Liputan6.com, Jakarta - Kanker payudara adalah penyakit ganas yang juga bisa menyerang individu berusia muda. Oleh sebab itu, penting bagi siapa saja mengetahui tanda dan gejala kanker payudara yang mesti diwaspadai.
Sebab, semakin dini menemukan kanker payudara, semakin besar pula angka kesembuhannya. Begitu juga sebaliknya. Bila kanker payudara sudah ditemukan dalam stadium lanjut, angka harapan hidupnya semakin rendah.
Baca Juga
Begitu penjelasan dokter spesialis bedah konsultan onkologi, dr Enos H Siburian SpB(K) Onk di Perayaan Hari Ulang Tahun ke-2 RS Mandaya Royal Hospital Puri belum lama ini.
Advertisement
"Jadi, itu sudah alamiah," kata Enos.
Lantas, bagaimana cara mengetahui tanda atau gejala kanker payudara? Hal pertama yang disebut Enos adalah umur.
Menurut Enos, ketika Kaum Hawa berumur di atas 35 tahun memiliki benjolan di payudara, harus hati-hati bahwa itu adalah tanda kanker payudara.
"Jadi, kalau ada seorang wanita datang ke praktik saya, umurnya di atas 35 tahun, ada benjolan, sebelum kita tanya, sudah berpikir jangan-jangan kanker," katanya.
"Kalau yang datang berumur 25 tahun, 30 tahun, atau bahkan 22 tahun ada benjolan, kemungkinan itu tumor payudara yang jinak. Jadi, dari umur juga penting," Enos menambahkan.
Tanda kanker payudara yang mesti diwaspadai berikutnya menurut Enos adalah benjolannya cepat atau membesar atau tidak.
"Meski ada juga tumor payudara yang jinak, cepat membesar, ada... Tapi jarang," katanya.
Selanjutnya, kata Enos, adalah punya faktor risiko atau tidak,"Salah satu keluarganya ada yang kanker atau tidak. Tidak harus kanker payudara."
Enos lalu menambahkan,"Misalnya, mamanya, sepupunya, neneknya menderita kayak kanker serviks, kanker paru, atau kanker yang lainnya, itu merupakan faktor risiko."
Â
Â
Â
Tanda Lain dari Kanker Payudara, Adanya Benjolan di Tempat Lain
Enos pun menambahkan bahwa faktor risiko penting untuk dideteksi.
"Kemudian, benjolannya itu keras, kemudian tidak bergerak, ada tanda di kulit seperti kulit jeruk. Kadang kalau puting dipencet dia keluar darah," katanya.
Hal lain yang harus diwaspadai adalah ketika benjolan di payudara menyebabkan luka.
Enos juga mengatakan untuk mewaspadai adanya benjolan ditempat lain, seperti di bawah ketiak atau tulang selangka.
"Itu adalah tanda atau gejala kanker," ujarnya.
Pusat Kanker di RS Mandaya Royal Hospital Puri
Dalam kesempatan yang sama, RS Mandaya Royal Hospital Puri juga meluncurkan inovasi terbaru berupa pusat kanker payudara.
Presiden Direktur Mandaya Hospital Group, Dr Ben Widaja, mengatakan, pusat kanker tersebut telah menerima 180 ribu pasien.
Sebanyak 1.500 merupakan pasien tumor maupun kanker dan 720 pasien melakukan kemoterapi, baik untuk jenis kanker payudara, kanker serviks, kanker paru, dan kanker usus besar atau kolon.
Dikatakan Ben, banyak pasien yang datang ke pusat kanker tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
Advertisement
BRAVE bagi Pasien Kanker Payudara
Lebih lanjut, guna memaksimalkan perawatan kanker, khususnya kanker payudara, RS Mandaya Royal Hospital Puri menghadirkan program yang disebut BRAVE atau Breast Advanced Cancer Center.
Seperti namanya, layanan pengobatan kanker Brave menjadi layanan yang di-upgrade untuk menangani pasien kanker payudara. Mulai dari kanker payudara luminar A, luminar B, HER2-Positif hingga triple negatif.
"Kenapa kita namakan Brave karena menurut kita semua pasien yang berjuang dengan kanker itu adalah orang hebat dan berani. Kita harus senantiasa menemani mereka," kata Ben.
Ben lalu menjelaskan bahwa layanan ini memang dihadirkan karena melihat pasien kanker payudara yang terus meningkat.
Tak hanya sekadar pengobatan, Mandaya Royal Hospital Puri pun juga menyediakan fasilitas skrining kanker hingga pengobatan melalui terapi sebagai layanan yang komprehensif.