Liputan6.com, Jakarta - Bullying atau perundungan akhir-akhir ini kerap menjadi sorotan banyak pihak. Sejumlah kasus bullying di beberapa wilayah di Indonesia seperti kasus perundungan remaja di Cilacap dan Balikpapan viral di media sosial.
"Perundungan adalah tindakan penindasan satu atau dua orang terhadap orang lain," disampaikan psikolog klinis Liza Marielly Djaprie beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Dalam perundungan, kata Liza, terdapat tiga komponen yakni kekuatan yang tidak seimbang, dilakukan secara repetitif (berulang), dan memiliki intensi waktu tertentu.
Advertisement
Definisi Bullying
Bullying adalah sebuah perilaku tidak terpuji seperti intimidasi yang dapat mengganggu kesehatan mental seseorang.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan intimidasi di kalangan remaja sebagai agresi yang dilakukan oleh individu atau kelompok anak berusia lima hingga 18 tahun terhadap remaja lainnya.
Perundungan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan yang berulang atau kemungkinan besar akan berulang, seperti dilansir dari laman Webmd pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Agresi berarti perilaku yang tidak diinginkan, berbahaya, atau ancaman bahaya. Kekerasan antara saudara dan kekerasan dalam hubungan remaja dapat melibatkan perilaku serupa tetapi dianggap sebagai masalah yang berbeda.
Ketidakseimbangan kekuatan berarti orang yang diintimidasi tidak merasa mampu menghentikan agresinya. Pelaku perundungan secara fisik lebih kuat dari mereka atau mendapat dukungan orang lain.
Â
Â
Jenis Perundungan
Perundungan dalam bentuk apa pun merugikan orang yang mengalaminya. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya harga diri, depresi, atau kecemasan pada korban. Berbagai jenis perundungan atau penindasan meliputi:
1. Perundungan Fisik
"Pelaku perundungan menggunakan kekuatan fisik untuk menakut-nakuti atau menyakiti remaja lain. Hal ini dapat berupa memukul, menendang, tersandung, mendorong, menggigit, mencubit, mencabut rambut, atau meludah," tulis Jennifer Casarella, MD, seorang asisten profesor di Department of Psychiatry at Emory University serta direktur medis Program Perawatan Penyalahgunaan Zat dan Program Perawatan Opioid di Atlanta VA Medical Center.Â
Â
Advertisement
Lisan dan Relasional
Selain menyerang secara fisik, banyak dari pelaku perundungan menggunakan lisan untuk melakukan bully dan juga menyebarkan rumor buruk tentang korbannya.
2. Perundungan Lisan
Pelaku perundungan jenis ini berkomunikasi secara lisan atau tertulis dengan cara yang dapat merugikan remaja lainnya.
"Hal ini dapat berupa komentar yang menghina, mengejek, mengancam, atau bersifat seksual yang tidak diinginkan," tutur JenniferÂ
3. Perundungan Relasional
Pelaku perundungan bertujuan untuk merusak reputasi atau hubungan remaja lain dengan mengucilkan atau mengabaikan mereka, menyebarkan rumor, berbagi informasi pribadi, atau memposting komentar atau gambar yang memalukan.
Â
Merusak Properti dan Ujaran Kebencian di Sosmed
Jenis perilaku bullying berikut ini sering dilakukan oleh remaja sekarang tanpa disengaja.
4. Kerusakan properti
Pelaku perundungan mencuri, merusak, atau mengubah barang milik remaja lain dengan maksud untuk menimbulkan kerugian.
"Hal ini dapat mencakup pengambilan barang-barang mereka dan menolak mengembalikan atau menghancurkannya. Hal ini juga dapat mencakup penghapusan informasi elektronik remaja," kata Jennifer
5. Perundungan siber
"Cyberbullying dilakukan pelaku menggunakan ponsel, tablet, atau komputer untuk melakukan kerusakan verbal, relasional, atau properti," lanjutnya
Biasanya, forum yang paling umum untuk cyberbullying adalah melalui media sosial, email, ruang obrolan, papan pesan, dan komunitas game.
Advertisement