Sukses

Rentan ISPA karena Polusi Udara, Anak Sekolah Bisa Pakai Masker N95

Masker N95 dapat digunakan untuk melindungi anak sekolah dari paparan polusi udara.

Liputan6.com, Jakarta - Infeksi Saluran Napas Akut atau ISPA karena dampak polusi udara menjadi kekhawatiran tersendiri terutama bagi anak sekolah. Apalagi mereka termasuk kelompok yang sedang dalam tahap pertumbuhan.

Peneliti Global Health Security sekaligus ahli kesehatan lingkungan Dicky Budiman menyampaikan, anak-anak itu rentan bila terpapar polusi udara lantaran sistem imunitas belum matang. Terlebih lagi, anak sekolah yang masih TK maupun SD.

Ketika polutan polusi terhirup, hal itu bisa membahayakan anak-anak. Ada risiko ISPA dan penyakit pernapasan lain yang dapat mengancam kesehatan mereka.

Demi perlindungan diri, anak-anak dapat memakai masker N95 saat beraktivitas ke luar rumah, salah satunya ke sekolah.

"Dapat menggunakan masker juga ya. Itu salah satu yang penting. Pakainya masker N95, bukan masker yang bedah," ujar Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara, ditulis Kamis (24/8/2023).

Pertimbangkan Belajar Hybrid

Jika ada usulan mengenai kebijakan sekolah untuk kembali belajar jarak jauh atau hybrid untuk melindungi anak dari polusi udara, menurut Dicky, hal itu perlu dipertimbangkan.

"Penerapan hybrid bsia dipertimbangkan, tapi harus matang karena anak itu sedang dalam perkembangan motorik secara langsung, sehingga tidak hanya bisa mengandalkan daring, online," terangnya.

2 dari 4 halaman

Tingkatkan Kualitas Udara di Dalam Kelas

Dicky Budiman melanjutkan, pihak sekolah juga dapat berupaya meningkatkan kualitas udara di dalam kelas. Ventilasi udara harus baik dan melakukan penghijauan.

"Oleh karena itu, baik juga untuk menguatkan kualitas udara di dalam kelas dengan cara filter udara dapat digunakan, memperbanyak ventilasi udara dan penghijauan," katanya.

"Prinsipnya, (belajar) tatap muka adalah yang utama. Ketika situasi tidak memungkinkan ya baru lah daring atau hybrid. Itu prinsip mendasar public health secara umum."

3 dari 4 halaman

Anak-anak Rentan Sama Seperti Lansia

Lebih lanjut, Dicky Budiman mengatakan, anak-anak termasuk rentan terpapar kualitas udara yang buruk. Ini karena secara fisiologis, anatomi mereka masih belum berkembang.

"Anak-anak juga rentan, sama seperti lansia. Anak-anak kan kelompok muda, ya dari segi badan yang kecil, belum matang dari sisi imunitas, anatomi saluran napas juga," lanjutnya.

Ya kaitan dengan fisiologi mereka, masih belum berkembang. Mereka sangat rawan terkena ISPA ya ukuran tubuh mereka kecil."

Efek Polutan Bisa Berdampak Serius

Tatkala anak terpapar dengan jumlah polutan yang sama-sama terhirup oleh orang dewasa, maka dapat berdampak serius.

"Jumlah polutan sangat bahaya, kondisi polutan orang dewasa yang sama terhirup, akan berdampak serius pada anak karena anak tubuh kecil," pungkas Dicky.

4 dari 4 halaman

Wajibkan Pakai Masker Lagi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait polusi udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Dari yang kami pelajari, untuk meningkatkan kualitas udara, pengendalian emisi harus berfokus pada 3 sektor yaitu transportasi, industri dan pembangkitan listrik, serta lingkungan hidup," kata Luhut dalam keterangan tertulis, Jumat 18 Agustus 2023.

Luhut menyampaikan, pihaknya akan bergerak dari sektor hulu hingga hilir. Menurutnya, pengawasan kualitas udara yang komprehensif juga diperlukan.

Kemudian Pemerintah akan kembali menerapkan kewajiban pemakaian masker guna menghadapi tingginya polusi udara di Jakarta.

"Jadi sekarang akan kita wajibkan masker lagi. Kita sarankan terutama teman-teman polisi itu semua sudah mulai masker," ucap Luhut.