Liputan6.com, Jakarta Kebotakan rambut pada pria menjadi masalah yang dianggap serius oleh beberapa orang. Pasalnya, saat mengalami masalah ini, rambut tak lagi terlihat utuh di kepala. Rambut semakin menipis dan berkurang hingga akhirnya memperlihatkan bagian kulit kepala.
Nah, yang lebih mengkhawatirkan lagi, kebotakan rambut pada pria ini kini tak hanya dialami oleh orang-orang yang sudah tua saja. Banyak orang-orang yang masih relatif muda, tetapi sudah menunjukkan tanda-tanda kebotakan rambut. Supaya tak semakin parah, cari tahu penyebab kebotakan rambut pada pria hingga cara mengatasinya berikut ini!
Baca Juga
Â
Advertisement
Penyebab Kebotakan Pada Pria
Kebotakan rambut pada pria adalah kondisi di mana rambut mengalami kerontokan secara permanen pada pria. Adapun kebotakan rambut pada pria sendiri disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Faktor Keturunan
Faktor keturunan atau genetik merupakan penyebab utama kebotakan pada pria. Faktanya, faktor genetik menjadi penyebab utama terjadinya kebotakan, baik pada pria maupun wanita. Jika ada riwayat kebotakan dalam keluarga, risiko kebotakan pada pria tersebut akan lebih tinggi.
Faktor keturunan atau genetik dapat memengaruhi pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut menjadi lebih tipis dan rontok secara berlebihan. Faktor genetik ini biasanya terkait dengan hormon androgen, terutama dihydrotestosterone (DHT), yang dapat mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut. Kebotakan akibat faktor keturunan cenderung terjadi secara bertahap dan biasanya dimulai dari pelipis atau ubun-ubun kepala .
Faktor Usia
Faktor usia merupakan salah satu penyebab kebotakan pada pria lainnya. Kebotakan biasanya mulai terjadi ketika pria memasuki usia 30-40 tahun. Risiko kebotakan akan semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Hal ini terkait dengan proses penuaan, di mana rambut menjadi lebih mudah rontok dan pertumbuhannya melambat.
Pada pria yang memiliki faktor keturunan, kebotakan dapat terjadi pada usia yang lebih muda. Faktor keturunan atau genetik juga merupakan penyebab umum kebotakan pada pria. Jika ada riwayat kebotakan dalam keluarga, risiko kebotakan pada pria tersebut akan lebih tinggi.
Gangguan Siklus Pertumbuhan Rambut
Gangguan siklus pertumbuhan rambut juga dapat menjadi penyebab kebotakan pada pria. Siklus pertumbuhan rambut normal terdiri dari tiga fase, yaitu fase tumbuh (anagen), fase istirahat (katagen), dan fase rontok (telogen). Gangguan dalam siklus ini dapat menyebabkan rambut menjadi lebih tipis, rontok secara berlebihan, atau tidak dapat tumbuh kembali setelah rontok.
Kondisi seperti alopesia androgenetik (AGA) dapat menyebabkan gangguan siklus pertumbuhan rambut. Pada AGA, folikel rambut mengalami miniaturisasi atau pengecilan akibat gangguan siklus folikel rambut. Hal ini menyebabkan rambut menjadi semakin tipis dan rontok secara berlebihan.
Selain itu, gangguan siklus pertumbuhan rambut juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti peradangan, infeksi, atau kondisi medis tertentu. Kerusakan pada folikel rambut akibat faktor-faktor ini dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan kebotakan pada pria.
Kerusakan Folikel Rambut
Selain itu, kerusakan folikel rambut juga dapat menjadi salah satu penyebab kebotakan pada pria. Folikel rambut yang rusak atau terganggu dapat mengakibatkan rambut menjadi lebih tipis, rontok secara berlebihan, atau bahkan tidak dapat tumbuh kembali setelah rontok.
Di samping itu, seiring bertambahnya usia, folikel rambut juga dapat mengalami kerusakan dan menyebabkan kebotakan pada pria. Jika ada riwayat kebotakan dalam keluarga, maka risiko kebotakan pada pria tersebut akan lebih tinggi.
