Liputan6.com, Jakarta Pembatasan iklan tak membuat industri rokok tinggal diam. Laporan terbaru dari Vital Strategies menemukan fakta bahwa industri rokok berusaha memasang iklan di media baru.
Menurut organisasi kesehatan tersebut, industri rokok melawan kemerosotan tingkat konsumsi rokok secara global dengan berinvestasi dalam berbagai perangkat pemasaran digital tercanggih.
Baca Juga
“Seperti Metaverse, siaran podcast, dan karya seni nonfungible token (NFT). Berbagai media baru tersebut tidak teregulasi dan didominasi oleh audiens muda. Beberapa estimasi mengindikasikan bahwa 51 persen peserta Metaverse berusia di bawah 13 tahun,” kata Vice President, Global Policy and Research dari Vital Strategies, Nandita Murukutla dalam keterangan pers, Selasa (28/11/2023).
Advertisement
Nandita menambahkan, konsumsi rokok secara global terus merosot dan industri rokok berusaha mati-matian untuk menjaring konsumen generasi berikutnya. Tujuannya, demi mempertahankan keuntungan mereka seiring dengan menurunnya jumlah perokok.
Laporan terbaru ini adalah bagian dari inisiatif Tobacco Enforcement and Reporting Movement (TERM), sistem pemantauan pemasaran rokok di media digital.
"Dalam laporan TERM terkini, kita bisa melihat industri rokok berusaha menempuh segala cara untuk mendapatkan konsumen baru. Mereka memanfaatkan anggaran pemasaran yang sangat besar untuk memasang iklan di seluruh penjuru internet, yang regulasinya masih sangat lemah,” papar Nandita.
Pemerintah Perlu Bergegas
Bagi Nandita, ini adalah hal yang sangat meresahkan karena iklan rokok kian menyasar ruang-ruang dan sarana media yang ramai digunakan oleh anak muda.
“Data kami menunjukkan bahwa pemerintah perlu bergegas meningkatkan upaya, khususnya terkait kebijakan yang cerdas dan penegakannya. Karena, hal tersebut menjadi kepentingan darurat dalam upaya pengendalian dan memperketat pemasaran rokok.”
“Kita harus bergerak cepat untuk memastikan bahwa teknologi tidak dibiarkan tanpa pengawasan," harap Nandita.
Advertisement
Paparan Iklan Jadi Penyebab Utama Anak Muda Mulai Merokok
Lebih lanjut Nandita mengatakan, paparan iklan, promosi, dan sponsor rokok merupakan penyebab utama anak muda mulai mencoba untuk merokok.
Sementara, merokok adalah penyebab kematian dari setengah jumlah konsumennya. Sudah diketahui secara umum bahwa rokok dipromosikan melalui media sosial. Namun, pemasaran melalui ruang digital lain masih belum banyak diketahui.
"Platform digital memungkinkan pemasaran untuk dilakukan secara lebih efektif serta meningkatkan eksposur terhadap pemasaran. Ini menyebabkan kenaikan permintaan terhadap produk berbahaya yang berisiko menimbulkan berbagai penyakit," kata Unit Head, Public Health Law and Policies, Health Promotion Department, World Health Organization (WHO), Benn McGrady dalam keterangan yang sama.
Iklan Rokok di Metaverse Diperkirakan Tumbuh Setiap Tahun
Didorong oleh meningkatnya pemanfaatan teknologi realitas virtual dan augmented, iklan di Metaverse diperkirakan akan tumbuh setiap tahun. Sehingga mencapai pangsa pasar sebesar hampir 4 milyar USD pada tahun 2030.
Banyak ahli memprediksikan bahwa pada tahun 2040, Metaverse akan mengaburkan batasan dunia nyata dan dunia digital, serta menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi setengah milyar atau lebih dari jumlah orang di seluruh dunia.
Koordinator Koalisi Free Net From Tobacco (FNFT) Eka Efriyanti Putri, yang selama ini memperjuangkan pelarangan iklan rokok di internet menyatakan, sudah saatnya pemerintah sadar dan bangkit untuk melarang iklan rokok di internet.
“Laporan dari Vital Strategies ini menyajikan bukti nyata praktik pemasaran rokok terang-terangan di dunia digital. Jika tak segera direspons dengan pelarangan, bukan tidak mungkin internet akan dijajah iklan rokok seperti yang sekarang terjadi di media konvensional,” ujar Eka.
Advertisement