Liputan6.com, Jakarta - Multiple Myeloma adalah salah satu jenis kanker darah yang bisa menyerang sel plasma di sumsum tulang belakang. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik Ralph Girson Gunarsa mengatakan, penting untuk mengetahui gejala penyakit tersebut agar pasien bisa mendapat perawatan yang tepat.
"Penting untuk tahu gejala Multiple Myeloma agar segera melakukan pemeriksaan pasien dan mendapatkan penanganan yang tepat sejak dini," kata Ralph Girson di Jakarta, Kamis, dilansir Antara.
Baca Juga
Gejala Multiple Myeloma, kata Ralph Girson, umumnya tidak spesifik seperti misalnya nyeri punggung yang sering dialami, nyeri dada, sakit perut dan tidak selalu berupa nyeri pada tulang.
Advertisement
Pasien perlu waspada akan nyeri yang persisten dan tidak dapat dijelaskan, merasa tidak sehat secara umum atau kondisi anemia yang penyebabnya tidak diketahui. Ralph mengingatkan agar individu yang memiliki gejala tersebut segera melakukan pemeriksaan Myeloma.
"Jika memiliki gejala-gejala seperti nyeri yang cukup lama dan tidak dapat dijelaskan, kemudian sering merasa tidak sehat dan penyebabnya tidak diketahui, maka segeralah untuk melakukan pemeriksaan Myeloma," ujarnya.
Multiple Myeloma bisa menyebabkan berbagai komplikasi, seperti gangguan pada tulang, seperti nyeri tulang, tulang keropos, dan tulang patah, mudah terkena infeksi, anemia, dan trombositopenia serta gagal ginjal apabila tak lekas ditangani.
Multiple Myeloma terjadi ketika sel-sel plasma yang tidak normal tumbuh dan berkembang secara berlebihan sehingga mengganggu sel-sel sehat di sekitarnya.
"Sel-sel kanker ini juga memproduksi antibodi abnormal yang tidak bisa berfungsi untuk melindungi tubuh. Penumpukan antibodi abnormal bisa merusak organ tertentu seperti ginjal, tulang, dan sistem saraf," jelas Ralph.
Risiko Meningkat Seiring Usia Bertambah
Risiko Multiple Myeloma, kata Ralph, akan meningkat seiring bertambahnya usia dan umumnya tidak bisa disembuhkan. Setengah dari pasien yang baru terdiagnosis tidak bertahan hidup lebih dari lima tahun.
"Sekitar setengah dari pasien yang baru terdiagnosa seringkali tidak dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun dan sekitar satu dari sepuluh pasien dengan Multiple Myeloma akan meninggal dalam kurun waktu satu tahun setelah didiagnosa," jelasnya.
Secara global terjadi peningkatan kasus Multiple Myeloma sebanyak 126 persen dari tahun 1990 hingga 2016. Australasia, Amerika Utara, dan Eropa Barat merupakan tiga wilayah duunia dengan tingkat kejadian tertinggi jenis kanker darah tersebut.
Multiple Myeloma terjadi terhadap enam sampai tujuh orang per 100 ribu penduduk setiap tahunnya di dunia.
"Kanker darah itu menyumbang 10 persen dari total keganasan hematologi dan menempati peringkat kedua setelah kanker limfoma untuk penyakit keganasan darah yang paling sering terjadi," ujarnya.
Advertisement