Liputan6.com, Jakarta - Kita semua pasti sering mendengar, bahwa cokelat mampu membuat orang yang menyantapnya merasa senang. Ternyata ini bukan mitos belaka, faktanya penelitian menunjukkan bahwa cokelat mengurangi risiko penyakit jantung dan menurunkan tekanan darah.
Namun, seringkali cokelat dicap sebagai makanan buruk dalam kategori yang sama dengan biskuit, kue, dan keripik.
Baca Juga
Padahal kakao, bahan utama cokelat merupakan produk alami yang terbukti dalam penelitian, membantu melawan penyakit jantung dan penurunan kognitif.
Advertisement
Menariknya, hal ini dapat meningkatkan suasana hati dengan menenangkan, serta membuat seseorang merasa bahagia dengan meningkatkan endorfin.
Kakao mempunyai ratusan senyawa yang beberapa di antaranya bermanfaat bagi kesehatan kita termasuk flavonoid.
Kelebihan ini tidak termasuk dalam cokelat batangan di supermarket, karena kandungannya justru mengandung banyak gula. Sebatang cokelatnya mampu menghasilkan 60 g gula, bayangkan jika mengonsumi 2 batang coklat, artinya kita melebihi batas konsumsi harian gula sebanyak 250 kalori.
Jika melebihi batas gula harian, ini bisa menyebabkan muncul penyakit yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, coba cokelat alami agar mendapatkan manfaat kesehatannya.
Adapun beberapa manfaat cokelat alami lainnya yaitu sebagai berikut, seperti yang dilansir dari The Sun.
Mendukung Suasana Hati
Rasa senang ketika makan cokelat, disebabkan oleh meningkatnya endorfin dalam tubuh. Bahkan hal ini dijelaskan oleh peneliti British Journal of Clinical Pharmacology.
"Cokelat dapat berinteraksi dengan beberapa sistem neurotransmitter seperti dopamin, serotonin, dan endorfin. Mereka berkontribusi pada nafsu makan, penghargaan, dan pengaturan suasana hati."
Seperti yang kita tahu, serotonin dan dopamin sering mendapat julukan "hormon bahagia."
Peneliti dari Inggris yang menyebut, cokelat bisa menjadi alternatif antidepresan. Mereka melakukan penelitian bersama 14.000 orang dewasa dan hasilnya terbukti efektif.
Melindungi Kulit
Peneliti Jerman menemukan bahwa produk kakao merupakan sumber vitamin D yang sangat penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan kekebalan tubuh.
Menurut temuan tim pada tahun 2018, mentega kakao dan coklat hitam memiliki jumlah vitamin D2 tertinggi.
Advertisement
Mengurangi Risiko Gagal Jantung
Kakao mentah mengandung flavanol, yaitu senyawa yang dipercaya dapat meningkatkan sirkulasi ke jantung, menurunkan tekanan darah. Namun, meningkatkan kadar kolesterol.
“Kakao juga kaya akan potasium, yang membantu mengatur tekanan darah dan magnesium. Potasium juga penting untuk fungsi otot dan jantung," jelas ahli gizi Cassandra Barns.
Kondisi ini didukung dengan penelitian yang menyebut, konsumsi cokelat (cokelat hitam) 3 bar setiap bulan, mampu kurangi risiko gagal jantung sebesar 13%.
Menariknya, senyawa alami flavonoid dalam kakao dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah, serta membantu mengurangi peradangan.
Namun perlu diingat, cokelat menjadi berbahaya ketika dikonsumsi setiap hari, yaitu 17% dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Menurunkan Tekanan Darah
Senyawa dalam kakao dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurut review di The Cochrane Library pada tahun 2012.
Flavanol diduga bertanggung jawab atas pembentukan oksida nitrat dalam tubuh. Oksida nitrat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rileks dan terbuka lebih lebar, sehingga mampu menurunkan tekanan darah.
Manfaat Lainnya dari Mengonsumsi Cokelat
Meningkatkan Kekuatan Otak
Cokelat mengandung kafein dan theobromine, keduanya merupakan stimulan alami.
Namun harus hati-hati jangan berlebihan, karena cokelat batangan kebanyakan mengandung gula yang tinggi.
Gula secara kontan memberikan dorongan energi saat langsung masuk ke aliran darah. Semakin sedikit gula yang terkandung dalam cokelat batangan, maka semakin kecil kemungkinan seseorang mengalami penurunan gula.
Flavanol dalam coklat juga baik untuk otak.
Prof Gabriele Gratton, dari University of Illinois di Urbana-Champaign mengatakan, tubuh bereaksi terhadap kakao dengan meningkatkan aliran darah ke otak, diukur dengan berbagai tes dalam penelitian.
Kondisi ini didukung oleh penelitian Scientific Reports yang menemukan bahwa, orang dewasa yang mengonsumsi kakao memiliki kinerja 11% lebih baik dalam memecahkan masalah, dibandingkan yang tidak mengonsumsi kakao.
Advertisement