Sukses

FoodCycle Indonesia Susun Rencana Turunkan Stunting dengan Gerakan Food Rescue

Baru-baru ini, FoodCycle Indonesia tergerak untuk memberikan bantuan makanan bagi orang-orang yang membutuhkan dengan tujuan ikut berkontribusi dalam menurunkan angka stunting.

Liputan6.com, Jakarta - Menyisakan dan membuang makanan masih kerap terjadi bahkan dianggap sepele oleh sebagian masyarakat.

Padahal, timbulnya limbah makanan sebetulnya dapat dicegah dengan pengolahan makanan yang optimal.

Hal inilah yang turut menjadi perhatian organisasi nirlaba FoodCycle Indonesia. Organisasi ini berfokus pada gerakan pencegahan food waste (limbah makanan). 

Menurut General Manager FoodCycle Indonesia Tri Sandi, pihaknya memiliki visi zero hunger (nihil kelaparan) untuk Indonesia yang lebih baik.

"Kami punya visi zero hunger untuk Indonesia yang lebih baik, FoodCycle concern terhadap masalah food waste, misal di Jakarta sendiri memiliki 2,1 juta ton food waste per tahun. Oleh karena itu, kita melakukan food rescue (penyelamatan makanan), segala sesuatu yang bisa dimanfaatkan jangan sampai dibuang,” jelas Sandi.

Baru-baru ini, pihak Sandi tergerak untuk memberikan bantuan makanan bagi orang-orang yang membutuhkan dengan tujuan ikut berkontribusi dalam menurunkan angka stunting.

Selain bantuan berupa makanan, FoodCycle Indonesia rencananya akan membagikan multivitamin gratis kepada 700 ibu hamil.

“Namun jumlah ini bisa jadi akan lebih, mengingat banyaknya sasaran yang masih membutuhkan bantuan.”

Sandi menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim agar dapat memberikan bantuan seoptimal mungkin.

“Paket bantuan pangan tersebut disalurkan atas kerja sama dan kolaborasi kami dengan banyak pihak dari perusahaan, mitra, dan para donatur baik internasional maupun regional. Kita tetap sortir makanan yang edible dan layak konsumsi,” kata Tri Sandi.

2 dari 4 halaman

Disambut Baik BKKBN

Upaya donasi makanan dan vitamin untuk turunkan angka stunting disambut baik oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi upaya FoodCycle Indonesia dengan menyediakan data sasaran.

“Kami siap memfasilitasi dengan menyediakan data-data sasaran berupa anak risiko stunting dan ibu hamil yang membutuhkan bantuan. Alangkah baiknya kalau bantuan tersebut diberikan selama enam bulan, nanti kita bisa lihat perkembangannya secara terukur,” kata Hasto mengutip keterangan pers BKKBN, Sabtu (23/9/2023).

3 dari 4 halaman

BKKBN Siap Pilihkan Lokus Penyaluran Bantuan

Hasto menambahkan, BKKBN juga siap untuk memilihkan lokus pemberian bantuan dengan memilih daerah yang angka stuntingnya masih tinggi. 

“BKKBN sangat mengapresiasi dukungan dari FoodCycle Indonesia dalam rangka ikut serta berperan aktif menurunkan angka stunting,” ucapnya.

Hasto menggarisbawahi bahwa bantuan makanan yang diberikan adalah makanan yang layak dikonsumsi dan bukan makanan sisa.

“Bantuan yang diberikan bukan berarti makanan sisa ya, tetap yang layak konsumsi. Saya mengusulkan bantuan makanannya nanti yang mengandung unsur pencegahan stunting, contohnya seperti ikan dan telur,” Hasto menyarankan.

4 dari 4 halaman

Berharap Segera Dilaksanakan

Hasto berharap FoodCycle Indonesia dapat dengan segera melaksanakan pemberian bantuan ini, mengingat target pencapaian angka stunting 14 persen di tahun 2024.

Sementara, Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga BKKBN, Wahidah melihat potensi dalam organisasi nirlaba ini mirip seperti foodbank.  

Dirinya siap untuk mengatur MoU antara BKKBN dengan FoodCycle Indonesia sebagai dasar untuk melaksanakan tindak lanjut.

"Segera kita adakan rapat lanjutan untuk menyusun rencana aksi dan teknis pelaksanaannya,” ucap Wahidah.