Sukses

Detik-Detik Tank Israel Serang Brutal RS Indonesia di Gaza, Begini Nasib Pilu Pasien

Tank Israel melancarkan serangan brutal ke dalam RS Indonesia di Gaza.

Liputan6.com, Jakarta - Israel melancarkan serangan brutal ke arah RS Indonesia di Gaza, Palestina, pada 19 November 2023 pukul 21.00 WIB waktu Indonesia. Tank-tank besar dan tembakan yang dilakukan tentara Israel tak lagi menyasar area sekitar rumah sakit, melainkan langsung ke dalam area rumah sakit.

"Terjadi serangan Israel dari darat dan udara terhadap RS Indonesia tadi malam pukul 21.00 waktu Indonesia dan subuh waktu Gaza," kata Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di Kantor Pusat MER-C Jakarta, Senin (20/11/2023) sore.

Site Manager RS Indonesia di Gaza Nur Ikhwan Abadi menuturkan soal detik-detik serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza. Serangan Israel dilancarkan sejak Minggu (19/11/2023) malam.

Pada pagi hari, Senin (20/11/2023) waktu Gaza, Israel menyerang secara langsung dari arah utara.

"Serangan ini menyasar lantai 3 RS Indonesia. Informasi yang kami peroleh sampai saat ini ada 12 orang mati syahid dan lainnya luka-luka," tutur Ikhwan.

"Kami mendengar lantai 4 sudah bolong karena diserang mortal dari tank Israel dan serangan ini di lantai 4 dekat dengan ruangan ICCU (Intensive Cardiology Care Unit) yang ada di lantai 3."

Tiap Ada Pergerakan, Israel Menembak Langsung

Akibat hantaman serangan di lantai 3 dan 4 Rumah Sakit Indonesia di Gaza, para tenaga kesehatan tidak bisa melakukan evakuasi pasien di Ruang ICCU.

"Karena setiap ada pergerakan di dalam rumah sakit, Israel melakukan tembakan secara langsung ke dalam RS Indonesia," lanjut Ikhwan.

2 dari 4 halaman

Semua Pasien dan Pengungsi Berkumpul di Lantai Dasar

Kondisi secara umum, pasien yang berada di lantai 2, 3, dan 4 berkumpul di lantai dasar RS Indonesia di Gaza. Semua warga yang ikut mengungsi juga berkumpul di lantai dasar rumah sakit.

"Para pasien yang berada di lantai 2, 3, dan 4 itu semua sudah berada di lantai dasar dan mereka berkumpul di sana," terang Nur Ikhwan Abadi.

"Saat ini di dalam rumah sakit setidaknya ada 700 orang yang mengalami luka-luka dan sedang dirawat dan kurang lebih ada 5.000 orang juga di sana. Mayoritas wanita dan anak-anak."

Menurut Ikhwan, tentara Israel tidak punya alasan kuat untuk menyerang RS Indonesia.

"Jadi, tidak ada alasan kuat Israel melakukan penyerangan, karena di dalam RS Indonesia hanya terdiri pasien-pasien yang memang sedang dirawat dan banyak pengungsi yang tinggal, banyak wanita dan anak-anak," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Tank Israel Berjarak 50-100 Meter dari RS Indonesia

Nur Ikhwan Abadi kembali memaparkan, Israel menyerang di 4 titik, lalu menyerang ke bagian utara RS Indonesia di Gaza. Serangan langsung ke arah lantai 3 Ruang ICCU yang merawat pasien."

"Pasien ini meninggal sekitar 12 orang. Pasien di lantai 2, 3, dan 4 dievakuasi semua ke bagian lantai dasar rumah sakit," paparnya.

"Tank Israel melakukan serangan itu berjarak 50-100 meter dari rumah sakit. Serangan dari bagian utara rumah sakit. Jadi tank Israel ada di depan rumah sakit sebelah utara. Kemudian tembakan langsung ke rumah sakit."

Serangan yang Sangat Mengejutkan

Sarbini Abdul Murad menambahkan, serangan Israel ke dalam RS Indonesia dinilai sangat mengejutkan.

"Ini yang mengejutkan sekali bagi warga, khususnya di utara yang bermukim atau mencari perlindungan di Rumah Sakit Indonesia," tambahnya.

"Karena serangan ini menyasar rumah sakit yang semestinya menjadi tempat yang aman, tempat yang damai untuk melindungi korban, dan melindungi orang-orang yang mencari perlindungan di sekitar rumah sakit dan sesuai dengan Undang-Undang Hukum Internasional."

4 dari 4 halaman

Staf Medis RS Indonesia Tetap Tinggal

Juru bicara otoritas kesehatan di Gaza Ashraf al-Qudra mengkonfirmasi 12 orang tewas dalam serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Senin (20/11/2023).

"Kami khawatir pasukan Israel akan mengulangi apa yang mereka lakukan di RS Al-Shifa," ujar al-Qudra, seperti dilansir Al Jazeera.

Al-Qudra menambahkan bahwa situasinya sangat buruk dan pasukan Israel semakin mengintensifkan serangan mereka.

"Staf medis di RS Indonesia bersikeras akan tetap tinggal untuk merawat korban luka. Ada sekitar 700 orang, termasuk staf medis dan orang yang terluka, di dalam rumah sakit," kata al-Qudra.

Dikutip dari The Guardian, militer Israel mengakui bahwa pihaknya memperluas operasinya di Jalur Gaza.

Israel memperingatkan pengungsi di kamp pengungsi terbesar di Gaza, Jabalia, dan kamp terdekat untuk mengungsi kembali. Otoritas kesehatan Jalur Gaza mengatakan bahwa lebih dari 80 orang tewas dalam dua serangan di Jabalia pada Sabtu (18/11/2023), termasuk di sekolah PBB yang menjadi pusat penampungan.

Militer Israel mengklaim bahwa Jabalia adalah salah satu wilayah yang menjadi fokus pasukan menargetkan teroris dan menyerang infrastruktur Hamas.