Sukses

Studi: Kebanyakan Santap Ultra Processed Foods Tingkatkan Risiko Kena 3 Jenis Kanker

Penelitian terbaru menemukan makanan ultra-olahan dan makanan siap saji dikaitkan dengan kesehatan yang buruk dan peningkatan risiko terkena kanker.

Direview oleh:
dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Mengonsumsi Ultra Processed Food (UPF) dalam jumlah berlebih dikaitkan dengan kesehatan yang buruk dan peningkatan risiko terkena kanker.

Sebuah penelitian terbaru telah menghubungkan makanan pokok yang kaya akan zat aditif, pengawet, dan pemanis dengan tiga jenis penyakit yang berbeda seperti dikutip dari The Sun, Sabtu (25/11/2023).

Meski tidak semuanya UPF buruk, mengonsumsi banyak es krim, keripik, biskuit, minuman bersoda, makanan siap saji, dan yoghurt rasa buah telah dikaitkan dengan obesitas, peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular attau penyakit jantung.

Tim peneliti dari Bristol University, Inggris dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak makanan mungkin dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker di saluran pencernaan bagian atas.

Para peneliti menganalisis data pola makan dan gaya hidup dari 450.111 orang dewasa selama 14 tahun.

Diterbitkan dalam European Journal of Nutrition, penelitian ini berupaya untuk menunjukkan dengan tepat apakah kanker ini dapat disebabkan oleh peningkatan lemak tubuh.

Tim menemukan bahwa mengonsumsi 10 persen lebih banyak UPF dikaitkan dengan risiko 23 persen lebih tinggi terkena kanker kepala dan leher dan 24 persen lebih tinggi risiko kanker esofagus (pertumbuhan sel abnormal pada area esofagus, yaitu pada saluran penghubung antara kerongkongan dan lambung)

Peningkatan lemak tubuh hanya menjelaskan sedikit hubungan antara konsumsi UPF dan risiko ketiga kanker ini, catat para peneliti.

 

 

2 dari 3 halaman

UPF Menyebabkan Dampak Buruk bagi Kesehatan

Para peneliti mengatakan bahan tambahan seperti pengawet dan pemanis buatan yang sering ditemukan dalam UPF bisa menjadi penyebab meningkatnya risiko penyakit.

Penyebab lainnya bisa jadi adalah kontaminan yang diambil dari kemasan makanan ringan atau selama proses pembuatannya.

George Davey Smith, Profesor Epidemiologi Klinis dan Direktur Unit Epidemiologi Integratif MRC di Bristol University Inggris, dan salah satu penulis penelitian tersebut, mengatakan: “UPF jelas terkait dengan banyak dampak kesehatan yang merugikan."

Tim tersebut mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan penyebab pasti tingginya insiden kanker pada orang yang mengonsumsi lebih banyak UPF.

 

3 dari 3 halaman

Konsumsi Makanan Sehat Jadi Cara Terbaik untuk Menurunkan Risiko

Penulis utama Morales-Berstein mengatakan menurunkan berat badan mungkin bukan cara terbaik untuk mengurangi risiko ketiga jenis kanker ini.

Dia menjelaskan: “Berfokus hanya pada pengobatan penurunan berat badan, seperti semaglutide (bahan yang terkandung dalam Wegovy dan Ozempic) sepertinya tidak akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pencegahan kanker saluran pencernaan bagian atas yang terkait dengan konsumsi UPF.”

Sementara itu, Dr. Helen Croker, asisten direktur penelitian dan kebijakan di World Cancer Research Fund, mengatakan temuan ini mendukung rekomendasi mereka untuk “makan makanan yang sehat, kaya akan biji-bijian, sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan”.