Bukan itu saja, faktor keturunan atau genetik juga dapat memengaruhi kesehatan folikel rambut dan menyebabkan kebotakan. Selain itu, gangguan hormon, seperti perubahan hormonal yang terjadi pada pria dengan tingkat hormon dihydrotestosterone yang tinggi, juga dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kebotakan.
Adanya paparan lingkungan yang buruk, seperti polusi udara atau sinar matahari yang berlebihan, juga dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kebotakan. Kerusakan folikel rambut juga bisa disebabkan karena beberapa kondisi medis, seperti infeksi kulit kepala, gangguan autoimun, atau gangguan tiroid, sehingga dapat menyebabkan kebotakan pada pria.
Advertisement
Tanda-Tanda Kebotakan Rambut Pada Pria
Secara umum kebotakan rambut para pria tak langsung terjadi seketika. Namun, melalui beberapa proses dan waktu yang relatif lama, hingga akhirnya kebotakan terjadi. Oleh karena itu, jangan sampai mengabaikan tanda-tanda kebotakan rambut pada pria berikut ini:
Rambut Rontok Secara Berlebihan
Jika mengalami rambut rontok yang lebih banyak dari biasanya, terutama pada area kulit kepala, ini bisa menjadi tanda awal kebotakan. Hal ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti faktor keturunan, stres, kondisi medis tertentu, atau efek kemoterapi. Rambut rontok yang tidak digantikan dengan pertumbuhan rambut baru dapat menyebabkan kebotakan.
Menipisnya Rambut
Rambut yang semakin tipis dan kurang volume juga dapat menjadi tanda kebotakan pada pria. Hal ini dapat terjadi secara perlahan-lahan dan biasanya dimulai dengan penipisan rambut di area tertentu, seperti di ujung kepala atau pada bagian mahkota. Rambut yang semula tebal dan padat menjadi semakin tipis dan kurang volume. Penipisan rambut ini dapat terjadi secara merata atau membentuk pola tertentu, seperti pola bulat atau oval.
Garis Rambut Berubah
Garis rambut yang berubah juga dapat menjadi salah satu tanda kebotakan pada pria. Perubahan garis rambut dapat terjadi secara perlahan-lahan dan umumnya dimulai dengan garis rambut yang mundur atau berubah bentuk. Garis rambut yang semula lurus dapat berubah menjadi M-shaped atau V-shaped. Perubahan ini biasanya terjadi pada bagian pelipis.
Rambut di Bagian Mahkota Menipis
Selain itu, rambut yang menipis di bagian mahkota juga termasuk salah satu tanda kebotakan pada pria. Hal ini dapat terjadi secara perlahan-lahan dan biasanya dimulai dengan penipisan rambut di area mahkota atau bagian atas kepala. Rambut yang semula tebal dan padat menjadi semakin tipis dan kurang volume di area tersebut.
Kebotakan Berpola
Tanda kebotakan rambut pada pria lainnya adalah kebotakan berpola. Kebotakan berpola terjadi ketika rambut mengalami penipisan di bagian tertentu saja, seperti di bagian depan atau di bagian mahkota. Contohnya, kebotakan berpola bulat yang muncul di satu atau beberapa tempat yang tadinya ditumbuhi rambut.
Kebotakan berpola ini bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada penyebabnya. Adapun penyebab kebotakan berpola pada pria bisa bervariasi, termasuk faktor keturunan, stres, kondisi medis tertentu, atau efek samping dari pengobatan tertentu.
Cara Mengatasi Kebotakan Rambut Pada Pria
Kebotakan pada pria sendiri sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa cara. Mulai perawatan medis, perawatan rumahan, hingga mulai melakukan perubahan gaya hidup. Simak informasi selengkapnya berikut ini:
Perawatan Medis
1. Minoxidil
Pertama bisa melakukan perawatan medis dengan minoxidil. Minoxidil adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kebotakan rambut pada pria. Obat ini tersedia dalam bentuk larutan atau busa yang dioleskan pada kulit kepala. Minoxidil bekerja dengan melebarkan pembuluh darah di kulit kepala, sehingga meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke folikel rambut. Hal ini dapat merangsang pertumbuhan rambut baru dan memperlambat kebotakan.
