Sukses

WHO: Sistem Kesehatan di Jalur Gaza Palestina Berada di Ujung Tanduk

Sistem kesehatan akan kewalahan jika listrik, bahan bakar, dan pasokan kesehatan yang dapat menyelamatkan nyawa tidak segera dikirim ke Jalur Gaza di tengah blokade total.

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa sistem kesehatan di Jalur Gaza, Palestina tengah berada di ujung tanduk.

Sistem kesehatan akan kewalahan jika listrik, bahan bakar, dan pasokan kesehatan yang dapat menyelamatkan nyawa tidak segera dikirim ke Jalur Gaza di tengah blokade total.

Rumah sakit hanya mempunyai pasokan listrik beberapa jam setiap hari karena mereka terpaksa menjatah cadangan bahan bakar yang semakin menipis. Selama ini, rumah sakit bergantung pada generator untuk menjalankan fungsi-fungsi yang paling penting.

Bahkan, fungsi-fungsi ini harus dihentikan dalam beberapa hari, ketika stok bahan bakar akan habis. Dampaknya akan sangat buruk bagi pasien yang paling rentan. Pasien rentan adalah mereka yang terluka dan memerlukan operasi penyelamatan nyawa, pasien di unit perawatan intensif, dan bayi baru lahir yang bergantung pada perawatan di inkubator.

Ketika jumlah korban luka dan kematian terus meningkat akibat serangan udara, darat, dan laut yang terus berlanjut di Jalur Gaza, kekurangan pasokan medis yang parah semakin memperparah krisis ini. Kurangnya pasokan membatasi kapasitas tanggap rumah sakit yang sudah kewalahan untuk merawat orang yang sakit dan terluka.

Situasi ini juga sangat mengganggu penyediaan layanan kesehatan penting. Termasuk layanan kebidanan, penanganan penyakit tidak menular seperti kanker dan penyakit jantung, serta pengobatan infeksi umum. Pasalnya, semua fasilitas kesehatan terpaksa memprioritaskan perawatan darurat untuk menyelamatkan nyawa.

2 dari 4 halaman

Akses Tim Medis Sangat Terhambat

Di sisi lain, akses bagi tim medis darurat di lapangan sangat terhambat oleh kerusakan infrastruktur.

WHO mendokumentasikan 34 serangan terhadap layanan kesehatan di Gaza sejak Sabtu lalu. Ini mengakibatkan tewasnya 11 petugas kesehatan yang bertugas dan 16 orang luka-luka. Perang juga merusak 19 fasilitas kesehatan dan 20 mobil ambulans.

Tanpa bantuan kemanusiaan yang segera masuk ke Gaza, mitra kemanusiaan dan kesehatan tidak akan mampu melayani kebutuhan mendesak orang-orang yang sangat membutuhkannya.

Bantuan kemanusiaan ini termasuk pasokan medis, makanan, air bersih, bahan bakar, dan barang-barang non-makanan. Setiap jam yang dilalui tanpa bantuan pasokan medis akan menimbulkan lebih banyak nyawa dalam bahaya.

3 dari 4 halaman

WHO Dorong Permusuhan Segera Diakhiri

WHO menyerukan agar permusuhan ini segera diakhiri atau setidaknya serangan tidak diarahkan pada layanan kesehatan dan warga sipil.

WHO juga menyerukan pembukaan segera koridor kemanusiaan untuk memastikan akses tanpa hambatan terhadap pasokan kesehatan dan kemanusiaan. Hal ini guna mempermudah evakuasi pasien dan korban cedera.

WHO selanjutnya menegaskan kembali seruannya untuk menghormati dan melindungi layanan kesehatan.

4 dari 4 halaman

Siap Kirimkan Pasokan Obat

WHO siap segera mengirimkan pasokan obat-obatan trauma dan alat kesehatan penting melalui pusat logistiknya di Dubai.

Organisasi ini juga bekerja sama dengan mitra untuk memastikan bahwa pasokan tersebut dapat mencapai Jalur Gaza melalui penyeberangan perbatasan Rafah.

Akses mendesak melalui penyeberangan sangat penting agar WHO dan lembaga kemanusiaan lainnya dapat bertindak cepat untuk membantu menyelamatkan nyawa.