Sukses

Pertolongan Pertama pada Cedera Sendi dan Otot

Cedera sendi umumnya terjadi di bagian lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, bahu, dan siku. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pembengkakan, peradangan, dan kemerahan.

Liputan6.com, Jakarta Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RS EMC Sentul, dr. Imelda Lumban Gaol, Sp.OT (K) Hip & Knee mengatakan bahwa cedera sendi dan otot dapat terjadi kapan saja yang membuat pasien mengalami rentang gerak. Cedera sendi dan otot yang dapat terjadi seperti keseleo, ketegangan otot, dan lainnya. 

Cedera sendi umumnya terjadi di bagian lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, bahu, dan siku. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pembengkakan, peradangan, dan kemerahan. Sementara cedera otot, umumnya terjadi di bagian tendon yang terlalu lemah, sehingga kestabilan sendi berkurang.  

Cedera otot terjadi karena adanya penggunaan atau tarikan di salah satu bagian tubuh secara berlebihan hingga membuat otot melemah. Ketika otot lemah, dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan saat beraktivitas sehingga lebih rentan terhadap cedera. Nah, jika terjadi cedera sendi dan otot, dr. Imelda memberikan pertolongan pertama, sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis orthopedi. 

Penanganan atau pertolongan pertama pada cedera sendi dan otot, dapat dilakukan dengan metode RICE. Diketahui, metode RICE dapat membantu mengurangi pembengkakan dan menghilangkan rasa sakit, serta meningkatkan fleksibilitas terutama dalam penyembuhan. Lalu pertanyaannya sekarang, apa itu RICE?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Resting

Kamu dapat langsung mengistirahatkan area yang mengalami cedera. Para ahli merekomendasikan mengistirahatkan area cedera 24-48 jam. Selama masa istirahat tersebut, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas menahan beban. 

 

3 dari 5 halaman

2. Ice

Tahap kedua yaitu ice atau kompres menggunakan es. Di tahapan ini, dr. Imelda menyarankan pemberian kompres es pada cedera yang baru saja terjadi. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi reaksi peradangan pada area yang cedera dan mengurangi pembengkakan.

 

4 dari 5 halaman

3. Compression

Melakukan pembebatan dengan cara yang tepat pada bagian yang cedera dapat membantu mengurangi pembengkakan. Namun perlu diperhatikan bahwa pembebatan pun tidak boleh dilakukan terlalu kencang hingga menyebabkan gangguan aliran darah pada area yang mengalami cedera dan area lainnya.

 

5 dari 5 halaman

4. Elevation

Menaikkan posisi atau elevasi area yang cedera dengan posisi berada di atas jantung akan membantu mengurangi pembengkakan. Elevasi dapat dibantu dengan alat tambahan untuk menyangga area yang cedera, seperti bantal. Pembebatan dilakukan dari bawah (ujung) ke atas (pangkal).

Untuk mencegah cedera menjadi semakin berat, maka terdapat hal-hal yang harus dihindari yang dikenal dengan metode HARM. Apa sajakah yang termasuk dalam faktor-faktor HARM yang perlu dihindari?

  1. Heating: pada cedera yang baru saja terjadi, sebaiknya jangan langsung memberikan sesuatu yang panas pada area yang mengalami cedera, misalnya: minyak urut
  2. Alcohol: penggunaan maupun konsumsi alkohol dilarang setelah mengalami cedera otot maupun sendi
  3. Running: jangan paksakan penggunaan otot maupun sendi yang cedera untuk aktivitas berat seperti bermain maupun berlari
  4. Massage: jangan lakukan pijatan pada area yang baru mengalami cedera. Itu karena pijatan yang dilakukan tanpa memastikan kondisi cedera dan bukan dilakukan oleh profesional, dapat memperburuk kondisi cedera.

Faktor-faktor yang termasuk dalam HARM harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan peradangan, pembengkakan, hingga rasa nyeri pada area yang mengalami cedera. Jadi, lakukan pertolongan pertama dengan tepat, hindari hal-hal yang memperburuk cedera dan segera konsultasikan pada Dokter Spesialis Orthopedi, untuk penanganan cedera otot dan sendi yang dialami.

Untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai cedera otot dan sendi, kamu dapat berkonsultasi dengan Spesialis Ortopedi dan Traumatologi dr. Imelda Lumban Gaol, Sp.OT (K) Hip & Knee yang praktek di RS EMC Sentul. 

 

 

(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini