Liputan6.com, Jakarta - Pada Senin, 25 September 2023, saya menjadi pembicara acara Palang Merah Indonesia (PMI) dan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC).
Di acara tersebut saya berbicara tentang pembelajaran dan penutupan Operasi COVID-19. Tema yang dipilih 'Menyatukan Kekuatan: Tangguh Hadapi Pandemi dan Siaga Krisis Kesehatan'.
Baca Juga
Ada tiga hal yang saya sampaikan. Pertama, kendati kini COVID-19 memang sudah mereda tapi kita tahu pasti bahwa di masa datang akan ada pandemi lagi.
Advertisement
Kita hanya tidak tahu kapan pandemi itu akan terjadi lagi dan penyakit apa yang akan memicu pandemi berikutnya.
Sejauh ini, setidaknya disebut ada tiga kemungkinan penyakit penyebab pandemi mendatang, yaitu Influenza, Zoonosis, dan penyakit 'X'.
Sekali lagi ke tiga penyakit ini hanyalah prediksi kini semata, yang akan benar-benar terjadi nantinya maka tentu kita belum tahu.
Yang jelas, penyebab pandemi biasanya suatu penyakit baru atau penyakit lama tapi dengan mutasi atau varian baru. Dan, penyakit itu amat mudah menular serta menimbulkan keparahan penyakit yang berat.
Tentang kapan akan terjadi, sekali lagi sejauh ini tidak ada seorangpun yang dapat memastikan kapan akan terjadinya.
Kedua, karena kita tidak tahu kapan pandemi berikut akan terjadi, maka yang sekarang dapat dan harus kita lakukan adalah sedapat mungkin mencegah (prevent) terjadinya dampak yang buruk akibat pandemi, juga melakukan kesiapan (prepared) sehingga kalau terjadi pandemi maka dampaknya tidak seburuk COVID-19.
Tak lupa melakukan penemuan (detect) sedini mungkin tentang kemungkinan terjadinya awal pandemi.
Â
Modal Awal
'Prevent, Prepared and Detect' ini merupakan modal awal yang amat pentin agar kalau pandemi sudah datang nantinya maka dapat dilakukan respons (respond) penanggulangan yang tepat sehingga tidak perlu terlalu banyak makan korban.
Hal ketiga yang saya sampaikan pada pertemuan PMI dan IFRC ini adalah prinsip dasar yang kini perlu dilakukan.
Untuk kita anggota masyarakat, maka marilah kita selalu memberi perhatian utama pada kesehatan kita.
Rawat dan jaga kesehatan kita baik-baik, ini adalah anugerah yang Maha Kuasa yang paling bernilai untuk kehidupan.
Untuk pemerintah, saya kembali mengangkat prinsip dasar pembangunan berwawasan kesehatan.
Perkembangan ekonomi tentu amat penting, kestabilan politik juga merupakan suatu keharusan, kepastian hukum juga tulang punggung keadilan, peningkatan infrastruktur jelas amat berguna, tapi tolonglah agar semuanya dibangun dengan memasukkan pertimbangan kesehatan masyarakat.
Pembangunan sektor apapun di negara kita dan di dunia tentu hanya akan punya dampak bagi umat manusia kalau aspek kesehatan masyarakat dijaga dengan baik.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit, serta Mantan Kabalitbangkes
Advertisement