Liputan6.com, Jakarta - Ada perempuan yang membagikan foto 'before-after' melalui media sosial TikTok untuk menunjukkan bentuk hidungnya selama kehamilan, yang akrab disebut pregnancy nose.
Pregnancy nose mengacu pada pembengkakan hidung secara bertahap (atau tidak terlalu bertahap) yang terjadi selama kehamilan. Dalam banyak kasus, hidung tampak lebih besar selama kehamilan dan periode postpartum daripada saat sebelum hamil.
Baca Juga
Lantas, apa yang menyebabkan fenomena yang disebut hidung hamil alias pregnancy nose ini? Seberapa umumkah ini terjadi?
Advertisement
Sebenarnya, hidung banyak berubah ketika hamil, ucap ob-gyn dan anggota Dewan Penasihat Medis BabyCenter Jane van Dis, MD. Dia menjelaskan, peningkatan kadar estrogen selama kehamilan menyebabkan pembuluh darah di hidung Anda rileks dan melebar untuk meningkatkan aliran darah, yang menyebabkan jaringan hidung bengkak. Inilah yang menyebabkan hidung terlihat lebih besar.
Tak hanya pregnancy nose, menurut BabyCenter, perubahan ini juga dapat menyebabkan beberapa hal lain, seperti:
- Mimisan
- Hidung mampet
- Peradangan jaringan hidung (alias rinitis kehamilan)
- Lebih banyak produksi lendir.
Kendati demikian, pregnancy nose tidak dialami oleh semua wanita hamil. Itu karena tubuh setiap wanita merespons perubahan hormon dengan sedikit berbeda. Jika Anda memiliki hidung yang lebih besar selama kehamilan, itu akan kembali normal setelah Anda melahirkan, ujar van Dis.
Dapatkah Pregnancy Nose Dicegah?
Van Dis menuturkan bahwa Anda tidak dapat mencegah pregnancy nose. Akan tetapi, menjaga rutinitas sehat selama kehamilan merupakan ide yang baik dan dapat membantu Anda merasa lebih baik selagi berbadan dua.
Selain itu, jika Anda adalah tipe orang yang sering mimisan, van Dis merekomendasikan untuk menggunakan humidifier di malam hari dan mengoleskan sedikit vaseline di dasar lubang hidung untuk menjaga udara lembab di saluran hidung.
Sementara saat mimisan, cubit hidung Anda dengan kuat tepat di atas lubang hidung selama 10 menit sambil mencondongkan tubuh ke depan dan bernapas melalui mulut. Ini dapat membantu mimisan cepat berhenti.
Kompres air dingin menggunakan handuk juga dapat membantu mengatasi mimisan serta pembengkakan atau peradangan yang ada di area hidung. Cukup lakukan selama 10 hingga 20 menit beberapa kali per hari.
Adapun kebiasaan lain yang dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan serta mengurangi hidung mampet meliputi:
Advertisement
Kebiasaan untuk Mengurangi Pembengkakan dan Hidung Mampet
1. Aktif Bergerak: Olahraga ringan seperti yoga atau berjalan kaki juga dianjurkan untuk membantu menurunkan tingkat stres Anda dan membantu mempersiapkan diri untuk persalinan.
2. Cukup Tidur: Rutinitas tidur yang baik selama kehamilan juga dapat menurunkan risiko diabetes gestasional, persalinan yang lebih lama, dan preeklampsia.
3. Kelola Mual dan Muntah: Konsultasikan dengan dokter untuk menemukan cara meringankan ketidaknyamanan akibat mual dan muntah yang dialami.
4. Kelola Stres: Praktik seperti mediasi, mandi air hangat, terapi, atau berbicara dengan teman dan anggota keluarga dapat membantu meredakan stres serta kecemasan.
5. Menjaga Tubuh Terhidrasi: Semua orang perlu minum banyak air setiap harinya, terlebih ketika hamil (8 hingga 12 gelas per hari). Hal ini guna memastikan ada cukup cairan ketuban di sekitar bayi Anda dan juga membantu pencernaan Anda, yang seringkali melambat selama kehamilan.
Jika hidung mampet, menggunakan obat alergi, dekongestan, atau saline drop mungkin bisa membantu. Selain itu, hindari asap rokok.
Perubahan Hormon Lain selama Kehamilan
Peningkatan hormon seperti estrogen dapat menyebabkan pregnancy nose, tetapi Anda juga mungkin melihat perubahan terkait hormon serupa lainnya.
Misalnya, banyak wanita mengaku memiliki ukuran kaki yang lebih besar selama kehamilan. Itu karena hormon yang dikenal sebagai relaxin melonggarkan dan melemaskan ligamen di tubuh untuk mendukung persalinan dan kelahiran.
Hal ini menyebabkan ligamen di kaki Anda mengendur dan tulang di kaki melebar. Pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki (edema) juga sering terjadi.
Dalam kebanyakan kasus, sedikit bengkak bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, tetapi hubungi dokter jika Anda melihat pembengkakan atau peradangan tiba-tiba di kaki atau area lain, karena ini mungkin mengindikasikan preeklampsia atau trombosis vena dalam.
Payudara Anda juga mungkin berubah saat hamil, berkat hormon seperti prolaktin yang meningkat untuk membantu mendukung pasokan ASI begitu bayi lahir. Payudara mungkin menjadi lebih besar dan lembut dari biasanya.
Selama kehamilan, ada berbagai perubahan akibat hormon yang mungkin terjadi, termasuk pregnancy nose. Konsultasikan dengan dokter jika Anda khawatir akan apa yang dialami.
Â
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement