Sukses

Teknologi Vaksin mRNA dan Pengobatan Kanker, Peluang Investasi Kesehatan Masa Depan

Investasi kesehatan masa depan dalam teknologi vaksin mRNA dan pengobatan kanker.

Liputan6.com, Jakarta Kemajuan pengobatan kanker sekarang bagi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin membuka peluang investasi kesehatan yang besar di masa depan. Pengobatan dengan teknologi canggih akan membantu wujudkan perawatan lebih baik kepada pasien.

Salah satu pengobatan kanker, kata Menkes Budi, yang mulai berkembang adalah berbasis teknologi mRNA dan antibodi monoklonal. Teknologi mRNA juga mulai naik daun untuk pengembangan vaksin, termasuk vaksin COVID-19.

Temuan ini membuktikan bahwa revolusi di industri kesehatan terus maju.

“Sekarang, penemuan industri di sektor perawatan kesehatan. Vaksin mRNA adalah salah satu contoh yang menghasilkan miliaran dolar bagi perusahaan Moderna atau miliaran dolar bagi bisnis Pfizer,” ungkap Budi Gunadi saat acara ‘ASEAN Investment Forum 2023’ di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (3/9/2023).

“Lalu, ada antibodi monoklonal, pengobatan kanker. Ini adalah contoh lain, bagaimana revolusi Industri sekarang mulai terbentuk di sektor kesehatan, karena penemuan komponen terkecil dari makhluk hidup.”

Buka Peluang Investasi

Pengembangan mRNA dan antibodi monoklonal dapat dimanfaatkan para investor. Peluang keberhasilan di masa depan terbuka lebar.

“Ini akan membuka peluang besar bagi Anda, para investor. Ketika Anda mulai masuk ke bisnis ini, tentu saja Anda tahu, lebih baik daripada saya. Ini adalah peluang terbesar yang akan Anda lihat dalam 10 hingga 20 tahun ke depan,” terang Budi Gunadi.

2 dari 4 halaman

Sektor Kesehatan Akan Berubah Drastis

Menkes Budi Gunadi Sadikin meyakini, kemajuan pengembangan teknologi dan pengobatan termasuk titik balik revolusi industri. Sektor kesehatan diperkirakan akan melesat di masa depan.

“Sektor kesehatan adalah sektor yang saya yakini, berdasarkan pengalaman saya, merupakan titik balik, di mana sektor ini akan berubah secara drastis,” ucapnya.

“Sebagai seorang investor, Anda tahu bahwa Anda harus membeli saat harga rendah dan menjual saat harga tinggi. Jadi ini adalah titik balik ketika peluangnya paling besar.”

Banyaknya Revolusi Industri

Lebih lanjut, Budi Gunadi menuturkan, kilas balik awal mula lahirnya temuan atom dan temuan berbasis saintifik.

“Saya bisa memberikan contoh berdasarkan pengalaman saya. Saya adalah seorang fisikawan nuklir. Jadi dalam fisika, saya ingat pada akhir tahun 1800 ada pemenang Nobel, pemenang terkemuka, ilmuwan Inggris bernama James Dalton yang menemukan komponen terkecil dari benda-benda fisik yang disebut atom," tuturnya.

“Penemuan ilmiah pada tahun-tahun berikutnya, 15 tahun kemudian menyebabkan banyak revolusi industri. Salah satunya adalah energi nuklir, bom nuklir yang terakhir terkenal. Tapi yang lebih berdampak adalah material.”

3 dari 4 halaman

Lahirnya Teknologi Laser

Selanjutnya, industri lainnya adalah teknologi laser. Hal ini didasarkan pada penemuan ilmiah yang sangat mendasar dari komponen terkecil.

“Itu dari benda-benda fisik dan revolusi industri ini mengubah kemanusiaan sekarang. Membuka peluang bisnis yang besar. Bisnis mikroprosesor, Anda tahu, bisnis yang berhubungan dengan nuklir dan juga bisnis yang berhubungan dengan nuklir dan banyak lagi yang lainnya,” papar Budi Gunadi Sadikin.

Revolusi Industri Besar

Berawal dari temuan atom dan laser, terang Menkes Budi Gunadi, sejarah terulang kembali pada pertengahan tahun 1990-an. 

“Ada seorang insinyur yang disebut bernama Cloud, Shannon, dari AT&T Bell Labs menemukan komponen yang terkecil, komponen informasi yang disebut digit biner atau bit. Penemuan ilmiah ini kembali mengarah pada revolusi industri besar, terutama pada teknologi mikroprosesor,” katanya.

“Kode 10101 yang Anda tahu mengarah ke teknologi komputer, perangkat keras, perangkat lunak, internet, Facebook, Google, semua revolusi industri besar ini dimulai ketika digit biner ditemukan dan sekali lagi mengubah umat manusia selamanya.”

 

4 dari 4 halaman

Evolusi di Sektor Kesehatan

Bagi perusahaan yang berinvestasi, revolusi industri di atas merupakan titik balik.  “Begitu pula perusahaan yang berinvestasi lebih awal pada teknologi mikroprosesor, perangkat keras, perangkat lunak internet,” imbuh Menkes Budi Gunadi Sadikin.

“Sekarang, mereka menghasilkan banyak uang dan sekarang adalah di sektor kesehatan yang juga berevolusi. Awalnya, pada akhir 1930-an, seorang ilmuwan bernama Watson Crick Rosalind Franklin, yang menemukan komponen terkecil dari makhluk hidup, DNA.”

Video Terkini