Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kasus cacar monyet atau Mpox di Indonesia sudah mencapai 27 kasus. Laporan ini berdasarkan data pada 31 Oktober 2023 yang didominasi kasus dari DKI Jakarta menjadi 22 orang.
"Tambah 3 kasus baru Mpox, semua DKI, (total semua kasus) menjadi 27 kasus," ungkap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa 31 Oktober 2023.
Baca Juga
Kemenkes terus melakukan penelusuran kasus alias tracing kepada suspek kasus positif Mpox di Indonesia. Hasil laboratorium sedang menunggu konfirmasi.
Advertisement
"Kegiatan tracing semakin bagus. Saat ini, ada 21 kasus suspek menunggu hasil konfirmasi lab," sambung Maxi.
Kasus Mpox Lebih Banyak di Jakarta
Dari total 27 kasus Mpox di Indonesia, 18 pasien di antaranya mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Selain HIV, ada lima pasien lainnya mengidap sifilis, dan dua orang mengidap hipertensi atau darah tinggi.
Pada konfirmasi lanjutan, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama menjabarkan sebaran 27 kasus cacar monyet di Indonesia berdasarkan domisili. Yakni:
- 22 orang di Jakarta
- 4 orang di Banten
- 1 orang di Bandung
Penularan Kontak Seksual
Maxi Rein Rondonuwu menambahkan, dari total kasus cacar monyet yang terdeteksi, penularan semua pasien melalui kontak seksual.
Sebanyak 42 persen dari total seluruh kasus didominasi usia 25 hingga 39 tahun. Sementara yang berusia 18 hingga 24 tahun tercatat lebih rendah, yakni sebanyak 12 persen.
"Seluruhnya menular melalui kontak seksual," tambah Maxi.
Advertisement
Pasien Positif Cacar Monyet di Bandung
Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan, hingga 31 Oktober 2023 terdapat satu kasus terkonfirmasi cacar monyet dan dua suspek.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengatakan, kasus pertama adalah pasien pria berusia 36 tahun dari Kota Bandung positif terinfeksi cacar monyet. Pasien pertama kasus Mpox di Jawa Barat tersebut saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dengan kondisi stabil.
"Nah lalu yang sekarang yang terkonfirmasi positif baru satu yang di RS Hasan Sadikin. Walaupun menurut informasi tadi malam ada masuk satu lagi dari Kota Bandung tapi belum tentu Mpox. Belum dikatakan positif, jadi baru satu yang dinyatakan positif ya," ujar Vini saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Jawa Barat, Bandung, Selasa, 31 Oktober 2023.
Lalu, suspek cacar monyet Mpox kedua berada di Kota Bogor.Â
"Jadi suspeknya ada dua. Terduganya satu di Kota Bandung yang (baru) masuk RSHS sekarang yang satu lagi ada di Kota Bogor," kata Vini.
Pasien Positf Mpox Bandung Tak Terkait dengan Suspek
Khusus pasien cacar monyet asal Kota Bandung, Vini menjelaskan tidak ada kaitannya antara keduanya. Disebutkan masing - masing memiliki riwayat sendiri.
Lalu, untuk pasien pertama yang positif Mpox, ditegaskan Vini tidak ada kaitannya dengan 20-an kasus serupa yang terjadi di Jakarta.
Gejala Pasien Mpox Ringan
Pada pasien Mpox yang saat ini dirawat di RS Hasan Sadikin menunjukkan gejala ringan. Sehingga perawatan pasien positif terjangkit Mpox ini hanya melibatkan dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin.
Lalu, dokter juga hanya memberikan obat-obatan luar tubuh seperti salep (topikal) dan pereda nyeri (simptomatik) sesuai dengan gejala. Lalu, pasien pertama Mpox di Bandung ini tidak diberikan antivirus.Â
"Untuk anti virusakan diberikan kepada pasien dalam kondisi berat mungkin diperlukan. Sekarang ini obat anti virus (Mpox) belum tersedia di rumah sakit kami," ungkap Ketua Tim Penyakit Infeksi Menular Khusus RSHS, Yovita Hartantri, Bandung, Selasa, 31 Oktober 2023.
Yovita menerangkan gejala awal Mpox berupa demam, tidak enak badan, nyeri otot, sendi seperti pada infeksi virus pada umumnya. Disusul pada dua hari kemudian muncul ruam, dimulai dari daerah wajah, badan dan telapak tangan.
Advertisement