Sukses

4 Cara Atasi ISPA, Penyakit yang Menimpa 100 Ribu Warga DKI Jakarta Akibat Polusi Udara

Penyakit ISPA itu apa? Apa Gejala ISPA? Apa hubungannya dengan polusi udara di Jakarta?

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan tips cara mengatasi ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut dan batuk akibat polusi udara.

Belum lama ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan bahwa udara buruk yang terjadi sepanjang tahun 2023 mengakibatkan 100 ribu warga di DKI Jakarta terkena penyakit ISPA akut setiap bulannya. 

Hal ini disampaikan Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama melalui keterangan tertulis kepada News Liputan6.com.

Menurut Ngabila, berdasarkan data laporan ISPA DKI Jakarta dari Januari hingga Juni 2023 total ada 638.291 kasus penduduk yang mengalami ISPA.

Kondisi Penyakit ISPA di Jakarta

Ngabila kemudian menyampaikan,"Hanya 0,9 persen warga DKI Jakarta terkena batuk pilek ISPA/Pneumonia setiap bulannya. Rata-rata 100 ribu kasus dari 11 juta penduduk.".

Adapun rincian terkait ISPA di Jakarta sebagai berikut:

  • Januari 102.609 kasus
  • Februari 104.638 kasus
  • Maret 119.734
  • April 109.705
  • Mei 99.130 kasus, dan
  • Juni 102.475 kasus 

Penyakit ISPA Itu Apa?

Menurut Prof Tjandra yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), penyakit ISPA itu memiliki dua pengertian, yaitu:

  1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas
  2. Infeksi Saluran Pernapasan Akut

"Sebagian besar ISPA disebabkan oleh virus, jadi, tidak memerlukan antibiotika," kata Tjandra Yoga kepada Health Liputan6.com melalui aplikasi pesan singkat pada Selasa 15 Agustus 2023.

Selain tidak memerlukan antibiotika, penanganan ISPA akibat polusi udara di Jakarta yang buruk cukup dengan obat simtomatik atau sesuai gejala.

Dan, jangan lupa untuk diet yang baik dan tak lupa istirahat.

"Tentu kalau ISPA tidak kunjung membaik maka --- pada sebagian kecil kasus --- dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih berat, sampai ke pneumonia dan lain-lain," katanya.

2 dari 3 halaman

Atasi Batuk Akibat Polusi Udara di Jakarta Buruk

Sementara untuk mengatasi batuk akibat polusi udara, Prof Tjandra Yoga memberikan beberapa tips seperti di bawah ini :

  • Kondisi akan membaik kalau banyak minum, karena akan mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan dan jalan napas jadi bersih
  • Kalau ingin konsumsi obat batuk yang dijual bebas, ingat ada 3 jenisnya yaitu pengencer dahak (mukolitik), pengeluar dahak (ekspektoran), dan penekan batuk kering (antitusif). Pilihlah sesuai kebutuhan.
  • Kalau dahak berwarna kuning atau hijau, itu menunjukkan adanya tanda radang atau infeksi.
  • Kalau batuk disertai keluhan sesak atau setidaknya napas berat, mungkin diperlukan pelega napas (bronkodilator).
  • Kalau keluhan batuk berkepanjangan, segera berkonsultasi ke petugas kesehatan.

 

3 dari 3 halaman

Polusi Udara Jakarta Berdampak bagi Kesehatan Masyarakat, Bamsoet Dorong Pemerintah Tetapkan Status Bahaya

Polusi udara Jakarta yang sedang buruk-buruknya tidak luput dari perhatian Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet.

Apalagi kualitas udara di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan telah dinobatkan sebagai yang terburuk di dunia, yang menghasilkan sejumlah dampak dan bahaya bagi kesehatan masyarakat di kawasan tersebut.

Oleh sebab itu, Bamsoet meminta pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah di Jakarta dan sekitarnya untuk menetapkan status bahaya pada dampak kualitas udara di wilayah-wilayah itu.

Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan langkah penanganan yang tepat guna mencegah dampak buruk yang meluas. Terutama pada kesehatan masyarakat.

Lebih lanjut Bamsoet meminta pemerintah pusat mendesak pemerintah daerah untuk menjelaskan kepada masyarakat penyebab polusi udara di Jakarta dan sejumlah wilayah di Indonesia.

"Serta segera menyusun langkah dan kebijakan jangka menengah dan panjang guna memperbaiki kualitas udara di Jakarta dan wilayah sekitar," kata Bamsoet dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin sore 14 Agustus 2023.

Video Terkini