Penggunaan minoxidil harus dilakukan secara rutin dan konsisten untuk mendapatkan hasil yang optimal. Obat ini tidak dapat menumbuhkan rambut secara permanen, sehingga penggunaan harus terus dilanjutkan untuk menjaga pertumbuhan rambut yang telah dicapai.
Meskipun minoxidil dapat membantu mengatasi kebotakan rambut pada pria, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya. Pasalnya, dokter dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi penderita dan memastikan bahwa minoxidil adalah pilihan yang tepat.
2. Finasteride
Lalu ada pula perawatan medis dengan finasteride. Finasteride adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kebotakan rambut pada pria. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati kebotakan pada pria yang disebabkan oleh kelebihan hormon androgen atau androgenetic alopecia. Finasteride bekerja dengan menghambat produksi hormon DHT yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Penggunaan finasteride harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh dokter. Efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan finasteride termasuk penurunan libido, gangguan ereksi, dan perubahan pada kualitas sperma. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan finasteride dan mengikuti petunjuk penggunaan yang diberikan.
3. Terapi Laser
Terapi laser dapat menjadi salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi kebotakan rambut pada pria. Terapi ini menggunakan sinar laser rendah intensitas yang diberikan pada kulit kepala untuk merangsang pertumbuhan rambut.
Terapi laser bekerja dengan cara merangsang sirkulasi darah di kulit kepala, meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke folikel rambut. Hal ini dapat membantu memperkuat folikel rambut yang lemah dan merangsang pertumbuhan rambut baru.
Meskipun terapi laser dapat memberikan hasil yang positif, penting untuk diingat bahwa hasil yang diperoleh dapat bervariasi antara individu. Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan pertumbuhan rambut yang signifikan, sementara yang lain mungkin hanya mengalami perbaikan yang sedikit.
Terapi laser biasanya dilakukan dalam serangkaian sesi yang terjadwal secara teratur. Durasi dan frekuensi sesi tergantung pada kondisi dan kebutuhan individu. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli terapi yang berpengalaman sebelum memulai terapi laser untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi penderita.
4. Transplantasi Rambut
Ada pula perawatan medis berupa transplantasi rambut untuk mengatasi kebotakan rambut pada pria. Prosedur ini melibatkan pindahnya rambut dari area yang masih tumbuh ke area yang botak atau menipis di kulit kepala.
Dalam transplantasi rambut, dokter akan melakukan pembedahan untuk mengambil area kulit yang masih memiliki rambut dan menanamkannya ke area yang mengalami kebotakan. Metode ini bersifat permanen dan memberikan hasil yang terlihat alami.
Namun, perlu diketahui bahwa transplantasi rambut tidak cocok untuk semua orang yang mengalami kebotakan. Prosedur ini lebih cocok untuk mereka yang memiliki kebotakan pada bagian tertentu di kepala atau yang tidak mengalami kebotakan sepenuhnya.
Selain itu, transplantasi rambut adalah prosedur yang kompleks dan membutuhkan keahlian dokter yang berpengalaman. Biaya transplantasi rambut juga dapat menjadi pertimbangan, karena prosedur ini cukup mahal.
Itulah kenapa, sebelum memutuskan untuk menjalani transplantasi rambut, lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman dalam bidang ini. Dokter akan mengevaluasi kondisi penderita dan memberikan saran yang sesuai tentang apakah transplantasi rambut adalah pilihan yang tepat atau tidak.
Advertisement
Cara Mengatasi Kebotakan Rambut Pada Pria
Perawatan Rumahan
1. Gunakan Shampo dan Kondisioner yang Tepat
Gunakan shampo yang dirancang khusus untuk mengatasi kebotakan rambut atau kerontokan. Pilihlah shampo yang mengandung bahan-bahan seperti biotin, keratin, atau minoxidil. Bahan-bahan ini dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut dan menjaga kesehatan kulit kepala.
