Sukses

Ilmuwan Sebut Nonton Film Horor Bisa Bantu Kurangi Rasa Cemas

Rasa takut akibat menonton film horor bisa memicu pelepasan hormon stres tubuh yakni adrenalin dan kortisol.

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Film horor diyakini dapat membantu mengurangi kecemasan. Meski kedengarannya berlawanan dengan kesan yang menakutkan, tapi orang yang tengah merasa gugup atau cemas lebih cenderung menikmati film horor.

Menurut makalah yang ditulis ilmuwan ahli perilaku di Recreational Fear Lab di Aarhus University di Denmark, Coltan Scrivner PhD, film horor menawarkan rasa takut yang cenderung terkendali dan dapat diprediksi.

Scrivner mengatakan bahwa ini baik bagi orang-orang yang merasa tertekan karena menyembunyikan perasaan mereka.

"Tidak seperti kecemasan yang berasal dari dunia nyata, kecemasan yang disebabkan oleh fiksi horor berakar pada sumber yang jelas, lebih mudah dikelola, dan memiliki jangka waktu yang jelas," tulis Scrivner mengutip Verywell Health pada Kamis, 9 November 2023.

Film horor dapat memicu perubahan fisiologis yang menyerupai perasaan seperti telah melakukan latihan aerobik, menurut Scrivner.

"Saat Anda menonton film horor, beberapa bagian otak Anda menganggap ancaman itu nyata dan mengaktifkan respons tubuh Anda untuk melawan atau lari. Jantung Anda mulai berdebar kencang, detak jantung dan tekanan darah Anda meningkat, dan pernapasan Anda menjadi lebih cepat," katanya.

"Oksigen ke tubuh juga terpengaruh sebagai persiapan untuk bertindak. Otot Anda mungkin menjadi tegang karena harus melarikan diri atau menghadapi ancaman," Scrivner menambahkan.

Temuan Scrivner senada dengan psikiater bersertifikat sekaligus direktur medis New Waters Recovery di North Carolina, Harold Hong, MD.

2 dari 4 halaman

Rasa Takut Picu Pelepasan Hormon Stres Tubuh

Menurut Hong, respons stres akut ini dapat memberikan sensasi yang membantu seseorang merasa lebih hidup dan terlibat dengan lingkungan sekitar.

Rasa takut akibat menonton film horor bisa memicu pelepasan hormon stres tubuh yakni adrenalin dan kortisol.

"Otak Anda juga melepaskan endorfin dan dopamin karena rangsangan tersebut. Endorfin adalah hormon yang mengurangi rasa sakit dan stres, sedangkan dopamin adalah neurotransmitter ‘perasaan baik’ yang berperan dalam pengaturan suasana hati," kata Hong.

3 dari 4 halaman

Membuat Perasaan Menjadi Lebih Lega

Setelah menonton film horor, hormon-hormon ini dapat membuat perasaan menjadi lebih lega. Ada pula rasa menang yang timbul karena sudah berhasil bertahan menonton film hingga usai.

"Namun, jika Anda sangat takut terhadap film horor, Anda mungkin mengalami sisa stres atau kecemasan. Anda mungkin merasa sulit untuk mematikan respons rasa takut, yang menyebabkan sulit tidur atau perasaan cemas yang terus-menerus," kata Hong.

Meski begitu, sisa stres tersebut biasanya tidak akan berlangsung lama.

4 dari 4 halaman

Tidak Direkomendasikan bagi Pasien dengan Masalah Kardiovaskular

Sayangnya, menonton film horor yang terlalu menakutkan bisa berdampak tak baik bagi orang dengan masalah kardiovaskular.

"Bagi mereka yang memiliki masalah kardiovaskular, peningkatan respons fisiologis terhadap rasa takut dalam film horor dapat menjadi kekhawatiran," kata asisten profesor psikiatri klinis di Universitas Columbia, Ryan Sultan, MD.

Namun, respons sementara terhadap rasa takut seharusnya tidak menjadi ancaman bagi kesehatan jantung bagi kebanyakan orang, tambah Sultan. Saat adrenalin berlalu, perasaan itu akan mereda.

Selain hiburan dan pemacu adrenalin, film horor juga bisa menjadi cara yang baik untuk mengendalikan dan menghadapi ketakutan dan kecemasan.

Misalnya, kata Sultan, orang yang takut laba-laba akan lebih mudah menghadapinya di kehidupan nyata setelah menonton film tentang laba-laba raksasa.

"Meski menakutkan, film horor bisa menjadi terapi. Jika Anda takut dengan genre horor tetapi penasaran, Anda bisa memulai dengan sesuatu yang tidak terlalu menakutkan dan ajaklah seorang teman untuk menontonnya bersama Anda," ujar Sultan.

Dengan kata lain, film horor akan berdampak baik bagi orang yang menikmati sensasi ketakutannya. Namun, jika tidak menyukai rasa takut yang ditimbulkan akibat film horor, maka tak perlu memaksakan untuk menontonnya.

"Jangan memaksakan diri untuk menonton sesuatu yang membuat Anda merasa terganggu atau cemas," pungkasnya.