Sukses

Ini Dampak Buruk dari Sindrom FOMO untuk Kesehatan Mental, Pernah Alami?

Dilansir dari National Institutes of Health, FOMO atau yang dikenal dengan Fear of Missing Out adalah perasaan takut tertinggal dengan tren yang ada.

Liputan6.com, Jakarta Dilansir dari National Institutes of Health, FOMO atau yang dikenal dengan Fear of Missing Out adalah perasaan takut tertinggal dengan tren yang ada. Umumnya rasa cemas dan takut akan muncul pada diri seseorang. Fenomena ini seringkali memaksa individu untuk selalu terlibat akan sesuatu yang baru seperti tren dan berita.

Sindrom ini tak jarang muncul karena penggunaan media sosial. Adanya platform ini sangat mempermudah semua orang untuk mengakses jutaan informasi di luar sana.

Ditambah lagi dengan fitur pengunggahan video atau foto dan story untuk mengunggah kehidupan pribadi. Di sinilah, sifat FOMO akan muncul ketika sudah mulai membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain.

Sayangnya, hal ini ternyata bisa merusak mental seseorang, lho. Ini karena perasaan cemas yang tak seharusnya terjadi bisa benar-benar menghantui.

Selain kesehatan mental, terdapat beberapa dampak lain yang harus diwaspadai. Ini adalah beberapa pengaruh buruk FOMO yang berbahaya untuk diri sendiri:

2 dari 3 halaman

Dampak FOMO

1. Tidak Percaya Diri

Masalah pertama yang dirasakan ketika kamu memiliki sifat FOMO adalah menurunnya kepercayaan diri. Ingatlah bahwa apa yang kamu lihat di media sosial belum tentu sesempurna aslinya. Oleh karena itu, tidak perlu untuk membandingkan diri kamu dengan orang lain, apa lagi sampai merasa rendah diri.

2. Gangguan Psikologis

Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, sindrom FOMO dapat menimbulkan gangguan psikologis khususnya cemas berlebih dan gejala depresi. Hal tersebut bisa hadir ketika kamu mulai membanding-bandingkan kehidupan pribadi dengan orang lain. Kamu akan lebih mudah stres ketika tidak menjadi diri sendiri dan mati-matian menciptakan image yang tak sesuai di dunia maya.

3. Selalu Merasa Tidak Puas

FOMO bisa menciptakan perasaan ketidakpuasan dalam kehidupan seseorang. Seringkali mereka merasa bahwa kehidupan orang lain lebih memuaskan daripada diri sendiri.

Selanjutnya timbul rasa tidak bahagia dengan diri sendiri. Selain itu, rasa takut ketinggalan zaman ini juga bisa memberikan persepsi negatif terhadap diri sendiri, seperti merasa tidak gaul dan up-to-date. Tentu hal ini bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan diri yang akhirnya berdampak terhadap kesehatan mental.

3 dari 3 halaman

Dampak Lain dari FOMO

4. Produktivitas yang Terganggu

Orang yang memiliki sifat FOMO cenderung terus-menerus memeriksa handphonenya kapan pun di mana pun. Seolah-olah terperangkap dalam dunia virtual karena tak ingin tertinggal hal-hal ter-update. Secara tidak langsung, hal ini akan mengakibatkan aktivitas lain menjadi terlupakan, seperti kesulitan dalam menjaga konsentrasi saat bekerja, belajar, dan lainnya.

5. Hubungan Sosial yang Tidak Berkualitas

Tak jarang seseorang yang memiliki sifat FOMO memiliki tujuan untuk mendapatkan penerimaan dari kelompok tertentu. Mereka mungkin merasa bahwa dengan terus-menerus terlibat dalam setiap aktivitas yang sedang tren akan lebih diterima dan diakui oleh teman-temannya.

Hal ini memang membuat kuantitas pertemanan akan semakin banyak, namun apakah kualitasnya sejalan dengan jumlahnya? Belum tentu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pertemanan ini terjadi karena ada tujuan tertentu, bukan yang sejati.

Itulah beberapa penjelasan dari bahaya sindrom FOMO. Namun, dampak negatif ini tentu bisa dicegah dengan bijak dalam membatasi kehidupan online dan kehidupan nyata. Bagi kamu yang masih terperangkap dalam jiwa FOMO, yuk coba untuk mengatasinya dengan memberikan fokus lebih pada tujuan dan nilai-nilai yang ingin dicapai.

 

(*)