Liputan6.com, Jakarta - Seiring masa, fungsi jam tangan tak lagi sekadar sebagai penunjuk waktu melainkan juga penanda status sosial, ekspresi diri, bahkan bagian dari investasi.
Pada Oktober mendatang, para pecinta jam tangan mewah dapat mengunjungi pameran jam tangan paling bergengs di Asia, Singapore Watch Fair (SWF) yang selalu hadir setiap tahun sejak 2017. Festival jam tangan ikonis ini akan berlangsung selama empat hari, 18-21 Oktober 2023 di Equarius Hotel, Resort World Sentosa, Singapura.
Baca Juga
Lebih dari 20 brand serta pembuat jam tangan independen akan ikut serta dalam festival tahun ini. Cultured Watch, Sartory Billard, Ludovic Ballouard, L'Epee 1839, Zehwa Tan dan 2ToneVintage Watches merupakan brand independen yang akan menyemarakkan pameran.
Advertisement
Penting dicatat oleh para pecinta jam tangan mewah, SWF 2023 akan mengungkap harta karun berupa jam tangan indah senilai US$25 juta atau sekitar Rp375 miliar. Selain itu, brand jam tangan Ludovic Ballouard UD Osmium juga akan memerlihatkan jam tangan langka di dunia yang terbuat dari logam mulia yaitu osmium. Seri jam tangan itu pun banyak dicari karena memiliki ciri khas angka-angka yang dibuat terbalik dengan cermat dari onyx.
Nelson Lee, Pendiri & Direktur Festival Singapore Watch Fair mengatakan, kurasi yang dilakukan timnya memastikan bahwa para penggemar jam tangan disuguhi koleksi jam tangan yang benar-benar unik.
“Para pembuat jam tangan ini meluangkan waktu dari jadwal sibuk mereka untuk bergabung dengan kami di Singapura dalam acara tahunan ini, di mana mereka secara pribadi mempresentasikan karya dan cerita mereka – sebuah pengalaman berharga yang dengan bangga kami tawarkan,” ujar Nelson Lee.
Hadirkan Sandro Fratini dan Ali Nael
Tahun ini, SWF menghadirkan kolektor jam tangan ternama Sandro Fratini dan Ali Nael. Sosok Sandro Fratini tentunya tak asing bagi pecinta jam tangan mewah karena ia adalah kolektor lebih dari 2.000 jam tangan mewah.
Ada sekitar 80 koleksi jam tangan langka dan mewah yang akan dipamerkan Sandro Fratini di SWF 2023. Nelson mengatakan, Fratini akan hadir setiap hari dan berbagi cerita pengalamannya mengoleksi jam tangan mewah.
"Kapan lagi bisa bertemu Sandro Fratini. Di pameran ini, dia akan hadir setiap hari, berbagi cerita pengalamannya mengoleksi jam tangan mewah," tutur Nelson Lee di Jakarta, 7 September 2023.
Advertisement
Dikurasi Kurator Museum Patek Philippe
Di gelaran SWF, Fratini dan Nael berkolaborasi dengan Museum FutureGrail mengungkap The Essence of time Museum, menghadirkan koleksi jam tangan langka dan bersejarah, termasuk seri edisi terbatas dengan seni enamel dari Vacheron Constantin, Patek Philipe, dan Rolex.
Dikurasi oleh Arnaud Tellier yang merupakan mantan Direktur dan Kurator Museum Patek Philippe di Jenewa dan penasihat utama FutureGrail, para kolektor jam tangan akan mendapatkan apresiasi yang lebih dalam atas apa yang diperlukan untuk membangun koleksi kelas investasi.
Sesi Pratinjau Lelang Musim Gugur Christie’s Hong Kong
Para kolektor yang ingin mendapatkan gambaran tentang lelang bulan November mendatang bisa mengikuti sesi pratinjau Lelang Musim Gugur Christie’s Hong Kong. Kolektor TickTock Belles, Dubai Watch Club Ladies, dan Kuwait Watch Club Ladies pun bergabung untuk menyatukan para ahli horologi perempuan dan memperjuangkan gerakan pengumpulan jam tangan untuk perempuan.
Nantinya akan ada sesi panel "Talking Time", di mana SWF akan menggali dunia horologi dengan wawasan dari para pembuat jam tangan terkemuka, pakar horologi ternama, dan kolektor terkenal seperti Gary Getz, Sandro Fratini, dan Dr. Bernard Cheong. Lalu sesi talkshow yang dibawakan oleh AXA akan membahas seputar cara memilih jam tangan yang bernilai investasi.
Nelson mengatakan, SWF bak menghadirkan para perajin jam tangan dari Swiss ke Singapura, khusus bagi para pecinta jam tangan. Lebih dari itu, pengunjung bebas menikmati rangkaian SWF tanpa dipungut biaya. SWF adalah bagian dari UltraLuxe 2023 dan didukung oleh Singapore Tourisme Board.
Advertisement