Liputan6.com, Jakarta Saat suhu udara terasa lebih panas di suatu siang, mungkin salah satu dari Anda berpikir itu bagian dari perubahan iklim (climate change). Lalu, saat bermain di pantai lalu mendapati plastik bungkus makanan juga bikin kepikiran bagaimana kondisi laut 10-15 bahkan 50 tahun nanti. Muncul rasa khawatir generasi selanjutnya tak bisa merasakan indahnya dunia gegara perubahan iklim.
Kondisi seperti di atas merupakan bentuk climate anxiety atau eco-anxiety. Apa itu?
Baca Juga
Climate anxiety adalah suatu kondisi kekhawatiran tentang dampak perubahan iklim. Namun, tak perlu panik karena ini bukan gangguan kejiwaan.
Advertisement
"Ini bukan penyakit mental," kata Stephanie Collier yang merupakan psikiater konsultan untuk manajemen populasi kesehatan Newton-Wellesley Hospital, Boston, Amerika Serikat.
"Climate anxiety adalah kecemasan yang berakar pada ketidakpastian tentang masa depan dan mengingatkan kita akan bahaya perubahan iklim," lanjut Stephanie lagi.
Sekitar dua pertiga orang Amerika mengalami climate anxiety menurut survei American Psychological Association.
Lalu, anak-anak muda yang peduli pada lingkungan juga sudah mulai khawatir tentang dampak perubahan iklim. Studi yang diterbitkan The Lancet menyebut 84 persen anak usia 16 - 25 tahun mengungkapkan sudah khawatir dengan perubahan iklim.
Lalu, 59 persen dari anak-anak muda itu sangat khawatir dengan dampak climate change.
"Hal ini masuk akal lantaran anak-anak dan dewasa muda bakal menderita akibat perubahan iklim yang terjadi," kata Stephanie dalam laman Health Harvard ditulis Selasa (1/8/2023).
Â
Rasakan Climate Anxiety, Ini yang Perlu Dilakukan
Stephanie mengatakan bahwa ketika seseorang mengalami kekhawatiran dan kecemasan soal perubahan iklim, maka jangan cuma berdiam diri. 'Pengobatan terbaik' adalah dengan mengambil tindakan alias melakukan langkah nyata.
"Berbagi atau bercerita kekhawatiran atau ketakutan pada teman yang dipercaya, terapis atau bergabung dengan kelompok/komunitas yang punya perhatian terhadap perubahan iklim adalah sebuah terapi," kata Stephanie.
Kedua, lakukan perubahan gaya hidup sesuai dengan nilai yang dianut. Contohnya memilih moda transportasi publik, memberikan edukasi ke publik tentang perubahan iklim.
"Bergabung dengan sebuah organisasi atau komunitas yang peduli pada dampak perubahan iklim bisa membantu menenangkan perasaaan terkait climate anxiety. Lalu, bergabung dengan organisasi juga terhubung dengan orang lain untuk melakukan tindakan yang berarti," kata Stephanie lagi.
Advertisement
Jika Anak atau Remaja Alami Climate Anxiety
Merujuk data The Lancet di atas, anak-anak usia belasan juga bisa alami climate anxiety. Lalu, jika ada anak usia remaja di sekitar mengalami hal tersebut, Stephanie berbagi tips.
"Anda dapat mempertimbangkan untuk menunjukkan dukungan ke mereka dengan berbagai cara," kata Stephanie.
1. Validasi kekhawatiran mereka.
Ketika anak-anak atau remaja itu sedang bercerita kekhawatiran akan nasib Bumi ke depan gegara perubahan iklim dengarkan dengan baik. Lalu, validasi perasaan mereka dengan bisa mengatakan, "Aku mendengarkan ceritamu, masuk akal jika kamu khawatir (atau marah) tentang masalah ini."
2. Membantu mengarahkan upaya mereka ke kelompok advokasi.
Mengambil langkah nyata dengan bisa terlibat dalam kelompok atau organisasi yang mengedukasi tentang perubahan iklim.
3. Dukung keputusan orang yang Anda kasihi untuk mengubah gaya hidup yang lebih cinta Bumi.
Â