Pakar jantung dari Pusat Perawatan Jantung Mahkota Medical Centre (MMC) Melaka Malaysia dr. Ang Eng Lip FNHAM mengatakan denyut jantung yang tidak teratur atau irama jantung yang bermasalah berisiko stroke.
Kasus irama jantung yang bermasalah dikenal dengan istilah "A-fib", ini merupakan saat sinyal listrik yang mengendalikan denyut jantung menjadi abnormal. Sinyal listrik yang tidak teratur dan cepat, katanya, akan membawa akibat pada jantung berdenyut dengan tidak teratur dan biasanya dengan sangat cepat.
"Dalam kondisi ’A-fib’ sinyal-sinyal listrik yang begitu cepat sehingga bagian teratas dua bilik jantung berhenti memompa secara efektif menyebabkan darah yang harus keluar dari ruangan itu terhenti," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (21/03/2013).
Darah yang tertinggal di bilik jantung, katanya lagi, akan berkumpul dan menggenang seperti kolam, dan mulai membentuk gumpalan. Gumpalan-gumpalan akan mengalir ke otak melalui pembuluh darah, dan sewaktu-waktu dapat menyebabkan stroke.
Serangan stroke diawali dengan gejala-gejala yang meliputi sesak dada ringan atau nyeri, sakit kepala, pusing atau sejenisnya dan pingsan. Bahkan kesulitan bernafas, terutama saat berolahraga.
Advertisement
Namun demikian, banyak pasien dari ’A-fib’ tidak mempunyai gejala dan tidak waspada pada ritme denyut jantung yang tidak teratur. Ketika gejala terjadi ’A-fib’ biasanya disertai denyut jantung yang cepat seperti berdegup kencang, seperti melompat lompat, dan tidak sinkron, katanya.
Sebagai pencegahan, Ang menyarankan agar Anda mengontrol tekanan darah dan menerapkan pola diet makanan sehat, membatasi konsumsi alkohol 1-2 kali minum perhari, mengurangi kafein, mendapatkan pengobatan pada masalah kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Anda juga mesti menghentikan aktivitas merokok untuk mencegah penyakit paru-paru.
Jika mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan, disarankan untuk segera konsultasi ke dokter dan melakukan pemeriksaan ’ECG’ atau Elektrokardiografi untuk konfirmasi diagnosis. (Abd/Abd)