Periksa kandungan shampo untuk memastikan bahwa tidak ada kandungan bahan kimia yang keras atau iritatif. Hindari shampo yang mengandung sulfat. Sulfat adalah bahan kimia yang umumnya digunakan dalam shampo untuk menghasilkan busa. Namun, sulfat yang terlalu keras dapat mengeringkan rambut dan kulit kepala, sehingga bisa memperburuk kebotakan rambut.Â
Setelah menggunakan shampo, gunakan kondisioner untuk melembapkan rambut dan menjaga kelembutannya. Pilih kondisioner yang tidak membuat rambut terasa berat atau lepek. Selain itu, yang perlu diingat adalah gunakan shampo dan kondisioner secukupnya sesuai petunjuk penggunaan pada kemasan. Sebab, penggunaan produk berlebihan justru dapat membuat rambut terlihat kusam.
2. Jaga Kebersihan Rambut dan Kulit Kepala Secara Rutin
Keramas secara teratur dapat membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran, minyak, dan sisa-sisa produk rambut. Gunakan shampo yang sesuai dengan jenis rambut dan pijat lembut kulit kepala saat keramas untuk merangsang sirkulasi darah.Â
Selain itu, hindari penggunaan air panas saat keramas. Hal ini karena air panas dapat mengeringkan kulit kepala dan rambut, sehingga memperburuk kebotakan. Gunakan air hangat atau suam-suam kuku saat keramas untuk menjaga kelembapan alami rambut dan kulit kepala.Â
Jangan lupa menjaga kebersihan sisir dan alat styling. Bersihkan sisir rambut dan alat styling secara teratur untuk menghindari penumpukan kotoran dan minyak yang dapat menyebabkan iritasi kulit kepala.
3. Hindari Pewarna Rambut yang Keras atau Berbahaya
Penggunaan pewarna rambut yang keras dan berbahaya dapat meningkatkan risiko kerontokan rambut dan bahkan kebotakan pada pria. Pewarna rambut yang mengandung bahan kimia agresif dapat merusak folikel rambut dan mengganggu pertumbuhan rambut yang sehat.
Untuk mencegah kebotakan rambut, disarankan untuk menghindari pewarna rambut yang mengandung bahan kimia keras seperti amonia, peroksida, dan p-phenylenediamine (PPD). Bahan-bahan ini dapat merusak struktur rambut dan menyebabkan kerontokan yang permanen.
Sebagai alternatif, pilih pewarna rambut yang lebih alami dan aman, seperti pewarna rambut tanpa amonia atau pewarna rambut alami yang menggunakan bahan-bahan organik. Pewarna rambut alami cenderung lebih lembut pada rambut dan tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan.
4. Manfaatkan Bahan-Bahan Alami untuk Menjaga Kesehatan Rambut dan Kulit Kepala
Nah, untuk mengatasi kebotakan rambut pada pria, manfaatkan pula bahan-bahan alami yang dapat membantu menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala. Ada beberapa bahan alami yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari minyak zaitun yang dapat membantu menjaga kelembapan rambut dan kulit kepala. Oleskan minyak zaitun pada kulit kepala dan rambut, lalu pijat secara lembut. Diamkan selama beberapa jam atau semalaman sebelum keramas.
Bisa pula memanfaatkan santan. Ini karena santan kaya akan nutrisi yang baik untuk rambut. Gunakan santan sebagai masker rambut dengan mengoleskannya ke seluruh rambut dan kulit kepala. Diamkan selama 30-60 menit sebelum dibilas. Bahan alami lainnya adalah lidah buaya. Tanaman lidah buaya memiliki sifat menenangkan dan melembapkan kulit kepala. Ambil gel lidah buaya dan oleskan pada kulit kepala. Diamkan selama 30 menit sebelum dibilas.
Kemudian, ada yoghurt. Bahan alami satu ini mengandung asam laktat yang dapat membantu membersihkan kulit kepala dan menjaga keseimbangan pH. Campurkan yoghurt dengan sedikit air dan oleskan pada kulit kepala. Diamkan selama 15-20 menit sebelum dibilas.
Tak kalah menarik buat dicoba adalah bawang dan madu. Bawang mengandung sulfur yang dapat merangsang pertumbuhan rambut, sedangkan madu memiliki sifat melembapkan. Blender bawang dan campurkan dengan madu, lalu oleskan pada kulit kepala. Diamkan selama 30-60 menit sebelum dibilas.
