Sukses

Menkes Budi Heran dengan Data ISPA di Bodetabek yang Rendah, Padahal di DKI Jakarta Naik

Menkes Budi heran dengan data ISPA di Bodetabek yang lebih rendah dibanding DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyoroti data Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Terlihat perbedaan data grafik yang signifikan, data ISPA di Bodetabek lebih rendah dibanding DKI.

Padahal, menurut Menkes Budi, kejadian ISPA semestinya saat ini di Bodetabek cenderung naik seperti halnya di DKI Jakarta. Apalagi dipengaruhi adanya dampak polusi udara yang ditandai dengan kualitas udara memburuk di Jabodetabek.

"Kami juga memonitor kejadian ISPA di Jabodetabek. Yang kita lihat aja seperti ini, jadi memang naik ya. Tapi balik lagi, sumbernya apa itu enggak di kami. Kami hanya menyampaikan data ini ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk bisa ditindaklanjuti," papar Budi Gunadi saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI di Gedung DPR RI, Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (30/8/2023).

"Kami lihat yang (ISPA) Bodetabek, kok lebih baik dari DKI Jakarta? Mereka masukinnya enggak disiplin, jadi kelihatannya turun. Tapi sebenarnya saya rasa naik yang infeksi (pernapasan) atas maupun infeksi paru."

Tren ISPA di Jabodetabek

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, tren ISPA periode 2021 - 2023 di DKI Jakarta terjadi kenaikan. Jika dilihat per kota administrasi, Jakarta Pusat pada Januari 2023 misalnya, angka ISPA di kisaran 15.000 kasus. Kemudian pada Juli 2023, naik hampir 20.000 kasus.

Sementara di Bodetabek, kasus ISPA dalam kurun waktu 2021 - 2023 rata-rata terlihat menurun. Misalnya di Kota Depok, kejadian ISPA pada Januari 2023 di kisaran 15.000 kasus, lalu pada Mei 2023 turun drastis di angka 10.000.

Meski begitu, data Kemenkes memperlihatkan kenaikan kasus ISPA di Tangerang Selatan. Pada Januari 2023, kejadian ISPA di angka 2.000-an, kemudian naik pada Mei 2023 di kisaran 6.000-8.000 kasus.

2 dari 4 halaman

41 Ribu Kasus ISPA pada Balita di DKI Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, terdapat 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota selama periode Juni dan Juli 2023.

Plt Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, balita sangat rentan terhadap seluruh penyakit, termasuk ISPA.

"Bayi dan balita kan kelompok rentan ya. Jadi tidak hanya terhadap ISPA tapi penyakit lain mereka juga rentan. Juni Juli masih sama 41.000," kata Ani kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/8/2023).

3 dari 4 halaman

Kurangi Aktivitas di Luar dan Pakai Masker

Menilik kasus ISPA pada balita naik, Ani Ruspitawati meminta para orangtua selalu siaga jika polusi udara memburuk. Ia juga menyarankan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan memakai masker.

"Karena anak-anak balita, lansia itu kelompok rentan, jadi memang harus siap apabila kualitas udara kurang baik. Apakah dengan mengurangi aktivitas luar yang tidak perlu atau memakai masker," ujarnya.

Beri Imunisasi Lengkap

Tak hanya itu, Ani juga mengingatkan agar balita diberikan imunisasi lengkap agar memiliki daya tahan tubuh yang kuat.

"Yang paling penting menjaga daya tubuh kita tetap baik. Jadi kalau bayi balita pastikan imunisasi lengkap, gizi seimbang dan itu sangat membantu," tambahnya.

4 dari 4 halaman

ISPA di DKI Sangat Terkendali

Adapun jumlah kasus ISPA keseluruhan di DKI pada Juli 2023 adalah 156.000 orang. Meski demikian, Ani Ruspitawati mengklaim kasus ini sangat terkendali.

"Pokoknya, kita selalu kalau ISPA masih di angka antara 134-157 ribu per bulannya. Bulan Juli 2023 156 (ribu), ya agak naik sih dibanding Mei Juni tapi enggak sangat signifikan," tambah Ani.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau anak-anak untuk menggunakan masker ketika keluar dari rumah.

Hal itu diminta Heru usai Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap adanya kenaikan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jakarta.

"Menyambung penyampaian dari Pak Menkes bahwa memang benar ISPA ada kenaikan sedikit, 24 sampai 31 persen khususunya balita, Pak Menkes. Jadi kami mengimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah bisa menggunakan masker," kata Heru di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 28 Agustus 2023.