Sukses

Bayi Tertukar di Bogor Masih Jalani Penyesuaian dengan Orangtua Biologis

Bayi tertukar di Bogor saat ini masih melakukan penyesuaian atau adaptasi dengan orangtua biologis. Bila sudah layak bakal diserahkan ke orangtua biologis tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat saat ini masih menjalani proses penyesuaian pengasuhan dengan orangtua biologis atau orangtua kandung masing-masing.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Nahar mengatakan di pekan ketiga hingga keempat proses penyesuaian pengasuhan dilakukan.

"Sudah masuk fase pekan ketiga, yakni tahapan penyesuaian pengasuhan anak dengan orangtua biologisnya, sampai pekan keempat," kata Nahar.

Nahar tidak menampik bahwa saat masa penyesuaian pengasuhan bayi tertukar itu rewel dan mencari ibu asuh. Namun, perlahan-lahan sudah bisa mulai dekat dengan ibu biologis.

"Sewaktu-waktu masih rewel cari ibu asuh, tapi terus berkurang, dan mulai dekat (dengan orangtua kandung)," kata Nahar mengutip Antara.

Nahar menjelaskan bahwa ada serangkaian tahapan sebelum orangtua kandung dan anak bersama. Selama satu bulan anak dan orangtua menjalani masa transisi.

- Pada pekan pertama, ia mengatakan, pekerja sosial dan psikolog dari Pemerintah Kabupaten Bogor mengunjungi rumah kedua keluarga yang bayinya tertukar untuk melakukan asesmen.

- Dilanjutkan dengan pertemuan rutin antara kedua keluarga di Kantor Kepolisian Resor Bogor pada pekan kedua.

- Pada pekan ketiga, ia melanjutkan, kedua bayi yang tertukar menjalani fase penyesuaian pengasuhan dengan orangtua biologis.

"Proses penyesuaian (anak diberikan ke orang tuanya) melalui 1x24 jam pertama, 2x24 jam, dan 3x24 jam," kata Nahar mengutip Antara.

2 dari 3 halaman

Jika Sudah Layak Baru Diserahkan ke Orangtua Kandung

Nahar mengatakan bahwa proses itu akan dilanjutkan dengan asesmen ulang dan pembahasan penanganan lanjutan kedua bayi.

"Dilihat nanti kelekatan dengan keluarga aslinya bagaimana. Kalau sudah layak diserahkan, maka nanti pada 29 September 2023, akan dilakukan penyerahan anak," kata Nahar.

3 dari 3 halaman

Tentang Bayi Tertukar di Bogor

Kasus ini bermula saat saat pasangan orangtua asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Siti Mauliah (37) dan Muhamad Tabrani (52) melapor ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor pada 10 Agustus 2023.

Diketahui, Siti Mauliah melahirkan dengan operasi caesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022. Saat itu, Siti masih menyusui bayi yang ia lahirkan.

Namun, kata Kuasa Hukum Siti, Rusdy Ridho, saat kliennya menyusui di hari kedua setelah melahirkan, ia merasa ada beberapa perbedaan dengan bayi yang dilahirkan, terlebih pada bagian rambut yang nampak lebih lebat.

Kemudian, ketika hendak pulang dari rumah sakir, perawat yang melayani sempat ditanya mengenai gelang penanda yang dikenakan oleh bayi. Tapi, saat itu disebutkan oleh suster tersebut bahwa hanya gelang yang tertukar.

"Dikonfirmasi, alasan rumah sakit itu hanya tertukar gelang. Sampai berlarut sampai setahun ini," kata Rusdy.

Ia menjelaskan, sekitar dua bulan lalu pihaknya sudah mengadakan audiensi dengan pihak RS beserta direkturnya. Kemudian pihak RS memberikan jawaban untuk tes DNA di Jakarta.

"Selang 10 hari kemudian dan dikumpulkan dua keluarga, dan hasil tes DNA bahwa sampel A dan B negatif atau bukan anak biologis dari pasien A (Siti)," ujarnya.

Lalu, Rusdy sebagai kuasa hukum, mencoba meminta pertanggungjawaban kepada pihak RS untuk mencari anak Siti yang sesungguhnya.

Singkat cerita, dilakukan pemeriksaan tes DNA oleh kepolisian. Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri, ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan Kapuslabfor bahwa anak tersebut memang tertukar.