Sukses

Apa Iya Cuaca Panas Tingkatkan Risiko Masalah Jantung? Dokter Beri Penjelasan

Terkait cuaca panas dan kematian akibat penyakit jantung, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah memberi penjelasan.

Liputan6.com, Jakarta Penelitian menunjukkan bahwa cuaca panas memiliki kaitan dengan penyakit jantung. Pasalnya, udara panas dapat menyebabkan peningkatan ketegangan pada jantung dan memicu kejadian seperti serangan jantung, aritmia jantung, dan gagal jantung.

Melansir laman resmi Harvard Medical School, cuaca panas juga memengaruhi tekanan darah dan aliran darah ke kulit. Hal ini dapat menjadi masalah bagi penderita tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Lalu, beberapa faktor risiko penyakit jantung dan obat-obatan dapat mempersulit pengaturan suhu tubuh dan mengatasi panas ekstrem.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Ima Ansari Kusuma  menjelaskan bahwa kematian akibat penyakit jantung tak disebabkan langsung oleh cuaca panas ekstrem.

“Mungkin penyebabnya enggak langsung cuaca panas terus bikin itu (meninggal) ya. Mungkin ada rentetan-rentetan yang terkait dengan faktor risiko,” kata Ima saat ditemui di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

“Misalnya, cuaca panas terus banyak minum minuman dingin atau minuman manis nanti berkaitan sama diabetes, gula tinggi enggak terkontrol akhirnya jantung. Jadi enggak langsung (efek cuaca panas),” tambahnya.

Penyebab Utama Kematian Global

Sebelumnya, Ima menyampaikan, penyakit jantung dan pembuluh darah memang menjadi penyebab utama kematian secara global. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019, 17,9 juta orang meninggal akibat penyakit jantung.

Serangan jantung adalah kondisi di mana otot jantung secara mendadak tidak mendapat aliran darah karena terdapat hambatan.

2 dari 4 halaman

Penyebab Tingginya Kematian Akibat Penyakit Jantung

Alih-alih karena cuaca panas, tingginya angka kematian akibat serangan jantung lebih banyak disebabkan penanganan yang terlambat.

Masih banyak masyarakat yang tidak memahami bantuan hidup dasar (BHD) yang bisa dilakukan kepada pasien serangan jantung.

Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sakit jantung tidak ditangani dengan tepat. Ketika timbul gejala penyakit jantung, penanganannya malah dibaluri minyak angin atau dikerok.

Hal ini juga disebabkan kurangnya pengetahuan soal gejala penyakit jantung. Menurut Ima, gejala penyakit jantung yang paling khas adalah nyeri dada. Namun, tidak semua nyeri dada pasti sakit jantung.

“Nyeri dada yang khas itu terutama yang ada di belakang dada dan dia tidak bisa dilokalisasi atau ditunjuk di mana tepatnya, lokasi nyerinya,” ucap Ima.

3 dari 4 halaman

Gejala Khas Penyakit Jantung

Nyeri dada akibat sakit jantung biasanya dipicu oleh aktivitas dan nyerinya cenderung menjalar. Bisa menjalar ke lengan, punggung, leher, hingga rahang, lanjut Ima.

Gejala lain yang perlu diwaspadai karena bisa merujuk pada penyakit jantung adalah:

  • Keringat yang banyak hingga baju basah.
  • Mual.
  • Muntah.

“Kadang keluhannya memang tidak khas, bisa nyeri ulu hati, sesak, saya pernah punya pasien jantung keluhannya sakit gigi. Namun, gejala yang tidak khas ini akan dialami oleh golongan tertentu.”

“Golongan tertentu itu siapa? Satu geriatri atau usia lanjut, kedua perempuan, ketiga penderita diabetes atau sakit kencing manis sehingga keluhannya enggak khas,” ucap Ima.

4 dari 4 halaman

Bantuan bagi Orang yang Diduga Alami Serangan Jantung

Ima pun menjelaskan, ketika ada rekan atau keluarga yang diduga mengalami serangan jantung, maka segera lakukan bantuan hidup dasar atau BHD.

Jika seseorang tiba-tiba tak sadarkan diri, bisa karena serangan jantung atau hal lainnya, maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

  • Pastikan keamanan korban, keamanan diri, dan keamanan lingkungan.
  • Cek respons korban dengan menepuk bahu atau panggil namanya.
  • Panggil bantuan.
  • Cek napas korban.
  • Memberikan bantuan napas buatan.
  • Memberikan bantuan pijat jantung (RJP).

Pada pasien yang masih sadar tapi dicurigai ada serangan jantung maka posisikan pasien tetap tenang dan nyaman.

“Kalau bajunya terlalu ketat, dilonggarkan. Kalau sudah pernah berobat jantung biasanya pasien sudah punya obat khusus kalau ada serangan, namanya isosorbide.”

“Obatnya ditaruh di bawah lidah, kalau tidak membaik setelah tiga kali pengulangan segera bawa ke IGD terdekat,” tutupnya.