sinar UV A, sinar UV B. SPF 15 itu misal di Eropa. Kalau di Indonesia itu minimal 30," ujar Dhelya.
Merujuk pada hal itu, sunscreen dengan SPF 30 sebenarnya sudah cukup untuk digunakan sehari-hari. Hal yang penting hanyalah tidak lupa mengaplikasikannya kembali setiap beberapa jam sekali.
Pilih yang Water Resistant
Selain itu, Dhelya menambahkan, penting untuk memilih sunscreen yang water resistant.
Namun di samping itu, jangan lupa untuk mengaplikasikan ulang sunscreen yang digunakan.
"Walau dia tulisannya water resistant, kalau kita berkeringat, harap di apply ulang. Reapply empat jam sekali. Misal ada yang sholat dzuhur di kantor, itu dibawa sunscreen-nya, harus di reapply ulang," kata Dhelya.
Advertisement