Sukses

Kumpulan Doa-Doa Islam, Mulai dari Menjaga Penglihatan Tetap Tajam hingga Menjenguk Teman Sakit

Islam memandang doa adalah bentuk ikhtiar manusia dalam memulihkan suatu keadaan.

Liputan6.com, Jakarta - Penglihatan yang jelas dan tajam adalah anugrah dari Allah SWT. Perawatannya selain dengan mengonsumsi makanan, doa juga menjadi penunjang penglihatan seseorang tetap jernih.

Mata yang sehat bermanfaat untuk manusia senantiasa melakukan hal baik seperti membaca kitab suci Al-Qur’an.

Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, KH Achmad Chalwani Nawawi menyarankan, terdapat doa agar penglihatan tetap tajam.

“Ada doa agar penglihatan tetap tajam. Tapi mohon maaf, ini agak banyak dalam membacanya,” katanya pada sebuah kesempatan.

Kemudian Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo tersebut bercerita tentang pengalaman ketika hendak berhaji pada 1990.

“Mbah Kiai Muslih itu sudah buta delapan tahun, (matanya) dapat melihat kembali.”

Melansir dari NU Online pada Minggu, 15 Oktober 2023, terungkap dari kisahnya, doa untuk ketajaman penglihatan ini berasal dari pengalaman Mbah Muslih yang memiliki keluhan mata rabun. Kemuadian dirunut, ternyata doa ini didapatkan dari Mbah Dalhar Watucongol yang mengutip penggalan dari surah Al-Qaf ayat 22.

فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاۤءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ

fa kasyafnâ 'angka ghithâ'aka fa basharukal-yauma ḫadîd

Artinya: “Maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam.” (QS. Al-Qaf: 22)

“Membacanya bebas, sambil jalan-jalan boleh, siang boleh, malam boleh, dicicil juga boleh, pokoknya sehari 100 kali,” terang Kiai Chalwani.

Tidak dapat dimungkiri, usia bisa menjadi penyebab penglihatan seseorang terganggu. Pada kondisi ini, Islam memandang doa adalah bentuk ikhtiar manusia dalam memulihkan suatu keadaan.

2 dari 4 halaman

Doa Menjenguk Teman

Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar mengutip sejumlah riwayat yang menceritakan Rasulullah SAW saat menjenguk sahabatnya yang sakit.

Ini adalah salah satu doa kesembuhan yang dibaca Rasulullah SAW untuk keluarganya sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.  

Artinya: “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan  rasa nyeri,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).

3 dari 4 halaman

Doa Meruqyah Seseorang

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW membaca doa ini ketika meruqyah salah seorang sahabat.

امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ

Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya: “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).

4 dari 4 halaman

Alternafif Doa untuk Penyakit Apapun

Sementara lafal doa ini bisa dibaca sebagai alternatif untuk penyakit apa saja. Lafal berikut ini dibaca Rasulullah SAW ketika menjenguk seorang yang menderita demam sebagai riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA. 

لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ

Lā ba’sa thahūrun insyā’allāhu.

Artinya: “(Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 115).