Lalu ada alpukat yang mengandung lemak sehat dan vitamin yang baik untuk rambut. Haluskan daging alpukat dan campurkan dengan sedikit minyak zaitun. Oleskan pada rambut dan kulit kepala, lalu diamkan selama 30 menit sebelum dibilas. Serta, yang terakhir ada jambu biji. Rupanya jambu biji mengandung vitamin C yang baik untuk kesehatan rambut. Blender jambu biji dan oleskan pada kulit kepala. Diamkan selama 30-60 menit sebelum dibilas.
Â
Â
Â
Cara Mengatasi Kebotakan Rambut Pada Pria
Perubahan Gaya Hidup
1. Makan Makanan yang Sehat dan Bernutrisi
Konsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti makanan yang mengandung biotin. Pasalnya, biotin dapat membantu meningkatkan pertumbuhan rambut. Selain itu, pastikan tubuh mendapatkan asupan protein yang cukup, karena protein merupakan bahan dasar untuk pertumbuhan rambut.
Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral. Hal ini karena vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin A, vitamin E, vitamin C, zat besi, dan seng, penting untuk menjaga kesehatan rambut. Makanlah makanan yang kaya akan nutrisi ini, seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, dan daging tanpa lemak.
Hindari makanan yang dapat memperburuk kebotakan. Beberapa makanan, seperti makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh dan gula, dapat memperburuk kebotakan rambut. Kurang-kurangi makan makanan ini dan pilihlah makanan sehat yang dapat mendukung pertumbuhan rambut. Jangan lupa minum air yang cukup. Air adalah komponen penting untuk menjaga kelembapan rambut dan kulit kepala. Pastikan untuk minum cukup air setiap hari demi menjaga kesehatan rambut.
2. Hindari Stres Berlebihan dan Cari Cara untuk Mengelolanya
Stres berlebihan dapat menjadi faktor yang memperburuk kebotakan rambut pada pria. Mengelola stres dengan baik dapat membantu mengurangi risiko kebotakan rambut. Salah satu caranya dengan menemukan aktivitas yang bisa membantu mengurangi stres, seperti meditasi, yoga, olahraga, atau hobi yang menyenangkan. Dengan melakukan kegiatan yang disukai, maka dapat membantu mengurangi tingkat stres.
Cara lainnya yang bisa dicoba untuk mengelola stres dengan istirahat yang cukup. Pastikan mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam. Ini karena kurang tidur dapat meningkatkan tingkat stres dan mempengaruhi kesehatan rambut. Jaga pula pola makan yang sehat, agar tidak mudah stres. Makan makanan sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan rambut dan mengurangi risiko kebotakan.Â
Biar tidak stres sendiri, berbicaralah dengan orang-orang terdekat atau mencari dukungan sosial dari komunitas yang dapat membantu mengurangi stres dan memberikan rasa lega. Hal lainnya yang menarik dicoba buat meredakan stres adalah mencoba teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, visualisasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Hal tersebut dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Sementara jika stres yang dialami berlangsung dalam waktu lama atau bahkan sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, maka jangan tunda untuk konsultasi dengan profesional kesehatan mental. Mereka dapat memberikan saran dan strategi yang lebih spesifik untuk mengelola stres.
3. Jangan Gunakan Gel atau Hairspray Secara Berlebihan
Hindari penggunaan produk rambut, seperti gel atau hairspray yang berlebihan. Pasalnya, penggunaan gel atau hairspray yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit kepala dan memperburuk kebotakan rambut. Gunakan produk rambut tersebut dengan bijak dan hindari penggunaan yang berlebihan.
Sebaiknya hindari penggunaan gel atau hairspray yang mengandung bahan kimia keras dan berpotensi merusak rambut. Produk rambut yang mengandung bahan kimia keras dapat membuat rambut menjadi rapuh, kering, dan mudah patah. Hal ini dapat memperburuk kondisi rambut dan meningkatkan risiko kebotakan. Sebagai gantinya, pilihlah produk rambut yang lebih lembut dan alami.
Advertisement