Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 28 Agustus 2023, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA pada area Jabodetabek berada di atas 200 ribu per bulan.
Peningkatan kasus ISPA tersebut sejalan dengan terjadinya masalah polusi udara yang belakangan terjadi di Jabodetabek. Merespons hal itu, pihak Kemenkes RI pun telah menyiapkan fasilitas untuk menangani dampak polusi udara.
Baca Juga
Dalam hal ini, Kemenkes RI berfokus menyiapkan setidaknya 740 fasilitas kesehatan yang tersebar di Jabodetabek agar bisa menangani kasus ISPA akibat polusi udara yang tidak sehat.
Advertisement
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa fasilitas kesehatan yang disiapkan oleh Kemenkes RI berupa 674 puskesmas di Jabodetabek, 66 rumah sakit Jabodetabek dan RS Persahabatan sebagai Pusat Respirasi Nasional.
"Kita sudah meminta organisasi profesi dan kolegium dokter spesialis paru untuk mendidik dokter-dokter puskesmas agar paham tentang penyakit paru karena kalau ISPA bisa ditangani di puskesmas dan kita pastikan alat-alatnya juga ada," ujar Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan pers yang ditulis Kamis, (31/8/2023).
Fasilitas Rontgen untuk Pneumonia
Budi Gunadi menambahkan, jika ISPA yang terjadi masuk dalam kasus pneumonia, maka rumah sakit sendiri telah dipastikan bisa menyediakan fasilitas berupa rontgen.
"Kalau masuk kasus pneumonia itu harus ke rumah sakit, itu harus di rontgen. Itu juga kita pastikan seluruh rumah sakit Jabodetabek bisa," kata Budi Gunadi.
Hal itu diungkapkan oleh Budi Gunadi saat tengah rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Gedung DPR pada Rabu, 30 Agustus 2023 lalu.
Rekomendasi dalam Merespons ISPA Akibat Polusi Udara
Lebih lanjut, Budi Gunadi mengungkapkan bahwa pihak Kemenkes RI turut memberi rekomendasi perihal apa yang bisa dilakukan untuk mencegah ISPA akibat polusi udara. Salah satunya terkait penggunaan masker.
"Kita berikan rekomendasi, pakai masker apa yang bisa menyaring PM 2,5 (standar kualitas polusi udara secara umum) karena ini yang paling kecil," kata Budi Gunadi.
"Kalau di luar bisa pakai masker KF 94 atau KN 95. Tapi kalau di ruangan sebaiknya pakai air purifier untuk membersihkan debu dari luar," sambungnya.
Advertisement
674 Puskesmas yang Tangani ISPA Akibat Polusi Udara
Berdasarkan daftar milik Kemenkes RI, ada 674 puskesmas yang siap untuk menangani dampak polusi udara. Ratusan puskesmas itu tersebar pada masing-masing kabupaten dan kota. Berikut rinciannya.
- DKI Jakarta: 333 puskesmas
- Kabupaten Tangerang: 44 puskesmas
- Kota Tangerang: 39 puskesmas
- Kota Depok: 38 puskesmas
- Kota Bogor: 25 puskesmas
- Kabupaten Bogor: 101 puskesmas
- Kota Bekasi: 48 puskesmas
- Kabupaten Bekasi: 46 puskesmas
Kampanye 6M 1S untuk Cegah Dampak Polusi Udara
Selain itu, pada Senin 28 Agustus 2023, Kemenkes RI mulai melakukan kampanye gerakan 6M 1S untuk mencegah dampak polusi udara. Berikut di antaranya.
- Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website
- Mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah, kantor, sekolah, atau tempat umum di saat polusi udara tinggi.
- Menggunakan penjernih udara dalam ruangan
- Menghindari sumber polusi dan asap rokok
- Menggunakan masker saat polusi udara tinggi
- Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- Segera konsultasi daring atau luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan
Advertisement