Liputan6.com, Jakarta Suami istri mana yang mau hubungannya cuma seumur jagung, 10 tahun, belasan atau 20 tahun. Tentu, pada umumnya pasutri menginginkan pernikahan langgeng selamanya.
Namun, untuk bisa memiliki hubungan pernikahan awet selamanya tak bisa datang sendiri. Butuh usaha agar pernikahan bisa berlangsung selamanya.
Baca Juga
Rahasia Menanak Beras Ketan Pulen Tanpa Kukusan dengan Rice Cooker
Top 3 Islami: Bolehkah Istri Gugat Cerai Suami yang Tak Mencukupi Nafkah Keluarga? Simak Penjelasan Buya Yahya
Jelang Laga Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024: Marselino Kembali hingga Duet Hokky dan Struick yang Siap Cetak Gol
Supaya berhasil memiliki pernikahan jangka panjang, dibutuhkan kedewasaan bahwa butuh pengorbanan, komitmen dan kerja keras di dalamnya seperti disampaikan konselor keluarga Sue Maisch.
Advertisement
"Tetapi 'imbalannya' adalah kehidupan rumah tangga yang stabil dan penuh cinta sepadan dengan usaha," kata Sue lagi.
Berikut beberapa hal yang bisa diupayakan agar hubungan bisa awet selamanya:
1. Memaafkan
Benci, marah, menyalahkan adalah reaksi normal ketika orang yang dicintai melakukan sesuatu yang menyakitkan. Namun, bila tidak dimaafkan, hal tersebut bisa merusak hubungan.
"Orang yang tidak memaafkan sering mengalami masalah dalam menjaga perasaan pasangan," kata Sue.
"Namun, orang yang mencoba memaafkan lebih mampu menjaga hubungan karena membuat keputusan dengan sadar untuk memberi maaf kesalahan pasangan," katanya lagi seperti mengutip Stanford Medicine, Minggu (6/8/2023).
Tentu, ada usaha juga dari yang berbuat salah untuk tidak mengulangi kesalahan.
2. Realistis
Setiap hubungan jangka panjang bakal pasti di dalamnya ada kekecewaan. Namun, belajarlah untuk bisa melihat pasangan secara objektif dan penuh kasih."Ketika ia melakukan hal yang mengecewakan, ingat kenangan saat bahagia. Itu bisa membantu mengatasi rasa kesal," katanya lagi.
3. Buat Kebiasaan
Membuat kejutan ulang tahun, selalu mengucapkan salam saat pergi atau pulang, dan hal-hal lain membantu membangun hubungan yang kuat.
"Misalnya mengucapkan 'Aku pergi dulu ya,' saat pergi berangkat kerja meski sudah kesiangan itu menunjukkan bahwa pasangan adalah orang yang penting," kata Sue.
4. Mendengarkan Secara Aktif
Ketika pasangan bercerita, dengarkan ia dengan saksama. Jika menyela, malah membuatnya putus asa.
5. Jujur
Rahasia dan kebohongan melemahkan fondasi hubungan apa pun. Terpenting, kata Sue, adalah komunikasi yang terbuka dan penuh hormat tentang perasaan dan harapan Anda.
Advertisement
6. Adu Pendapat Sehat
Hidup bersama tentu di dalamnya tidak selalu ada hal yang sama. Terpenting adalah mencari kesepakatan atas permasalahan yang tengah dihadapi.
"Jika adu pendapat terasa begitu panas, hentikan sementara. Pastikan bakal kembali diselesaikan esok atau lusa," saran Sue.
7. Kasus Tak Selesai, Segera Cari Bantuan
Jika Anda dan pasangan terus bertengkar tanpa ada kemajuan, carilah bantuan dari terapis atau konselor pernikahan.
“Yang terpenting, jangan menunggu sampai koneksi Anda rusak parah sebelum Anda mendapatkan bantuan,” katanya.
“Dapatkan konseling sebelum salah satu atau Anda berdua terjebak dalam emosi negatif.”