Liputan6.com, Jakarta Banyak yang bertanya, bisakah pakaian dan handuk dapat menyebarkan kuman? Merujuk informasi National Health Service (NHS) yang diperbarui 20 Mei 2022, pakaian dan handuk rupanya dapat menyebarkan kuman.
Masyarakat perlu ketahui, ada tiga cara utama penyebaran kuman melalui pakaian dan handuk:
Baca Juga
- ketika handuk atau sprei digunakan oleh lebih dari satu orang, kuman dapat menyebar di antara mereka
- ketika seseorang mencuci pakaian kotor, dapat menyebarkan kuman ke tangan mereka
- ketika pakaian dicuci, kuman dapat menyebar di antara barang-barang yang sedang dicuci
Bagaimana kuman bisa masuk ke pakaian dan handuk?
Kuman pada pakaian dan handuk bisa berasal dari tubuh kita sendiri. Kita semua memiliki bakteri di permukaan kulit, di hidung dan di usus.
Advertisement
Bakteri ini sering kali tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat menyebabkan infeksi, terutama pada orang yang memiliki masalah kulit atau luka.
Mencuci tangan secara teratur mungkin jauh lebih penting daripada mencuci pakaian demi mencegah sebagian besar infeksi.
Selanjutnya, pakaian dalam lebih mungkin mengandung kuman daripada pakaian luar seperti jumper atau celana panjang. Pakaian dalam dapat mengandung kuman dari bekas kotoran (tinja) dan dari infeksi kelamin.
Namun, Anda juga dapat terkena kuman pada pakaian luar Anda, misalnya jika Anda merawat seseorang yang sedang sakit atau membersihkan muntahan. Kuman juga dapat berpindah ke pakaian luar jika Anda memegang makanan yang terkontaminasi atau menyikat benda yang kotor
Sebagian besar kuman dapat bertahan hidup pada kain untuk beberapa waktu.
Cara Menghentikan Penyebaran Kuman pada Pakaian
Mencuci pakaian pada suhu normal akan mengurangi risiko penularan kuman. Dalam situasi tertentu, pakaian harus dicuci pada suhu yang lebih tinggi dari suhu normal dan dengan produk berbasis pemutih untuk meminimalkan risiko penularan sebanyak mungkin.
Jika Anda belum mencuci pakaian dalam dengan air panas, mungkin sudah waktunya untuk memulai.Â
Tanpa air panas dan pemutih, bakteri dari pakaian dalam juga bisa menyebar ke pakaian lain saat dicuci. Membongkar cucian "bersih" ke dalam pengering membuat tangan Anda terkena bakteri. Ini berarti Anda dapat menyebarkannya ke kain lain atau bahkan meningkatkan risiko infeksi dengan menyebarkan bakteri ke semua yang Anda sentuh.
Pisahkan pakaian dalam dari sisa cucian Anda untuk menghindari penyebaran kuman. Bahkan praktik terbaik itu mungkin tidak menghilangkan bakteri sepenuhnya, karena kuman tersebut tidak hilang begitu saja setelah pakaian dalam dicuci.
Beberapa bakteri itu, termasuk E. coli, bertahan di dalam mesin cuci.
Mencuci barang-barang berisiko tinggi
Jika barang yang Anda cuci kemungkinan besar dapat menyebabkan penyakit (berisiko tinggi), barang tersebut harus dicuci pada suhu setinggi mungkin yang direkomendasikan untuk bahan tersebut.
Barang-barang yang dapat menyebabkan penyakit jika ada orang di rumah Anda yang memiliki penyakit menular dapat meliputi:
- pakaian yang kotor karena muntahan atau kotoran, termasuk popok yang dapat digunakan kembali
- pakaian olahraga
- kain yang digunakan untuk menyiapkan makanan
- seragam petugas kesehatan
- handuk bersama
- pakaian yang dikenakan di atas luka atau kulit yang terinfeksi
- pakaian peternak, terutama selama musim beranak karena risiko infeksi yang ditularkan melalui hewan seperti toksoplasmosis
Selalu bersihkan muntahan atau kotoran dari pakaian sebelum dicuci. Barang-barang yang sangat kotor dan barang-barang yang digunakan untuk menyiapkan makanan harus dicuci secara terpisah dari barang-barang lainnya.
Anda dapat melindungi diri dari infeksi kuman dengan mengenakan sarung tangan saat mencuci barang berisiko tinggi penyakit dan selalu mencuci tangan setelahnya.
Advertisement
Mencuci Barang Sehari-hari
Jika Anda mencuci barang-barang sehari-hari yang kotor, mencuci biasa dengan deterjen akan sangat efektif untuk mengurangi risiko penularan infeksi.
- cuci pakaian yang sangat kotor secara terpisah dari pakaian lainnya
- mencuci barang-barang berisiko tinggi secara terpisah dari barang-barang lainnya
- cuci tangan setelah memegang pakaian yang belum dicuci
Bersihkan Handuk Anda dengan Benar
Cara mencuci handuk pertama yang perlu diperhatikan adalah memisahkannya dengan pakaian lain. Hal ini penting banget untuk menghindari adanya kontaminasi bakteri dari handuk ke pakaian lain.
Selain itu, menghindari adanya pakaian yang luntur sehingga merusak permukaan handuknya.
Jika hanya satu orang yang menggunakan handuk, cucilah seminggu sekali. Dilansir dari WebMD, cuci setelah digunakan jika ada yang sakit.
- Cucilah handuk olahraga setelah selesai berolahraga.
- Cuci handuk dapur secara terpisah dari pakaian dalam dan handuk kamar mandi.
- Ganti handuk tangan setiap beberapa hari sekali, atau setiap kali Anda kedatangan tamu.
- Gantung handuk hingga kering. Jangan gunakan kembali handuk yang ada di lantai.
Kuman Bisa Bertahan Hidup
Beberapa orang membiarkan pakaian berada di dalam keranjang selama berminggu-minggu sebelum mencucinya. Beberapa kuman dapat bertahan hidup selama itu.
Virus dan jamur dapat mati dalam beberapa hari. Tapi E. coli dan salmonella yang dapat menyebabkan diare dapat bertahan selama beberapa minggu.
Staphylococcus aureus, yang menyebabkan infeksi staph pada kulit dapat bertahan hidup selama sebulan. Jika pakaian lembab, misalnya pakaian olahraga yang berkeringat, maka kuman dapat berkembang biak di dalam keranjang.
Sinar Matahari dapat Membunuh Kuman
Bagaimana cara menjemurnya? Banyak orang yang takut ketika harus menjemur handuk di bawah sinar matahari karena bisa merusak seratnya.
Padahal tindakan ini direkomendasikan untuk membuat handuk kering sepenuhnya. Tentunya sesuai dengan ketebalannya dan serapan air yang cukup tinggi sehingga perlu pengeringan yang lebih maksimal.
Jika Anda perlu menjemur pakaian tertentu, tempat terbaik untuk menjemurnya adalah di luar ruangan, bukan di rak cucian dalam ruangan. Sinar ultraviolet dari sinar matahari dapat membunuh kuman yang masih menempel di pakaian Anda.
Namun, menjemur pakaian di luar ruangan dapat menyebabkan serbuk sari menempel di pakaian Anda. Hal ini dapat menjadi masalah jika Anda memiliki alergi.
Advertisement