Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. (Cand) dr Inggrid Tania, M.Si mengatakan, menjadikan temulawak sebagai tanaman obat unggulan Indonesia adalah langkah yang tepat.
Menurutnya, tanaman bernama Latin Curcuma xanthorrizha itu telah digunakan sejak zaman nenek moyang untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Caranya dengan memarut temulawak lalu menyaringnya dan dijadikan jamu. Selain itu, bisa juga dengan merebus temulawak.
Baca Juga
Makan Tempe dan Kurma Bisa Naikkan Kadar Asam Urat? Simak Penjelasan Dokter Zaidul Akbar
Radja Buka Suara usai Dituding Jiplak Lagu Rose feat Bruno Mars 'APT', Gitaris: Apa Salahnya Meniru yang Bagus?
7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar Usai Pindah Klub, Ada yang Jadi Kapten Tim Raksasa Liga Inggris
"Proses-proses ini sebenarnya pada intinya untuk menyaring bahan-bahan atau zat-zat yang terkandung di dalam temulawak. Ini proses ekstraksi sederhana," ungkap Inggrid dalam talkshow "Perjalanan Temulawak untuk Sehatkan Bangsa: Dari Benih hingga Sampai ke Pasien" bersama SOHO, Kamis, 9 November 2023 di JCC, Senayan, Jakarta.
Advertisement
Penggunaan khasiat temulawak sejak zaman nenek moyang yang paling umum yakni untuk meningkatkan kesehatan pencernaan. Inggrid mengatakan, manfaat atau khasiat lain dari temulawak juga bisa untuk memelihara fungsi hati dan memperbaiki nafsu makan anak.
"Sebetulnya tidak hanya nafsu makan anak saja ya, ketika orang dewasa sedang sakit tidak nafsu makan atau ketika pemulihan dari sakit, (konsumsi) temulawak bisa membantu," tutur Inggrid.
Inggrid menjelaskan, temulawak memiliki zat aktif xanthirrhizol dan curcuminoids yang masing-masing berkhasiat sebagai antiperadangan, antioksidan, antidislipidemia, antimikroba, antikanker, menyehatkan pencernaan, serta berfungsi sebagai hepatoprotektor dan imunomodulator.
Temulawak untuk Tingkatkan Nafsu Makan Anak
Seperti telah disinggung, khasiat temulawak yang paling dikenal luas yakni untuk meningkatkan nafsu makan, terutama pada anak.
Merujuk pada sejarah, masyarakat Jawa mengenal tradisi jamu cekok untuk mengatasi masalah nafsu makan pada anak. Jamu cekok menggunakan bahan utama temulawak.
"Di Jawa ada jamu cekok, ini gunanya untuk meningkatkan nafsu makan pada anak dan bahan utamanya adalah temulawak," ucap Inggrid.
Penggunaan tanaman yang juga dikenal dengan sebutan Javanese Curcumin atau kunyit Jawa ini, sebut Inggrid, bisa ikut berperan dalam mengatasi stunting karena bisa menambah nafsu makan anak.
"Dengan nafsu makan baik, berharap berat badan normal, tumbuh kembang dan tinggi badan normal sehingga bisa mencegah stunting akibat berat badan kurang," tutur Inggrid.
Senyawa curcuminoid dalam temulawak bisa mempercepat pengosongan lambung dan melancarkan penyerapan dan pencernaan lemak di usus. Hal ini akan mencegah kembung pada anak.
"Temulawak memicu nafsu makan karena bersifat koleretik, mempercepat pengosongan lambung dan terminatif, jadi gas cepat keluaur dan membantu kesehatan sistem cerna," tambahnya.
Advertisement
Membantu Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Berdasarkan bukti sejarah, masyarakat Indonesia juga telah menggunakan temulawak untuk meningkatkan kekebalan tubuh, yakni pada masa pandemi Flu Spanyol (1918). Lalu, pada masa pandemi COVID-19, temulawak juga jadi salah satu dari tanaman obat yang diandalkan masyarakat Indonesia dalam meningkatkan imun tubuh.
"Berbagai referensi dan bahkan Badan POM juga sudah menuliskan bahwa temulawak itu bisa meningkatkan respons imun sehingga kita bisa cepat sembuh ketika terinfeksi virus atau bisa juga membantu mencegah terkena gejala infeksi virus yang menular," jelas Inggrid.