Sukses

Cerita Siswi SMP Mati Otak Telah Menyelamatkan 5 Nyawa Lewat Donasi Organ

Siswi SMP Meninggal Dunia Akibat Mati Otak dengan Menyelamatkan 5 Nyawa

Liputan6.com, Jakarta - Badan Donasi Organ Korea pada Senin, 27 November 2023 mengumumkan bahwa pada 11 Mei tahun lalu ada seorang siswi SMP yang telah menyelamatkan lima orang melalui donasi organ mati otak di CHA Bundang Medical Center (CBMC).

Malaikat tanpa sayap itu bernama Lee Ye Won, 15 tahun. Pada 26 April 2022, Lee tiba-tiba mengeluh sakit kepala dan pingsan sebelum makan malam di rumah. Dia pun dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Hasil pemeriksaan menemukan bahwa Lee mengalami pendarahan otak.

Seminggu kemudian Lee menjalani operasi. Namun, dokter memberitahu kalau beberapa bagian tubuh Lee memburuk, bahkan jantungnya akan segera berhenti berdetak.

Mengetahui bahwa hidupnya tidak bakal lama, Lee meminta keluarga untuk nantinya mendonasikan organ tubuhnya. Keluarga mengiyakan dengan harapan Lee akan meninggalkan dunia dengan melakukan sesuatu yang berarti.

Tak lama setelah itu, Lee tidak sadarkan diri dan mengalami mati otak. Sesuai amanahnya, nyawa lima orang berhasil diselematkan berkat donor jantung, paru-paru, hati, dan ginjal (kiri dan kanan) melalui donasi organ mati otak yang dilakukan Lee.

Profil Lee Ye Won Sang Pendonor Organ

 

Lee Ye Won adalah anak sulung dari dua bersaudara. Lahir di Pyeongtaek, Gyeonggi-do, Lee dikenal sebagai anak yang cerdas, ceria, juga sopan. Jiwa kepimpinannya tinggi. Ini terlihat saat Lee terpilih sebagai ketua kelas sejak duduk di bangku Sekolah Dasar hingga SMP.

Dikutip dari MT Korea melalui Naver, Lee dikenal cukup pintar karena selalui menempati rangking pertama. Dia juga jago berolahraga, sehingga Lee memiliki banyak bakat di berbagai bidang.

 

 

2 dari 3 halaman

Cerita Siswi yang Menyelamatkan Banyak Nyawa Lewat Donor Organ

Menurut sang ibu, Lee kecil selalu suka membaca buku, senang melihat dan dijelaskan soal rasi bintang, serta ingin belajar astronomi. Lee bilang dia senang belajar dan ingin mengajar, sehingga dia bercita-cita menjadi profesor di sebuah universitas dan selalu bekerja keras untuk mencapai impiannya.

Sekolah tempat Lee menimbah ilmu memberinya gelar diploma kehormatan dan penghargaan murid teladan pada bulan Januari 2023 setelah dia dinyatakan lulus sebelum menyelesaikan tahun ketiga sekolah menengahnya.

"Saya tidak pernah berpikir akan berpisah secara tiba-tiba, dan bahkan sekarang saya tidak dapat mempercayai kenyataan tanpamu. Saya pikir sangat wajar jika kita akan selalu bersama. Aku tidak bisa melupakan kehangatannya saat aku memeluknya," kata sang ibu.

"Kamu adalah kegembiraan dan kebahagiaan bagi ibu dan ayah. Terima kasih telah tumbuh dengan baik dan cantik. Dan, aku mencintaimu. Sama seperti kamu memberikan segalanya di saat-saat terakhir, ibu akan melakukan hal yang sama. Yewon, aku merindukanmu dan merindukanmu setiap hari. Mari kita bertemu lagi," ujar ibunya sambil menitikan air mata.

 

 

3 dari 3 halaman

Keluarga Harap Penerima Donor Organ Anaknya Hidup dengan Sehat

Ayahnya, Lee Jun Jae, menulis ke Heaven Letter setiap hari untuk 'memberi tahu' Yewon tentang kehidupan sehari-harinya dan mengatakan bahwa dia merindukan putrinya.

"Saya berharap orang-orang yang menerima kehidupan baru dari Yewon akan hidup sehat dan rajin seperti yang dilakukan Yewon," tulisnya.

Sementara itu, Direktur Pusat Donasi Organ Korea, Moon In Seong, mengatakan,"Sulit untuk menerima perpisahan seorang anak yang seharusnya penuh kegembiraan dan kebahagiaan, tapi kami berterima kasih kepada keluarga pendonor yang berduka yang setuju untuk berdonasi demi menyelamatkan nyawa seseorang."

"Saya berharap kehangatan hati cinta Nona Lee Ye Won dapat tersampaikan dengan baik. Saya akan melakukan yang terbaik untuk mewujudkannya," dia melanjutkan.