Sukses

Cara Menjalin Hubungan yang Baik dengan Ibu Mertua, Biar Makin Akur dan Harmonis

Banyak strategi yang bisa diterapkan pada hubungan mertua-menantu, apa pun gendernya. Berikut ini beberpa tips menjalin hubungan yang baik dengan ibu mertua supaya lebih akur

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun hubungan ibu mertua-menantu perempuan biasanya dianggap sebagai hubungan yang paling rumit dan terkadang sulit. Banyak strategi yang bisa diterapkan pada hubungan mertua-menantu, apa pun gendernya.

Berikut ini beberpa tips menjalin hubungan yang baik dengan ibu mertua seperti dikutip dari Verywell Mind pada Senin, (13/11/2023).

1. Berbaur

Pastikan untuk bersikap sopan dan hormat. Kenali ibu mertua dan lihat apakah kalian memiliki kesamaan. Misalnya, jika kalian berdua suka berkebun, bagikan aktivitas tersebut dan lakukan bersama di halaman rumah. Atau jika kalian berdua suka menari, pergilah keluar dan berdansa dengan pertunjukan band kesukaan bersama.

Amy E. Keller , PsyD, MFT mengatakan jika ibu mertua pada awalnya bersikap dingin atau kritis, ambillah sisi positifnya dan cobalah memahami sudut pandangnya.

“Dia mungkin selalu menjadi yang dihormati dalam kehidupan putranya. Dan sekarang kamu telah menggantikannya. Tidak ada seorang pun yang suka merasa digantikan, dikucilkan, atau ditinggalkan,” tutur Amy. 

Keluhan yang umum dari menantu perempuan terfokus pada kritik dan nasihat yang tidak diminta dari ibu mertuanya. Ingatlah bahwa sarannya mungkin datang dari niat baik. Keller berkata, ingatlah bahwa dia mengenal putranya dengan baik. “

Jika ibu mertua mengkritik masakanmu, bersikaplah rendah hati. Bahkan minta petunjuk atau resep kesukaan anaknya. ”Tunjukkan rasa syukur karena itu akan membuat kalian berdua lebih bahagia."

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Menyelesaikan Konflik

Ibu mertua biasanya membantu mengurus cucu yang baru lahir. Sebuah penelitian mengamati pengasuhan anak oleh ibu mertua dan kondisi depresi saat kehamilan di pedesaan Pakistan. 

Para peneliti menemukan bahwa pada tiga bulan pascapersalinan, ketika ibu mertua memberikan pengasuhan anak dengan intensitas rendah atau tinggi, menantu perempuan memiliki insiden depresi yang lebih rendah terlepas dari konflik keluarga. 

Namun pada 12 bulan pascapersalinan, jika terjadi konflik keluarga, meskipun ibu mertua memberikan pengasuhan anak yang tinggi, menantu perempuan tersebut menunjukkan peningkatan depresi pasca kelahiran.

Alih-alih bertengkar, gunakan komunikasi yang konstruktif dan penuh hormat. Komunikasi yang efektif dapat menciptakan landasan yang kuat sehingga kalian berdua akan merasa rileks dan nyaman. Dan pastikan untuk berkomunikasi dengan pasangan secara pribadi jika Anda kesal tentang sesuatu yang berkaitan dengan ibu mertua.

 

3 dari 4 halaman

3. Menciptakan Koneksi yang Sehat

Empati adalah alat yang ampuh yang dapat meningkatkan hubungan menantu dengan ibu mertua. Cobalah untuk benar-benar memahami sudut pandangnya. Hal ini dapat menghasilkan komunikasi yang lebih baik dan hubungan yang lebih memuaskan.

Dengarkan baik-baik dan fokuslah untuk membangun ikatan dengan ibu mertua. Bagikan juga kisah pribadi, ini dapat membantu kalian berdua menciptakan kesamaan.

Mungkin bagi beberapa orang, menantu tidak akan pernah melihat ibu mertua sebagai ibu kedua, dan mungkin dia tidak akan pernah melihat menantu sama seperti darah dagingnya sendiri, tapi tidak apa-apa.

 

4 dari 4 halaman

Strategi Membangun Hubungan Positif

Berikut adalah beberapa strategi yang terbukti berhasil:

  • Validasi - Validasi perasaan ibu mertua, meskipun tidak setuju. Hal ini dapat meredakan ketegangan di antara kalian berdua.
  • Penguatan positif - Mengakui dan menghargai upayanya dapat menghasilkan interaksi yang lebih positif. Memperkuat hal-hal positif dapat semakin besar dan pada akhirnya memperbaiki perilakunya.
  • Perhatian: Melatih kesadaran dapat membantu mengelola reaksi dan emosi selama situasi yang menantang. Perhatian memungkinkan untuk berefleksi, bernapas, dan merespons dengan penuh pertimbangan daripada bereaksi secara impulsif. 

Seseorang dapat mengembangkan hubungan yang memuaskan dan harmonis dengan ibu mertuanya. Hubungan yang bahagia juga akan bermanfaat bagi pernikahan dan berkontribusi pada kehidupan keluarga yang lebih damai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini