Sukses

Sederet Penelitian Soal Minum Air Dingin, Ketahui Sisi Positif dan Negatifnya

Air dingin disebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada tubuh dan memperlambat proses pencernaan.

Direview oleh:
dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah cuaca panas yang melanda, masyarakat kerap mencari minuman dingin untuk menyegarkan tubuh.

Namun, minum air dingin tidak dianggap benar oleh sebagian pihak yang percaya bahwa suhu air terlalu dingin dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Menurut tradisi pengobatan Ayurveda India, air dingin atau air es dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada tubuh dan memperlambat proses pencernaan.

Tubuh memiliki suhu inti sekitar 38,6°F dan praktisi Ayurveda beralasan bahwa tubuh perlu mengeluarkan energi tambahan untuk memulihkan suhu ini setelah minum air dingin.

Dalam tradisi Ayurveda, air dingin dapat meredam api atau Agni, yang memberi bahan bakar pada semua sistem dalam tubuh dan penting untuk kesehatan. Praktisi Ayurveda juga percaya bahwa air hangat atau panas membantu melancarkan pencernaan.

“Sementara, dalam pengobatan barat, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa air dingin berdampak buruk bagi tubuh atau pencernaan. Minum banyak air dapat membantu tubuh mengeluarkan racun, melancarkan pencernaan, dan mencegah sembelit,” mengutip Medical News Today, Selasa (29/8/2023).

Sebuah penelitian kecil pada 2013 menyelidiki efek minum air pada suhu berbeda. Penelitian ini dilakukan pada enam orang yang mengalami dehidrasi setelah berolahraga ringan di ruangan yang panas dan lembab.

Para peneliti menemukan bahwa perubahan suhu air memengaruhi respons keringat peserta dan jumlah air yang mereka minum. Suhu air optimal dalam penelitian ini adalah 16°C (60,8°F), yaitu suhu air keran yang dingin karena peserta minum lebih banyak air dan lebih sedikit berkeringat.

Para peneliti menyimpulkan bahwa minum air pada suhu 16°C mungkin merupakan suhu terbaik untuk rehidrasi pada atlet yang mengalami dehidrasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Risiko Minum Air Dingin

Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan kondisi gangguan kerongkongan seperti akalasia, sebaiknya menghindari minum air dingin.

Akalasia adalah suatu kondisi langka yang membuat sulit menelan makanan dan minuman.

Sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa minum air dingin memperburuk gejala pada penderita akalasia. Namun, ketika peserta meminum air panas, hal itu membantu menenangkan dan mengendurkan saluran makan atau kerongkongan, sehingga makanan dan minuman lebih mudah ditelan.

3 dari 4 halaman

Minum Air Dingin Bikin Sakit Kepala?

Sementara, sebuah penelitian tahun 2001 yang melibatkan 669 wanita menunjukkan bahwa minum air dingin dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang.

Para peneliti melaporkan bahwa 7,6 persen partisipan mengalami sakit kepala setelah meminum 150 mililiter air dingin melalui sedotan.

Mereka juga menemukan bahwa peserta dengan migrain aktif dua kali lebih mungkin mengalami sakit kepala setelah minum air dingin dibandingkan mereka yang tidak pernah menderita migrain.

Beberapa orang mengatakan bahwa mengonsumsi minuman dan makanan dingin dapat menyebabkan sakit tenggorokan atau pilek. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.

4 dari 4 halaman

Manfaat Minum Air Dingin

Sebaliknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa meminum air dingin saat berolahraga dapat meningkatkan kinerja dan daya tahan seseorang.

Misalnya, sebuah penelitian tahun 2012 yang melibatkan 45 pria sehat secara fisik menemukan bahwa minum air dingin selama berolahraga secara signifikan mengurangi kenaikan suhu inti tubuh dibandingkan dengan minum air bersuhu ruangan.

Sebuah studi dari tahun 2014 menyelidiki pengaruh minuman yang berbeda terhadap performa bersepeda dari 12 atlet pria terlatih di iklim tropis.

Para peneliti melaporkan bahwa meminum minuman es memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan meminum air pada suhu netral. Namun, mereka juga menyimpulkan bahwa para atlet mencapai performa terbaik ketika mengonsumsi minuman es yang juga memiliki aroma mentol.

Beberapa orang mengklaim bahwa minum air dingin dapat membantu menurunkan berat badan. Secara umum, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum lebih banyak air dapat membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.

Tidak hanya diminum, mandi menggunakan air es atau air dingin juga dapat bermanfaat untuk kulit. Pasalnya, mandi dengan air es akan meningkatkan aliran darah di kulit, sehingga kulit tampak lebih lembap dan segar.

Sebenarnya tidak ada perbedaan antara air es dan air biasa jika sudah masuk ke dalam tubuh, karena suhu air es akan dihangatkan hingga seperti suhu di dalam tubuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.