Sukses

500 Orang Tewas Usai Ledakan di Rumah Sakit Al Ahli Arab Gaza

Akibat ledakan di Rumah Sakit Al Ahli Arab Gaza, setidaknya 500 orang yang berada di rumah sakit tersebut tewas, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Liputan6.com, Jakarta Konflik Palestina dan Israel semakin memanas setelah ledakan yang terjadi di Rumah Sakit Al Ahli Arab yang berada di Gaza.

Akibat ledakan ini, setidaknya 500 orang yang berada di rumah sakit tersebut tewas, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Rumah Sakit Al Ahli Arab berfungsi sebagai tempat penampungan atau pengungsian bagi ribuan warga yang terpaksa harus meninggalkan rumah mereka di Gaza utara.

Penyerangan ini diduga berasal dari Israel, tapi pasukan pertahanan Israel membantah hal tersebut. Israel tak merasa melakukan penyerangan dan mengatakan bahwa ledakan ini adalah akibat dari kegagalan peluncuran serangan oleh Jihad Islam Palestina (PIJ).

Jihad Islam Palestina adalah kelompok bersenjata yang Palestina yang beroperasi di Gaza.

“Dari analisis sistem operasional Israel Defense Forces (IDF), serangan roket musuh diluncurkan ke arah Israel, yang melintas di sekitar rumah sakit, ketika penyerangan,” kata IDF atau pasukan militer Israel mengutip ABC, Rabu (18/10/2023).

Terlepas dari sumber serangan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk serangan itu dan menyerukan perlunya perlindungan aktif terhadap warga sipil dan pekerja layanan kesehatan.

Atas kejadian ini, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas telah mengumumkan tiga hari masa berkabung.

2 dari 4 halaman

Diduga Berkaitan dengan Perintah Evakuasi Israel

Rumah Sakit Al Ahli Arab “adalah salah satu dari 20 rumah sakit di utara Jalur Gaza yang menerima perintah evakuasi dari militer Israel,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.

“Namun, perintah evakuasi tidak mungkin dilakukan mengingat ketidakamanan saat ini, kondisi kritis banyak pasien, dan kurangnya ambulans, staf, kapasitas tempat tidur sistem kesehatan, dan tempat penampungan alternatif bagi mereka yang mengungsi,” ujar Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, Dr Ahmed Al-Mandhari.

Sebelumnya, pihak Israel menyerukan perintah evakuasi bagi para penduduk untuk menjauhi titik konflik. Hal ini membawa kekhawatiran karena seolah-olah akan ada serangan besar di kemudian hari. Hingga akhirnya terjadi ledakan di Rumah Sakit Al Ahli Arab.

3 dari 4 halaman

Perlu Segera Buka Akses Jalan

Perwakilan WHO wilayah Palestina, Dr Richard Peeperkorn, menyampaikan bahwa apa yang dibutuhkan di Gaza saat ini adalah akses segera.

“Koridor di Rafah ini perlu dibuka secepatnya. Ada kebutuhan mutlak akan bahan bakar, air, makanan dan tentu saja obat-obatan dan perbekalan kesehatan. Perbekalan sudah siap, mereka di perbatasan menunggu untuk masuk. Hal ini mutlak diperlukan. Kengerian ini harus dihentikan,” kata Richard.

Dia menambahkan, saat ini, rumah sakit tidak hanya dipakai untuk melakukan perawatan dan pengobatan.

Namun, semua orang tahu bahwa semua rumah sakit di Gaza, semua kompleks rumah sakit, semua halaman rumah sakit, dipenuhi oleh para pengungsi internal.

4 dari 4 halaman

Serangan pada Petugas Kesehatan Adalah Pelanggaran Hukum Internasional

Dalam keterangan yang sama, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Dr Mike Ryan menyampaikan, setiap serangan terhadap petugas kesehatan dalam situasi ini merupakan pelanggaran hukum internasional.

“Tempat yang paling bisa menyelamatkan nyawa warga sipil yang terluka, kini bisa jadi tempat kematian para petugas kesehatan yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan orang-orang.”

“Jadi dalam konteks ini, sangatlah penting bagi setiap orang untuk bekerja melindungi instalasi layanan kesehatan. Mereka perlu dilindungi,” ujar Mike.

Mike juga mengakui bahwa banyak kerusakan dan kematian di Israel, tapi di sisi lain, apa yang terjadi pada rakyat Palestina juga tidak bisa dibenarkan.

“Ini harus dihentikan,” pungkasnya.