Liputan6.com, Jakarta Campak merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menular bernama Paramyxovirus dan ditularkan terutama melalui udara (airborne). Kabar baiknya, penyakit ini bisa dicegah keparahan atau fatalitasnya lewat imunisasi.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin campak rubella (MR/Measles Rubella) diberikan saat anak berusia 9 bulan. Jika sampai berusia 12 bulan anak belum mendapatkan vaksin MR dapat diberikan MMR (Measles, Mumps, Rubella) mulai usia 12-15 bulan, dosis kedua 5-7 tahun.
Baca Juga
Sayangnya, pandemi COVID-19 di awal 2020 menyebabkan angka cakupan vaksinasi rendah termasuk imunisasi campak. Alhasil, Kondisi ini juga tentu membuat jutaan anak rentan terhadap infeksi. Bahkan, diperkirakan 128.000 orang meninggal akibat campak pada tahun 2021. Kasus ini didominasi oleh anak di bawah usia lima tahun seperti mengutip laman WHO.
Advertisement
Di Indonesia sendiri, juga sempat terjadi peningkatan kasus campak. Berdasarkan data Kemenkes kasus penularan campak terjadi di 31 provinsi hingga Desember 2022 lalu.
Guna memberikan perlindungan optimal pada anak, pastikan buah hati sudah mendapatkan vaksinasi campak. Lewat vaksinasi bisa mencegah wabah, sakit berat, cacat dan kematian bayi dan anak seperti disampaikan Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou pada peringatan Hari Anak Nasional 2023.
"Memperingati Hari Anak Nasional, MSD Indonesia memperkuat dukungan terhadap kampanye vaksin campak yang telah difokuskan oleh pemerintah Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa vaksinasi adalah tindakan preventif, oleh sebab itu orangtua diharapkan memberikan vaksin secara bertahap kepada anak sehingga anak-anak tumbuh sehat," kata George dalam keterangan tertulis yang diterima Health-Liputan6.com.
Â
Gejala Bila Kena Campak
Menurut laman IDAI, attack rate penularannya lebih dari 90 persen dari individu yang terinfeksi sejak 4 hari sebelum sampai 4 jam setelah munculnya ruam. Masa inkubasi penyakit ini terjadi pada 7-18 hari.
Berikut gejala yang muncul bila kena campak:
- 7 – 14 hari setelah infeksi campak: gejala pertama muncul demam tinggi, batuk, pilek, mata merah dan berair (konjungtivitis)
- 2-3 hari setelah gejala muncul: Muncul bintik putih (bintik kolpik) di dalam mulut.
- 3-5 hari setelah gejala muncul: Muncul ruam campak (bintik merah datar) yang menyebar pada tubuh, benjolan kecil-kecil dapat muncul di atas bitnik merah yang rata, bintik-bintik pada kulit dapat menyatu saat menyebar ke seluruh tubuh, serta demam tinggi yang melonjak sampai suhu 40 derajat Celsius.
Advertisement
Bahaya Campak pada Usia Anak
Dalam webistenya, IDAI mengatakan bahwa campak dapat menjadi masalah serius untuk semua kelompok umur. Akan tetapi anak berusia di bawah 5 tahun danD dewasa lebih dari 20 tahun lebih sering mengalami komplikasi.
Komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, serta diare (1 dari 10 anak). Beberapa dapat mengalami komplikasi berat berupa pneumonia (1 dari 20 anak) yang merupakan penyebab kematian tersering pada campak, dan ensefalitis (1 dari 1000 anak) yang dapat berakhir dengan kematian.
Lalu, setiap 1000 anak yang menderita campak, 1 atau 2 di antaranya meninggal dunia.
Maka dari itu, mengingat penyakit ini merupakan salah satu yang bisa dicegah dengan imunisasi maka penting untuk melengkapi vaksinasi anak.