Sukses

Psikolog Ungkap Cara Efektif Mengajarkan Kebiasaan Baru ke Anak

Dunia anak-anak ya bermain. Maka cara untuk mengejarkan suatu hal yang baru ke anak bisa dengan cara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Psikolog anak dan keluarga, Irma Gustiani Andriani, S.Psi, M.Psi sifat dasar anak adalah bermain. Maka, bermain bisa mnejadi sarana untuk menanamkan kebiasaan baik sejak dini.

Lewat bermain, orangtua bisa menyisipkan pesan-pesan sehingga anak lebih mudah menyerapnya. 

“Mau engga mau, untuk ngajak anak belajar ya memang dengan melalui aktivitas bermain, karena main itu adalah dunianya,” kata Irma. 

Misalnya, orangtua ingin membangun kebiasaan baik mencuci tangan pakai sabun sebelum makan. Maka dengan bermain, orangtua bisa menyampaikan hal tersebut. Sehingga anak bisa paham dan tahu konsekuensi bila tidak melakukan cuci tangan 

“Cuci tangan ini keterampilan, kemudian nanti perilaku, lalu menjadi kebiasaan. Melalui aktivitas bermain, sebenarnya anak banyak sekali mendapatkan hal-hal untuk dirinya sendiri. Sebab dari bermain anak akan belajar analisa, logika, serta konsekuensi,” terang Irma.

Irma menerangkan bahwa dengan bermain membuat indra anak terintegrasi. Sehingga mampu mengoptimalisasi saraf-sara di diri anak.

“Dengan bermain, anak akan mendapatkanbanyak cara dan kesempatan untuk belajar, dan membantu mengembangkan daya pikir kritis, manajemen waktu, kolaborasi, serta pemahaman akan konsekuensi dan risiko, sehingga sangat tepat dijadikan sebagai sarana untukmenanamkan kebiasaan baik sejak dini," kata Irma. ReplyForward

2 dari 3 halaman

Nagita Slavina

 

Selebrtis yang juga ibu dari dua anak, Nagita Slavina selalu mempraktikan hal yang disampaikan Irma. Istri Raffi Ahmad itu percaya cara tersebut efektif mengajarkan perilaku baikke anak-anak.

“Aku percaya, kita sebagai orang tua harus mencontohkan yang baik dan juga untuk masukan nilai-nilai kebiasaan. Biasanya sambil cerita, main, pokoknya tidak dalam keadaan marah-marah,” jelas Nagita dikempatan yang sama.

Ketika orangtua yang menjelaskan dengan tegang atau marah kepada anak, justru tidak akan membuat anak nyaman. Sehingga, anak jadi tidak fokus dengan apa yang disampaikan ayah dan ibu. 

 

3 dari 3 halaman

Alokasikan Waktu Bermain dengan Anak

Irma menuturkan sebagai orangtua perlu meluangkan waktu untuk mengajarkan hal-hal baru kepada anak. Irma menyarankan agar meluangkan waktu beberapa menit di tengah kesibukan.

“Menurut riset jurnal, seharusnya alokasi bermain sama anak 15 sampai 40 menit saja,” kata Irma.

Meski waktu bermain dengan anak usai pulang bekerja, Irma mengingatkan agar orangtua melakukan aktivitas tersebut dengan senang.

“Keadaan rileks juga harus. Kalau orangtua tegang main sama anak, nanti dia enggak nyaman dan cranky,” saran Irma.