Sukses

[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 9 Pencegahan Cacar Monyet atau Mpox

Ini Cara Pencegahan Cacar Monyet atau Mpox

Liputan6.com, Jakarta - Cacar monyet kini penamaannya oleh WHO disebut sebagai Mpox, tidak lagi sebagai 'monkeypox' karena tidak selalu berhubungan dengan monyet.

Risiko terkena Mpox tidak hanya terbatas pada mereka yang aktif secara seksual atau biseksual atau lelaki seks dengan lelaki (LSL), termasuk juga mereka yang melakukan seks dengan berbagai partner atau multiple sex.

Namun, pada dasarnya siapa saja yang ada kontak langsung 'close contact' dengan pasien mpox dan atau bahkan tercemar, sebenarnya dapat saja punya risiko tertular. Ini yang perlu disadari masyarakat luas.

Di sisi lain, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari berbagai negara memang menyebut bahwa peningkatan kasus Mpox di tahun 2022/2023 ini utamanya terjadi pada kelompok gay, bisexual, dan LSL lainnya.

Kasus cacar monyet di negara kita sejauh ini semuanya adalah laki-laki.

Cara Pencegahan Cacar Monyet

Secara umum ada sembilan langkah pencegahan cacar monyet.

Pertama, kenali tanda dan gejala penyakit ini yang pada dasarnya adalah kelainan di kulit (ruam, vesikel, keropeng, semacam bisul, dan lain-lain), pembesaran kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nyeri otot dan berbagai keluhan lainnya, seperti yang sudah banyak diberitakan di media massa.

Kedua, kenali bagaimana penularannya, yaitu kontak langsung dengan lesi yang ada di pasien dan mungkin juga bahan yang tercemar, serta hubungan seksual dengan pasien.

Ketiga, pencegahan utamanya adalah jangan melakukan kontak langsung 'close contact termasuk jangan melakukan hubungan seks dengan pasien dan mereka yang terduga (sesuai dengan gejala di atas) sampai ada kepastian bahwa dia sakit mpox atau tidak.

 

2 dari 3 halaman

Enam Cara Lain Cegah Cacar Monyet atau Mpox

Keempat, selalu mencuci tangan secara berkala dengan sabun dan air mengalir. Suatu kebiasaan kesehatan baik yang sudah kita mulai pada saat COVID-19 dan memang dapat mecegah penularan banyak penyakit, dan perlu terus kita lakukan.

Kelima, untuk seseorang yang menduga dirinya terkena Mpox (atau punya gejala-gejala yang sejalan dengan kemungkinan cacar monyet ini) maka dua hal yang harus dilakukan, yaitu:

  1. Segera memeriksakan diri, dan
  2. Sebelum ada kepastian diagnosis maka perlu mengisolasi diri terhadap kontak dengan orang lain.

Keenam, kalau seseorang memang sudah terbukti terdiagnosis mpox, jelas harus melakukan isolasi diri sampai kelainan kulitnya sepenuhnya hilang dan sudah tergantikan dengan kulit baru yang sembuh.

Pasien juga tentu harus mengikuti anjuran petugas kesehatan setempat.

Laman WHO juga menyebut bahwa pasien mpox perlu menggunakan kondom bila berhubungan seks, sejak dinyatakan sembuh sampai 12 minggu kemudian.

 

3 dari 3 halaman

Ketahui Langkah Pencegahan Mpox atau Cacar Monyet

Ketujuh selalu dapatkan informasi benar dari sumber yang jelas, baik aparat kesehatan nasional dan internasional atau media massa resmi. Jangan terpengaruh dengan hoax yang beredar, Pagi ini misalnya, di WA grup ada yang menyebutkan seorang anak tertular cacar monyet karena masuk mal, dan karena itu anjurannya adalah selalu menggunakan masker. Ini tentu informasi yang salah.

Kedelapan, pada kelompok risiko tinggi maka dapat dilakukan vaksinasi, dan ini yang baik dilakukan dan diperluas di negara kita.

Kesembilan, pada negara-negara yang masih ada penularan mpox dari monyet (di Indonesia sejauh ini tidak ada laporan penularan dari monyet) maka masyarakat harus melindungi diri terhadap monyet liar, khususnya hewan yang sakit atau mati.

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes