Sukses

Hari Hepatitis Sedunia 2023, Jadi Momen Mengingat Peran Penting Organ Hati

Organ hati berfungsi melindungi organ vital lainnya seperti jantung, otak, dan ginjal yang memang bergantung pada fungsi hati.

Liputan6.com, Jakarta Momen peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2023 diisi dengan edukasi terkait pentingnya organ hati bagi manusia.

Hepatitis dikenal dengan penyakit infeksi virus yang menyerang hati. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi, organ hati bekerja setiap hari tanpa henti.

Organ hati memiliki 500 fungsi vital seperti:

  • Membuat manusia hidup lebih lama
  • Membuat manusia bisa beraktivitas dengan produktif
  • Melindungi organ vital lainnya seperti jantung, otak, dan ginjal yang memang bergantung pada fungsi hati.

“Itulah mengapa memprioritaskan kesehatan hati dan mengetahui status kesehatan hati sangatlah penting,” kata Imran dalam peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2023 bersama Kementerian Kesehatan, Jumat (28/7/2023).

Salah satu musuh hati adalah virus hepatitis. Virus ini membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahunnya.

Data global yang disampaikan Imran menunjukkan bahwa:

  • Gabungan hepatitis B dan hepatitis C menyebabkan 1,1 juta kematian dan 3 juta infeksi baru setiap tahun di seluruh dunia.
  • Sebanyak 350 juta orang hidup dengan infeksi virus hepatitis kronis di seluruh dunia.
  • Lebih dari 8.000 infeksi hepatitis B dan C baru terjadi setiap hari atau lebih dari lima infeksi setiap menit di seluruh dunia.
  • Sebanyak 3.000 orang meninggal karena hepatitis setiap hari atau satu kematian akibat hepatitis setiap 30 detik di seluruh dunia.
2 dari 4 halaman

Jika Tak Ada Intervensi Efektif

Jika situasi ini berlanjut tanpa intervensi efektif, kata Imran, virus hepatitis akan membunuh lebih banyak orang setiap tahunnya.

Jumlah kematiannya akan lebih tinggi bahkan jika dibandingkan dengan gabungan kematian akibat malaria, tuberkulosis, dan HIV/AIDS pada 2040.

Imran menambahkan, hepatitis B dan C terjadi tanpa disadari. Gejalanya baru timbul setelah penyakit berkembang menjadi masalah hati yang serius atau kanker.

“Yang sudah terdiagnosis pun baru sedikit yang mendapatkan pengobatan,” kata Imran.

Secara global, hanya 10 persen orang dengan hepatitis B kronis yang didiagnosis di seluruh dunia. Dan hanya 22 persen di antaranya yang menerima pengobatan. Berarti, hanya 2 persen saja yang ditangani hingga ke pengobatan.

Pada hepatitis C, hanya 21 persen orang di dunia yang terdiagnosis dan 62 persen di antaranya menerima pengobatan. Berarti, hanya 13 persen saja yang ditangani hingga pengobatan.

3 dari 4 halaman

Prevalensi Hepatitis di Dunia dan Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Ahli Hepatitis, Diare, dan ISP David H. Muljono menjelaskan, hepatitis adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus hepatitis.

“Ini merupakan masalah kesehatan dunia. Sekitar 2 miliar atau kira-kira sepertiga penduduk dunia pernah terinfeksi oleh hepatitis B,” kata David dalam webinar yang sama.

Pada 2019, 296 juta orang di dunia mengidap hepatitis B kronis dengan risiko sirosis dan kanker hati. Angka kematiannya mencapai 820 ribu orang.

Selain hepatitis B, hepatitis C juga menjadi masalah kesehatan global dengan perkiraan penderita sekitar 58 juta penduduk pada 2019 dengan angka kematian 290 ribu.

Sedangkan di Indonesia, angka nasional hepatitis B per 2013 sebanyak 7,1 persen. Artinya, 18 juta penduduk Indonesia mengidap hepatitis B.

Sementara, hepatitis C sebanyak satu persen atau 2,5 juta penduduk Indonesia mengidap penyakit ini.

4 dari 4 halaman

Strategi Penanganan Hepatitis

Dalam keterangan video yang disampaikan di acara yang sama, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa hepatitis adalah penyakit yang harus ditangani dengan serius. Dia pun menyampaikan tiga strategi komprehensif yakni:

  • Meningkatkan akses deteksi dini hepatitis.
  • Menyediakan pengobatan dan vaksin yang memadai.
  • Penguatan surveilans terutama bagi ibu hamil dan kelompok berisiko tinggi.

“Kerja sama lintas sektor dan pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mencapai hasil yang positif. Sekarang adalah waktunya untuk bergerak bersama, kita pastikan tes dan pengobatan hepatitis tersedia untuk semua.”

“Mari kita jaga kesehatan hati kita, karena one life one liver, satu kehidupan satu hati, selamat memperingati Hari Hepatitis Sedunia,” ujarnya secara daring.