Liputan6.com, Jakarta - Kisah Nabi Ayub jarang diketahui oleh beberapa orang. Padahal beliau adalah seorang hamba yang terkenal kesabarannya. Kerap kali pemangku agama menjadikan Nabi Ayub contoh atas tindakannya dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT.
Kesabaran Nabi Ayub diuji oleh Allah dengan beberapa cobaan yang berat, diantaranya kebangkrutan.
Baca Juga
“Nabi Ayub AS pernah diuji oleh Allah dengan mengalami kebangkrutan. Seluruh hewan ternaknya mati, aset perkebunan terbakar habis,” jelas ustaz Adi Hidayat.
Advertisement
Selain kebangkrutan, Allah juga beri cobaan kepada Nabi Ayub dengan mewafatkan anak keturunannya.
Belum berhenti di situ, Allah memberi Nabi Ayub penyakit langka yang tidak pernah dialami oleh siapa pun.
“Nabi Ayub AS pun pernah diuji oleh Allah SWT dengan satu ujian penyakit yang tidak biasa. Tidak pernah dirasakan mau pun dialami oleh orang sebelum dan setelahnya,” tambah Adi.
Allah terus datangkan cobaan kepada Nabi Ayub, meski begitu beliau tidak pernah sekali pun mengeluh.
“Setiap ujian yang dirasakan, tidak pernah hadir di lisan beliau rasa gelisah dengan mengucapkan cacian, makian, pesimis, dan mengeluh yang berlebihan,” jelas Adi Hidayat dalam YouTube pribadinya yang dikutip pada Jum’at, 6 Oktober 2023.
Nabi Ayub Justru Semakin Meningkatkan Ibadahnya
Nabi Ayub yang semulanya sehat dan hidup berkecukupan, saat itu dibuat sakit hingga jatuh miskin oleh Allah SWT. Dengan keadaan tersebut tidak pernah marah kepada Allah, justru semakin meningkatkan ibadahnya.
“Pada setiap ujian yang dirasakan Nabi Ayub untuk meningkatkan keyakinan dan keimanan belaiu kepada Allah SWT, justru selalu diiringi dengan peningkatan ibadah yang luar biasa,” ungkap Adi.
Nabi Ayub berdoa kepada Allah untuk disembuhkan ketika penyakitnya mulai menghalangi ibadah.
Advertisement
Doa Nabi Ayub Agar Disembuhkan dari Penyakit
Nabi Ayub yang berdoa memohon disembuhkan penyakit itu pun diceritakan oleh Allah SWT dalam surah Al-Anbiya Ayat 83.
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”
Latin doa Nabi Ayub memohon disembuhkan penyakit.
“Rabbahu anni massaniyad-durru wa anta ar-hamur-rahimin.”
Artinya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”
Tidak menunggu lama, Allah langsung menjawab doa Nabi Ayub yang dikatakan dalam surah Al-Anbiya Ayat 84.
فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَكَشَفْنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ أَهْلَهُۥ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَٰبِدِينَ
Artinya: “Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.”
“Allah langsung tanpa jeda mengabulkan doa Nabi Ayub. Allah sehatkan Nabbi Ayub kemudian dibiarkan istrinya mengandung anak kembar sebanyak 12 kali, artinya 24 anak keturunan.”
“Bahkan aset yang sebelumnya hilang Allah kembalikan lagi dua kali lipat dari sebelumnya,” lanjut Adi.
Kisah Nabi Ayub Menjadi Pengingat Umat Manusia yang Selalu Mengeluh
Menurut Adi, ayat 83-84 dari surah Al-Anbiya sebagai penawar kepada umat manusia. Banyak orang yang mengalami peristiwa serupa seperti Nabi Ayub, sehingga ayat ini turun sebagai pedoman.
“Ayat ini diturunkan untuk memberikan pedoman kepada kita, serta tawaran kepada manusia. Jika bisa bersikap seperti Nabi Ayub dengan meningkatkan ibadah, optimis kepada anugrah, dan sabar menjani ujian.”
“Sehingga ayat ini memberikan harapan kepada kita untuk dikabulkan doa serta anugrah dua kali lipat dari apa yang pernah didapatkan,” lanjutnya.
Advertisement