Sukses

Konsumsi Gula Berlebih Tingkatkan Risiko Gigi Berlubang, Gimana Cara biar Tetap Sehat?

Gigi berlubang telah menjadi masalah untuk begitu banyak orang. Padahal, persoalan gigi berlubang sebenarnya bisa dicegah.

Liputan6.com, Yogyakarta Persoalan gigi berlubang dari tahun ke tahun masih dialami oleh begitu banyak orang. Hal itu berjalan seiringan dengan adanya peningkatan dalam hal konsumsi gula di masyarakat.

Padahal, konsumsi gula berlebih dikaitkan dengan risiko gigi berlubang. Pendapat selaras diungkapkan oleh Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg Usman Sumantri.

Usman mengungkapkan bahwa gigi berlubang dapat disebabkan karena adanya sisa makanan atau minuman manis yang menempel pada gigi. Alhasil, dari sana, bakteri bisa berkembang dengan lebih cepat.

"Perlu diketahui, sisa makanan atau minuman manis pada gigi menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat," ujar Usman dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2023 bersama Pepsodent di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta ditulis Rabu, (13/9/2023).

"Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat pada gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang," sambungnya.

Konsumsi Gula Bikin Gigi Berlubang

Usman menambahkan, sebuah studi turut mengungkapkan jikalau orang yang setiap hari mengonsumsi satu sampai dua porsi minuman berpemanis, maka risiko gigi berlubangnya meningkat sebanyak 31 persen.

Namun, Usman memahami bahwasanya fakta tersebut tidak bisa membuat seseorang harus menghindari gula sepenuhnya. Untuk itu, jika memang mau mengonsumsi gula, penting untuk sikat gigi dengan benar.

"Kita tentu tidak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak, tapi konsumsinya harus dibarengi perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, dan rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali," kata Usman.

2 dari 4 halaman

Persentase Masyarakat Sikat Gigi dengan Benar Rendah

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, hanya ada 2,8 persen masyarakat Indonesia yang sikat gigi di waktu yang tepat. Begitu pula dengan kesadaran untuk rutin mengunjungi dokter gigi yang masih rendah.

Bahkan, 95,5 persen masyarakat mengaku tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun belakangan. Maka, berkaitan dengan persoalan itu, Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 bersama Unilever Indonesia melalui Pepsodent digelar.

Tahun ini, tema yang diangkat bertajuk Senyum Indonesia, Gigi Kuat Mulut Sehat. Adapun beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam BKGN 2023.

Tak hanya memberikan edukasi seputar kesehatan gigi pada 250 ribu anak di sekolah, ada juga pemeriksaan gigi gratis di seluruh fakultas kedokteran gigi dan rumah sakit dan mulut pendidikan di Indonesia.

Jika tidak bisa konsultasi langsung, ada layanan teledentistry yang disediakan sehingga masyarakat tetap bisa konsultasi gigi secara online.

3 dari 4 halaman

Cara Agar Sikat Gigi Jadi Menyenangkan

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Brand Ambassador Pepsodent, Raisa dan Hamish Daud. Pasangan satu ini ternyata menyadari jikalau mereka menyukai makanan manis.

Namun, di sisi lain, Raisa dan Hamish Daud sadar pentingnya membatasi konsumsi gula yang harus diimbangi dengan kebiasaan sikat gigi yang baik.

"Meski suka makanan dan minuman manis, kami sadar pentingnya membatasi konsumsi gula, dan bahwa kegemaran ini harus diimbangi dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut," ujar Raisa dan Hamish Daud.

Bahkan, untuk membuat sikat gigi jadi menyenangkan, Raisa dan Hamish Daud punya ritual dalam mengajak putrinya Zalina.

"Keluarga kami selalu bikin ritual yang menyenangkan setiap sikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, misalnya dengan nyanyi bareng. Selain itu, setiap 6 bulan kami pasti mengajak anak untuk kontrol sehingga nggak takut ke dokter gigi," kata Raisa dan Hamish Daud.

4 dari 4 halaman

Masyarakat RI Rentan Gigi Berlubang

Lebih lanjut Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, drg Ratu Mirah Afifah mengungkapkan bahwa bersamaan dengan BKGN 2023, Pepsodent berupaya untuk terus mendukung edukasi dan perawatan gigi.

"Upaya tersebut menjadi krusial karena saat ini masyarakat Indonesia kian rentan mengalami gigi berlubang akibat konsumsi gula yang semakin tinggi. Bahkan di 2023, konsumsi gula per kapita diproyeksi meningkat hingga 9 persen dari 2019," kata Mirah dalam opening BKGN 2023.