Liputan6.com, Jakarta - Korban penganiayaan Mario Dandy, David Ozora mengalami kemunduran perkembangan emosional dan intelektual.
Hal ini disampaikan ayah David, Jonathan Latumahina di akun Twitter pribadinya @seeksixsuck. Menurutnya, ini merupakan hasil assesment dari psikolog Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada Agustus 2023.
Baca Juga
“Walaupun pahit tapi harus ditelan. Sesuai dengan apa yang disampaikan dr. Tatang terkait gejala sisa diffuse axonal injury stage 2. Beberapa poin, dan yang dominan ada dua, kemunduran perkembangan sosial emosional dan kemunduran intelektual,” kata Jonathan dikutip Sabtu (9/9/2023).
Advertisement
Jonathan menambahkan, kondisi ini berakibat pada emosi dan kemampuan intelektual putranya.
“Efeknya swingmood (emosinya sering eksplosif), usia emosionalnya setara anak 5 tahun 8 bulan, usia intelektualnya setara usia 8 tahun, kesulitan dalam menerima pelajaran dan perubahan perilaku etika dasar yang sangat drastis,” jelas Jonathan.
Upaya penanganan kondisi David Ozora pasca menjadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy pun dilakukan dengan pendampingan psikis, fisioterapi, okupasi yang akan terus dilakukan hingga batas waktu yang belum diketahui.
“Entah sampai kapan ke depan. Semoga selalu diberikan kekuatan, terutama gue biar enggak bertindak aneh-aneh yang merugikan diri dan keluarga,” cuitnya.
Dokter Tak Bisa Prediksi Soal Perbaikan Kondisi David Ozora
Sebelumnya, dokter spesialis saraf Yeremia Tatang yang menangani David Ozora Latumahina selama lebih dari 40 hari di RS Mayapada Kuningan Jakarta tak bisa memprediksi pemulihan pasien remaja itu ke depannya.
"Kan Anda punya analisa dan bisa memprediksi dari progres yang ada, lalu dari progres yang ada kira-kira seperti apa (ke depannya)?" tanya Hakim Ketua Alimin Ribut ke Yeremia Tatang dalam persidangan di PN Jakarta Selatan (20/7/2023).
Menjawab pertanyaan tersebut, Yeremia Tatang mengatakan dirinya tak bisa memprediksi. Lantaran, perbaikan kondisi David Ozora saat ini saja sudah mukjizat Tuhan.
"Terus terang, saya tidak bisa memprediksi berapa persen Yang Mulia. Anak ini membaik saja mukjizat," tutur Yeremia Tatang.
Advertisement
Kondisi David Ozora Tidak Bagus Sejak Pertama Masuk RS
Yeremia Tatang mengungkapkan bahwa di hari pertama masuk rumah sakit usai mendapatkan kekerasan dari Mario Dandy, kondisi David Ozora tidak bagus.
"Kondisi koma, tidak ada respons sama sekali dan tidak merespons sama sekali terhadap rangsangan," jelas Yeremia Tatang.
Lalu, di minggu ketiga dan keempat perawatan di rumah sakit hanya bisa membuka mata dan berontak. Padahal, semua terapi terbaik sudah diberikan.
"Baru di minggu keempat setelah diberikan terapi stemcell ada perbaikan gejala," kata pria lulusan Universitas Padjadjaran itu.
Sehingga, untuk memprediksi kondisi David Ozora ke depan, Yeremia Tatang mengaku tidak mengetahui dengan pasti.
"Untuk sekarang, memprediksi masa depan cukup sulit. Berapa lama proses recovery saya tidak tahu," ungkapnya jujur.
David Ozora Alami Kerusakan Saraf
Hasil MRI menunjukkan bercak putih pada jembatan yang menghubungkan otak kiri dan kanan atau corpus callosum David Ozora.
"Bercak putih itu menunjukkan adanya saraf rusak," jelas Yeremia.
Setelah 40 hari mendapatkan perawatan di rumah sakit, bercak putih tersebut masih ada meskipun mengecil. Apakah bisa sembuh?
"Emm masing-masing pasien berbeda-beda. Ibarat mengalami luka pasti ada bekas luka. Namun, tiap orang berbeda ada yang hampir sembuh sempurna dan ada yang menetap," terang Yeremia.
Advertisement