Sukses

Pasca Bryan Randall Kekasih Sandra Bullock Meninggal karena ALS, Donasi untuk Asosiasi ALS Melonjak 500 Persen

Di balik kabar duka meninggalnya kekasih Sandra Bullock, Bryan Randall, terjadi peningkatan donasi bagi Asosiasi ALS di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Aktris Sandra Bullock masih berduka atas kepergian kekasih hatinya pada 5 Agustus 2023. Fotografer Bryan Randall yang telah menjadi tambatan hati Sandra Bullock sejak 2015 meninggal dunia usai berjuang menghadapi amyotrophic lateral sclerosis atau ALS selama tiga tahun.

Namun di balik kabar duka meninggalnya kekasih Sandra Bullock itu, terjadi peningkatan donasi bagi Asosiasi ALS di Amerika Serikat. Laman New York Post mencatat, ada peningkatan donasi hingga 500 persen.

Peningkatan donasi itu tak lepas dari peran Sandra Bullock dan keluarganya yang mengimbau masyarakat untuk berdonasi bagi ALS Association dn Massachusetts General Hospital.

"Sebagai pengganti karangan bunga, kami mohon untuk berdonasi pada ALS Association dan Massachusetts General Hospital," demikian bunyi pesan yang disampaikan pihak Sandra Bullock dan keluarga terkait kepergian Bryan Randall.

Lonjakan donasi pasca meninggalnya Bryan Randall pun diakui oleh ALS Association.

“Kami berterima kasih atas curahan dukungan yang luar biasa untuk menghormati Bryan. Uang yang masuk akan membantu pekerjaan mendesak kami untuk menjadikan ALS sebagai penyakit yang dapat dijalani melalui perawatan lokal, advokasi nasional, dan penelitian ALS global, ”ungkap yayasan itu kepada media, dilansir nypost.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Bryan Randall berjuang menghadapi ALS selama tiga tahun.

"Sejak awal, Bryan memilih untuk merahasiakan perjalannya dengan (penyakit) ALS dan kami yang merawatnya melakukan yang terbaik untuk menghormati permintaannya," tutur pihak keluarga, dikutip Today.

2 dari 4 halaman

Sandra Bullock Rehat Akting Demi Rawat Bryan Randall?

Meski tidak dijelaskan secara detail, Bryan Randall didiagnosis ALS sejak tiga tahun lalu. Artinya sang fotografer telah berjuang dengan ALS sejak 2020.

Pada 2022, Sandra Bullock memutuskan untuk rehat dari akting demi bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga, termasuk dengan Bryan Randall. Meski demikian, kala itu Sandra Bullock tidak membagi info apa pun mengenai kesehatan sang kekasih.

"Aku sangat serius terhadap pekerjaanku saat aku bekerja," ujar Sandra Bullcok pada Entertainment Tonight waktu itu.

"Aku hanya ingin 24 jam 7 hari dengan kesayangan-kesayanganku dan kelurgaku," Sandra Bullock beralasan.

Melalui unggahan Instgram adik Sandra Bullock, diketahui sang aktris selalu mendampingi Bryan Randall dalam perjuangan hidup dengan ALS. 

 

3 dari 4 halaman

Mengenal ALS

Sklerosis lateral amiotrofik atau ALS adalah penyakit sistem saraf yang memengaruhi sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang.

ALS menyebabkan hilangnya kontrol otot. Penyakit ini bersifat progresif, artinya semakin memburuk dari waktu ke waktu. Saat neuron motorik merosot dan mati, mereka berhenti mengirim pesan ke otot, yang mulai melemah dan berhenti tumbuh (terbuang), menurut NIH.

Melansir Mayo Clinic, ALS sering disebut penyakit Lou Gehrig. Ini adalah nama dari pemain bisbol yang didiagnosis mengidap penyakit tersebut.

Penyebab pasti Amyotrophic Lateral Sclerosis masih belum diketahui. Namun, sejumlah kecil kasus merupakan faktor keturunan.

4 dari 4 halaman

Gejala ALS

Gejala ALS bervariasi dari orang ke orang. Gejala tergantung pada sel saraf mana yang terpengaruh.

ALS umumnya dimulai dengan kelemahan otot yang menyebar dan memburuk seiring berjalannya waktu. Gejala-gejala itu bisa termasuk:

  • Kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa.
  • Tersandung dan jatuh.
  • Kelemahan di kaki, kaki atau pergelangan kaki.
  • Kelemahan tangan atau kekakuan.
  • Bicara cadel atau kesulitan menelan.
  • Kelemahan yang terkait dengan kram otot dan kedutan di lengan, bahu, dan lidah.
  • Perubahan pemikiran atau perilaku.

ALS sering dimulai di tangan, lengan, atau kaki kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Otot menjadi lebih lemah karena lebih banyak sel saraf yang mati.

Hal ini pada akhirnya memengaruhi kemampuan mengunyah, menelan, berbicara, dan bernapas.

Biasanya tidak ada rasa sakit pada tahap awal ALS. Nyeri juga tidak umum pada tahap selanjutnya.