Sukses

Peluang Sembuh Pasien Kanker Kelenjar Getah Bening Capai 90 Persen Bila Dideteksi Dini

Deteksi dini kanker kelenjar getah bening atau limfoma Kemenkes mengingatkan bahwa bila mendapati benjolan segera untuk memeriksakan diri ke faskes.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit limfoma atau kanker kelenjar getah bening jika dideteksi lebih dini dan ditangani dengan tepat maka bisa meningkatkan peluang kesembuhan.

"Kanker yang ditemukan pada stadium awal melalui deteksi dini dan ditangani secara tepat akan memberikan peluang kesembuhan 90 persen," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu.

Limfoma merupakan kanker yang berkembang pada sistem kelenjar getah bening dan menyerang sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi sehingga dapat mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh.

Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening

Penting bagi masyarakat mengetahui gejala kanker limfoma. Apa saja?

Gejala yang timbul di antaranya pembengkakan atau benjolan kelenjar getah bening pada bagian leher, ketiak atau pangkal paha.

Maxi mengajak masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar dapat mendeteksi dini apabila terdapat benjolan.

Maxi mengatakan pengidap limfoma juga mudah berkeringat pada malam hari, tubuh lemas, dan demam, mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan, hingga timbul gatal-gatal pada kulit.

Menurut data Direktorat Jenderal P2P Kemenkes 4,1 persen dari seluruh pengidap kanker atau sebanyak 16.125 orang di Indonesia mengidap kanker kelenjar getah bening.

"Sebanyak 9.024 kasus kematian disebabkan oleh kanker kelenjar getah bening atau limfoma yang merupakan kanker ketujuh tertinggi di Indonesia," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cegah Kanker

Maxi mengatakan penyakit kanker pada umumnya dapat dicegah melalui penerapan pola hidup sehat.

"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan 30-50 persen kematian akibat kanker dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup sehat," katanya.

Selain itu, masyarakat juga perlu melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per pekan untuk menjaga kebugaran tubuh, konsumsi makanan minim proses olah, hingga istirahat yang cukup dan mengelola stres.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.